CieIkaAvatar border
TS
CieIka
[Ngefans] Lengkapi Koleksi Sejarah, Fadli Zon Berburu Tanda Tangan Jokowi
JAKARTA, KOMPAS.com — Tidak ada teman atau lawan abadi dalam politik. Kira-kira seperti itulah keadaan politik di Tanah Air. Hari ini bertikai, bisa jadi hari ini pula para politisi berjabat tangan dan saling bekerja sama.

Itu juga yang dilakukan oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Sejak kampanye Pemilu Presiden 2014 sampai pemilihan pimpinan MPR, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu kerap kali melontarkan komentar-komentar tajam tentang Presiden Joko Widodo maupun partai politik pendukungnya.

Meski demikian, Fadli tetap menganggap Jokowi sebagai bagian yang patut dikenang dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Untuk itu, ia tidak segan-segan meminta tanda tangan dari Jokowi. Ketika Fadli dan pimpinan DPR bertemu dengan Jokowi di Istana Negara, Minggu (26/10/2014), perburuan tanda tangan orang nomor satu di Indonesia itu pun terlaksana.

Fadli menyodorkan majalah Time edisi Oktober 2014 yang menampilkan foto Jokowi pada halaman muka. Jokowi menjadi obyek laporan khusus pada majalah tersebut.

Setelah perburuan itu sukses, Fadli mengunggah foto majalah Time plus tanda tangan Jokowi itu di akun Twitter-nya @fadlizon. "Kemarin di Istana Negara, saya meminta @jokowi_do2 menandatangani majalah Time. Ini arsip perjalanan sejarah bangsa," kicaunya, Senin (27/10/2014).

Fadli mengatakan, dia pasti memburu tanda tangan tokoh-tokoh Indonesia yang menjadi foto halaman muka dan laporan utama majalah prestisius di Amerika Serikat tersebut. Ia mengabaikan apakah tokoh tersebut dianggap kontroversial ataupun berseberangan dengan dirinya secara politis.

"Bagi saya, politik ya politik, tapi soal perburuan tanda tangan itu beda urusannya. Saya itu hobi mengumpulkan barang pernak-pernik bersejarah, termasuk tanda tangan Jokowi di majalah Time yang memuat foto dan berita dirinya," kata pemilik Fadli Zon Library tersebut kepada Tribunnews.com, Senin siang.

Fadli menuturkan, ia juga memiliki majalah Time edisi 1946 dengan foto dan tanda tangan Soekarno. Ia juga punya majalah edisi 1966 yang memuat Soeharto. "Ketika itu, saya juga memburu tanda tangannya. Begitu juga ketika Pak Susilo Bambang Yudhoyono membuat buku, saya beli dan meminta tanda tangannya," ujarnya.

Fadli mengatakan, semua pernak-pernik bersejarah tersebut bakal dipajang di perpustakaan pribadinya. Di situlah ia menempatkan harta paling berharga miliknya, yakni kumpulan bukti sejarah perjalanan bangsa ini.

Crot di mari
nona212
tien212700
tien212700 dan nona212 memberi reputasi
2
1.2K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.