Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

awi87Avatar border
TS
awi87
Mayoritas Fraksi di DPR Tolak PMN dalam RAPBN 2016
JAKARTA - Mayoritas fraksi partai politik di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menolak penyertaan modal negara (PMN) untuk badan urusan milik negara (BUMN) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016.

Sikap itu telah diungkapkan fraksi-fraksi dalam rapat Badan Anggran (Banggar) dan disampaikan dalam rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (30/10/2015).

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi salah satu partai pendukung pemerintah yang menolak pembiayaan melalui PMN untuk BUMN senilai Rp40,32 triliun. PDIP berpandangan alokasi anggaran PMN sudah selayaknya direlokasi untuk program kerakyatan dalam bentuk padat karya.

Sementara itu, Partai Golkar mencermati alokasi PMN bagi BUMN yang semakin besar, sementara anggaran minim bidang pertanian, perikanan, kelautan, kehutanan dan desa bisa jadi bom waktu. Golkar minta PMN dialokasikan untuk program prorakyat dibanding diberikan kepada BUMN.

Dalam paparannya, PKS menilai PMN sebesar Rp48,3 triliun harusnya lebih mendesak untuk program-program kesejahteraan yang bisa meningkatkan daya beli rakyat. Alokasi PMN untuk BUMN perlu analisis terkait kelayakan BUMN.

Dalam pandangannya, PPP menilai PMN untuk BUMN akan rawan penyelewengan. Anggaran TNI juga dinilai tak konsisten karena hanya 1,5% dari penerimaan domestik bruto (PDB). Gerindra juga menyoroti realisasi PMN yang rendah. Namun, hanya Gerindra menjadi satu-satunya fraksi yang menolak RAPBN 2016.

sumber

Daftar BUMN penerima suntikan modal Rp 39,4 triliun tahun depan

Merdeka.com - Tahun depan pemerintah kembali mengalokasikan suntikan modal atau penyertaan modal negara (PMN) untuk perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 39,42 triliun untuk suntikan modal perusahaan BUMNN.

Menteri BUMN Rini Soemarno menyebut, ada sekitar 24 perusahaan pelat merah yang rencananya mendapat jatah suntikan dana. PT PLN (Persero) tercatat sebagai penerima PMN terbesar, nilainya Rp 10 triliun.

Dari penjelasan Rini, PLN memperoleh jatah PMN paling besar untuk kegiatan elektrifikasi sampai ke daerah-daerah terpencil, membangun transmisi selain pembangkit listrik walaupun porsi tugas PLN sudah diturunkan dari membangun 10.000 MW menjadi hanya 5.000 MW.

"Memang sudah berkurang tugasnya, tapi PLN harus cepat membangun transmisi 46.000 kilometer. Kita tidak ingin terjadi transmisi belum selesai saat pembangkit listrik sudah siap. Jadi butuh modal buat bangun transmisi," ujarnya di Jakarta, Kamis (20/8) malam.

Rini menjelaskan BUMN kelistrikan tersebut memperoleh suntikan modal tertinggi sebagai pengganti diturunkannya alokasi subsidi untuk PLN lebih dari Rp 23 triliun dalam rancangan anggaran negara tahun depan.

Adapun rincian PMN untuk BUMN sebesar Rp 39,42 triliun di RAPBN 2016, dalam bentuk tunai, antara lain:

1. Perum Bulog Rp 2 triliun

2. PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) Rp 500 miliar

3. PT SMI (Persero) Rp 5 triliun

4. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Rp 1 triliun

5. PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Rp 1 triliun

6. PT Hutama Karya (Persero) Rp 3 triliun

7. PT Wijaya Karya Tbk Rp 3 triliun

8. PT Pembangunan Perumahan Tbk Rp 2 triliun

9. PT Angkasa Pura II (Persero) Rp 2 triliun

10. PT Jasa Marga Tbk Rp 1,25 triliun

11. PT PLN (Persero) Rp 10 triliun

12. PT Geo Dipa Energi (Persero) Rp 1,16 triliun

13. PT Krakatau Steel Tbk Rp 1,5 triliun

14. PT Industri Kereta Api (Persero) Rp 1 triliun

15. PT Barata Indonesia (Persero) Rp 500 miliar

16. PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia Rp 500 miliar

17. PT Askrindo (Persero) Rp 500 miliar

18. Perum Jamkrindo Rp 500 miliar

19. PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) Rp 500 miliar

PMN untuk BUMN yang diberikan secara non tunai, antara lain:

20. PT Perikanan Nusantara (Persero) Rp 29,4 miliar

21. PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Rp 692,5 miliar

22. Perum Perumnas Rp 235,4 miliar

23. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Rp 564,8 miliar

24. PT Amarta Karya (Persero) Rp 32,1 miliar

25. PT Krakatau Steel Rp 956,5 miliar

SUMBER

PT KAI Pesan Lima Rangkaian Kereta Buatan INKA Tahun Depan

Jakarta, CNN Indonesia -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI berencana memesan lima rangkaian (trainset) kereta kelas ekonomi dari PT Industri Kereta Api (INKA) yang masing-masing terdiri dari 10 kereta.

“PT KAI perlahan-lahan akan menambah jumlah armadanya. Kemungkinan besar tahun depan kami akan menambah paling tidak untuk kereta ekonomi lima rangkaian. Kemudian kalau diizinkan dan kalau mampu INKA juga menyediakan lima rangkaian lagi untuk kelas I," ujar Direktur Utama KAI Edi Sukmoro, di Jakarta, Senin (27/7).

Kendati demikian, Edi belum bersedia menyebutkan total investasi yang dibutuhkan untuk membeli rangkaian kereta tersebut.

Peremajaan Kereta

Selain menambah armada baru, PT KAI juga akan melakukan peremajaan armada. Edi menyebutkan hampir 50 persen armada kereta penumpang baik jarak jauh maupun pendek yang beroperasi saat ini berusia antara 20–50 tahun.

“Ini usia yang cukup tua. Karena apa? Karena kereta api itu dijalankan tiap hari," tutur Edi.

Langkah peremajaan yang diambil misalnya dengan cara mengecat maupun merenovasi ulang interior baik di dalam maupun di luar kereta tua.

"Saat ini ada satu rangkaian yang sedang dicoba yaitu rangkaian kereta makan yang diperbaharui oleh Daerah Operasiona (Daop) IV,. Kereta makannya itu sangat indah. Begitu mau masuk ada gapura. Di dalam, semuanya (dilapisi) kayu. Kayunya semuanya dilapisi resin. Cantik sekali. Itu jadi salah satu percontohan," kata Edi.

sumber

sia-sia saja membangun pembangkit listrik kalau gardu dan jaringan transmisinya nggak dibangun emoticon-Ngakak (S) emoticon-Ngakak (S)
selamat datang pemadaman massal emoticon-Ngakak (S) emoticon-Ngakak (S)
sia-sia saja membuat jargon poros maritim kalau cold storage buat menampung ikan nggak ada dan jaringan listrik nggak dibangun sampai ke pelabuhan emoticon-Ngakak (S) emoticon-Ngakak (S)
sia-sia saja membuat rel kereta api sumatera, kalimantan, sulawesi dan papua kalau uang buat beli dan bikin gerbong kereta apinya nggak ada yang di jawa alamat pakai gerbong tua emoticon-Ngakak (S) emoticon-Ngakak (S) emoticon-Ngakak (S)
makan jargon mulu yang diluar jawa emoticon-Ngakak (S) emoticon-Ngakak (S) emoticon-Ngakak (S)
0
1.2K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.