Tuanku Imam Bonjol Pecahan Rp 5000
Mohammad Hatta Pecahan Rp 100,000
PM Yusof Ishak Pecahan Uang Singapore Dollar
Tuanku Abdul Rahman Yang Di Pertuan Agong Malaysia Pecahan Ringgit Malaysia
Sultan Hassanal Bolkiah Of Brunei Pecahan Mata Uang Brunei
Quote:
Sebelum berbalun, semasa kereta api beratap ijuk, sebelum Indonesia merdeka, urang awak sudah banyak pergi merantau ke negeri orang. Ada yang ke Malaya, Thailand, Singapura dan Brunei serta di berbagai belahan dunia.
Mereka sudah beranak pinak di sana dan ada yang belum pernah pulang ke kampung halamannya sejak pergi merantau. Ada yang sudah jadi warga negara asing. Ada yang tak pandai lagi berbahasa Minang dan tak tahu lagi adat dan budaya asalnya.
Quote:
Meski demikian banyak juga yang fasih berbahasa Minang tahu dengan adat dan budaya. Dan banyak yang berhasil dari sisi ekonomi maupun dalam berkarier pada pemerintahan di negara orang. Mereka berkumpul sesama perantau dengan bahasa nenek moyangnya. Mendirikan organisasi persatuan. Bahkan banyak urang awak yang selalu memutar lagu lagu Minang di rumah atau di kendaraannya walaupun mereka lahir dan besar di negeri orang. Ada yang berhasil dan ada juga yang sekadar lepas makan saja.
Quote:
Sebagai orang Minangkabau kita patut bangga. Bukan hanya dengan seni adat istiadat, dan budayanya yang “tidak lapuk oleh hujan tidak lekang dengan panas “ tetapi banyak pula perantau Minang yang menjadi pemimpin di negara orang. Tidak banyak yang tahu, bahwa orang Minang memiliki peran penting di berbagai negara di Asean. Namanya justru diabadikan pada mata uang dan nama jalan di negara mereka masing-masing.
Malaysia misalnya, gambar mata uang ringgit bergambar Tuanku Abdul Rahman. Abdurahman adalah urang awak asal Pagaruyung. Mata uang Singapura bergambar Tun Yusuf Ishak keturunan Dt Jonaton generasi ke-4. Keluarganya berasal dari Pagaruyung Tanah Datar merantau ke Malaya sejak tahun 1730 dan hijrah ke Singapura serta memimpin negara Singa itu. Namanya hingga kini tetap abadi. Fotonya menjadi ciri mata uang dollar Singapura. Begitu juga mata uang Brunei bergambar Sultan Hasanah Bolkiah. Sultan Brunei itu juga urang awak asal Piobang Payakumbuh. Namanya juga terpasang di mata uang negaranya dan beberapa ruas jalan di negara kaya minyak itu ada nama jalan seperti Piobang 1 hingga Piobang 5.
Quote:
Tak hanya itu, di Kuala Lumpur terdapat pula beberapa nama Kampung seperti Palembayan. Kampung Sungai Buluh, Kampung Cubadak, Bukik Gombak. Belum lagi di dalam Negeri Sembilan Seremban terdapat sejumlah rumah gadang ber gonjong. Semuanya membuktikan bahwa urang awak sudah beranak pihak disana. Umumnya mereka sehari hari banyak yang menggunakan Bahasa Minang.
Quote:
Haswin Darwis bersama Abdul wahdi B Zakaria penggagas lahirnya Pertubuhan Ikatan kebajikan Masyarakat Minangkabau Kuala Lumpur ( PIKMM ) mengungkapkan di Kuala Lumpur, urang awak harus bangga dengan kiprah orang Minangkabau di negeri orang. Sejak saisuak orang Minang sudah bertebaran di seluruh dunia. Lalu yang patut dipertanyakan, adakah catatan atau data urang awak yang merantau itu di kampung halaman. Suku apa dia. Dari mana dia berasal ?
Quote:
Sejarah itu seyogyanya ditelusuri oleh kalangan pemangku adat di Minang karena perantau itu berasal dari suku-suku Minang juga.
Hingga kini masih banyak urang awak yang menjadi pemimpin di negara lain. Misalnya Datuk Sri Rais Yatim putra Agam dipercayai untuk memimpin berbagai bidang di negara Jiran Malaysia. Sebagai orang Minang, Rais Yatim tak pernah melupakan adat dan budayanya bahkan bahasa sehari harinya masih memakai bahasa Minang yang sangat kental. Meski sudah lama merantau, dia sangat paham dengan sejarah Minangkabau. Pepatah petitih Minang sangat hafal baginya.
Sumber : http://www.harianhaluan.com/index.php/feature/36533-mata-uang-asing-bergambar-putra-minang
http://www.unikbaca.com/2012/06/presiden-pertama-singapura-adalah-orang.html?m=1
https://ms.m.wikipedia.org/wiki/Yang_di-Pertuan_Besar_Negeri_Sembilan
https://malayculture.wordpress.com/2009/11/17/sejarah-melayu/