Pelaku peledakan bom di Mal Alam Sutera Leopard Wisnu Kumara dikawal petugas usai rilis pengungkapan Bom Mal Alam Sutera di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (29/10). (toga)

JAKARTA (Pos Kota) – Tersangka Bom Mall Alam Sutra Tangerang, Leopard Wisnu Kumala,29 ‎mengaku, meracik lima bom kemudian empat diletakkan di toilet untuk meneror managemen pusat perbelanjaan lewat email agar bisa mendapatkan uang.

Hal tersebut dilakukan lantaran‎ bingung untuk membayar hutangnya sebesar Rp 20 juta. “‎Saya berharap mendapatkan uang dari pihak manajemen untuk menutupi semua hutang hutang, cicilan rumah, cicilan sepeda motor, cicilan hutang di bank, dan kartu kredit‎,” kata Leo, Kamis (29/10).

Kondisi tersebut semakin diperparah atas desakan istrinya untuk membeli mobil seperti yang dimiliki saudara-saudaranya. Sementara gajinya untuk membayar hutang dan kebutuhan sehari-hari tidak cukup.‎ Leo yang sering murung seperti orang linglung dan sering melihat dan mengikuti perang ISIS di Suriah lewat TV sehingga ia terinspirasi dengan bom yang ada di ITC Depok.

‎”Saya coba-coba membuat bom liat dari Youtube, kemudian meletakkan bom tersebut. Awalnya saya hanya ingin mall Alam Sutra resah, kalau ada bom,” ujarnya.

Pada 6 Juli 2015, Leo meletakkan bom tersebut di area Food Hall Mall Alam Sutera. Namun bom tersebut tidak meledak. Karena penasaran, ia lalu meracik Bom dan kemudian diletakkan di toilet pria, pada 9 Juli 2015 lalu. Bom tersebut meledak dan tidak menyebabkan luka, namun dinding kaca toilet hancur.

Dikatakan, ia awalnya takut namun seminggu kemudian kembali ke tujuan awal untuk meneneras dengan meminta uang kepada manajemen‎ alam sutra Rp 300 juta. Dari pihak manajemen alam sutra mengirimkan uang Rp 1 juta dalam bentuk bitpoin, namun oleh tersangka bitpoin tersebut dijual dengan harga Rp 700 ribu.

‎Bom ketiga pada pertengahan bulan Oktober kembali melakukan di tong sampah Mall Alam Sutera. Namun, bom tersebut kembali juga tak meledak. Dan terakhir, Rabu (28/10), bom meledak di tong sampah toilet kantin di Mal Alam Sutera melukai seorang karyawan bernama Fian.

Tersangka juga memiliki satu bom lagi di rumah di serang Banten Indah Permai dan berhasil diamankan‎ petugas. Tersangka dikategorikan sebagai lone wolf yaitu tak punya jaringan.

Lantaran‎ hasil bomnya bisa meledak, dan bahan membuat bom sangat mudah yaitu tiner cat yang dirangkaikan dengan kabel dengan menggunakan pemicu pecahan bola lampu yang dipanaskan disimpan dalam bungkus rokok‎ agar tidak dicurigai. (ilham)