Hidup adalah perjuangan.
Tidak bisa adaptasi, dia akan mati.
Tidak bergerak, dia akan tertinggal.
Dan jika diam saja, perubahan tidak akan terjadi.

Nikmat Tuhan atas Kemerdekaan yg kita peroleh ditebus dengan darah, darah prajurit, Ulama, para santri, para pemuda, Bung Karno, Bung Tomo, Bung Hatta, Hadrotuss Syeikh Hasyim Ashari, H. Agus Salim, Sutan Syahrir mereka berusaha merubah situasi dan kondisi atas penjajahan yg menyiksa bangsa ini berpuluh-puluh dan bahkan beratus-ratus tahun.

“Innallaha laa yughoyyiru ma biqoumin hatta yughoyyiru maa bi anfusihim“

Artinya : Alloh tidak akan merubah suatu kaum, kecuali kaum itu mau merubah dirinya sendiri.

Tarikan apa yg membawa Anda jauh-jauh datang dari kampung sana, dari belahan Indoensia timur sana? Coba Anda jawab dalam hati Anda masing-masing.

Apa ada yg dari Bapak Ibu nya disuruh ke Jakarta kerja didibilangin gini, “ Kamu kalau tidak berangkat kerja ke Jakarta, tak hajar kamu lho !!” Ada ? Khan pasti nggak ada, nggak mungkin ada. Anda itu punya inisatif sendiri, punya stamina Rohani sendiri, stamina yg ingin berubah menjadi sesuatu yg lebih baik, itulah perjuangan akan perubahan. Perubahan menuju kemandirian, perubahan dari anak yang selalu ngerepotin orang tua menjadi anak yang dibanggakan, dan masih banyak alasan-alasan soal tarikan rohani itu.

Kalau tidak punya stamina itu, tarikan rohani itu, Saya yakin Anda tidak akan mungkin duduk membaca tulisan ini. Dinasurus yang paling kuat itu bisa punah, komodo tetap bertahan sampai dengan sekarang. Karena komodo mampu beradaptasi dan mampu menyesuaikan diri.

Jadi sudah dapat jawabannya ya, mau menjadi Dinosaurus atau Komodo?

Photo credit by : nationalgeographic