Sepenggal Kisah Epic Bos Gangster India Yang Tertangkap Di Bali
TS
XArea
Sepenggal Kisah Epic Bos Gangster India Yang Tertangkap Di Bali
Quote:
SELAMAT PAGI SIANG SORE DAN MALAM AGAN AGAN
Quote:
Allhamdulillah jadi HT
Ijinkan ane ucapin terimakasih untuk kaskus Officer mimin momod dan agan agan sekalian yang sudah mendukung dan memberikan komentar pada Thread ane semoga lancar rejekinya,sehat selalu panjang umur dan cepat dapet jodoh bagi yang belom kimpoi
Bukti HT :
Masa masa kecil kita di Era 90 an,film action India sangatlah sering di tayangkan oleh stasiun TV swasta,saking seringnya kita sampai mengenal nama nama karakter tokoh jahat ataupun baik yang sering muncul dalam setiap film yang di tayangkan,dan salah satu tokoh jahat yang sampai saat ini masih kita ingat adalah Tuan Takur
Yupp,tokoh Tuan Takur ini adalah tokoh yang terkenal karena sifat jahat licik sekaligus kaya dan memiliki anak buah banyak,dan kerap kali membuat kejahatan dimana mana.
Namun kali ini ane ndak akan membahas si Tuan Takur yang ada di film,ane akan membahas The Real Tuan Takur a.k.a Bos Gangster dari India yang sempat menjadi buronan selama 20 tahun yang akhirnya tertangkap Di Bali.
Jujur cerita ini cukup menarik,karena terjadi di india,yang di mana kita tahu,india adalah Negara penghasil film film India yang khas dengan tarian sexy nya beserta para artis wanita yang aduhai
Dan di balik gemerlap dunia hiburan india yang seolah olah menggambarkan bahwa India adalah kota yang tenang aman nyaman dan damai,tanpa kita ketahui India juga mempunyai cerita suram dari dunia kejahatannya
Kisah Gangster dalam dunia perfilman acap kali kita temukan dalam film action barat maupun asia termasuk film buatan India.
Persaingan antara gangster hingga mengakibatkan perang di antara kedua kubu pun acap kali menjadi adegan seru dalam film film yang bertemakan Gangster.
Tidak hanya sampai disitu,pembunuhan,perdagangan Narkoba,aksi tembak tembakanpenyergapan kepolisian sampai pemburuan terhadap anggota gangster yang melibatkan kepolisian dan interpol juga adalah bagian dari kisah kisah seru dalam film film gangster.
Namun siapa sangka,di dunia nyata pun,kisah tentang Kehidupan kelam para Gangster adalah benar adanya dan sangat nyata,setidaknya itu pernah terjadi di India.
Adalah Rajendra,Bos Gangster India yang telah menjadi buronan semenjak 1994 silam,ternyata memiliki catatan kriminal yang hampir hampir mirip pada adegan dalam dunia perfilman,setelah di buru selama 2 dekade,akhirnya ia berhasil di tangkap oleh kepolisian Bali sesaat setelah mendarat di bandara Ngurah Rai.Apa saja kejahatan yang pernah ia lakukannya dan bagaimana cara dia bersembunyi ? Yuk simak berita berita nya.
RAJENDRA SADASHIV SEMASA MUDA
Spoiler for Semasa Muda:
Quote:
New Delhi - Semasa muda, gangster India Rajendra Sadashiv Nikhaljee alias Chhota Rajan menjadi sosok yang disegani dan ditakuti.
Dia banyak mendalangi puluhan tindak kriminal di berbagai wilayah India dan sebagian besar merupakan tindak pembunuhan.
Berawal dari anggota geng kecil di wilayah Tilak Nagar,kampung halamannya, Rajendra menekuni dunia kriminal dengan mentor Rajan Mahadev Nair alias Bada Rajan.Rajendra yang ambisius berhasil menjadi tangan kanan Bada Rajan dan terjun secara total ke dunia hitam.Rajendra semakin serius terlibat dalam dunia kriminal setelah bertemu dengan Dawood Ibrahim, penyelundup emas,dan ditunjuk menjadi anak buah kepercayaannya.
Dalam foto masa mudanya yang dirlis media setempat, The Indian Express, Rabu (28/10/2015),terlihat wajah Rajendra yang tampak sangar dengan kumis yang menjadi ciri khasnya,tengah menelepon di meja kerjanya.Ada juga foto masa muda Rajendra bersama Dawood dan anggota geng kriminalnya.
Dalam foto itu,Dawood yang kini juga menjadi buronan yang diburu otoritas India,terlihat merangkul Rajendra yang berdiri di sebelahnya. Keduanya terlihat sangat akrab dalam foto ini.Tidak diketahui pasti kapan foto ini diambil.
Dawood, yang diberi kode D, merangkul Rajendra, yang diberi kode Nana.
Hubungan akrab seperti dalam foto itu,kini tidak terlihat lagi. Hubungan Rajendra dan Dawood memanas setelah ledakan bom di Mumbai tahun 1993,yang turut didalangi Dawood.Rajendra yang dilaporkan tidak suka dengan aksi ini,memutuskan berpisah dengan Dawood karena takut dibunuh.
1. Pemalsuan Identitas : Menggunakan Nama Pembunuh Dalam Kasus Pembunuhan 20 Wanita Yang di Gunakannya.
Spoiler for Pemalsuan ID:
Jakarta - Sosok gangster India, Rajendra Sadashiv Nikhalje (55) atau lebih dikenal dengan nama Chhota Rajan,hilang sejak diburu polisi.
Setelah 2 dekade,ia tertangkap di Denpasar,Bali.Ternyata,ia hidup dengan menggunakan nama lain yaitu: Mohan Kumar.
Mohan Kumar bukan nama biasa.Dia adalah pembunuh berantai yang menghebohkan Mangalore,Karnataka,India,pada periode 2005-2009.Korban Mohan merupakan wanita yang sedang mencari suami.
Korban dirayu dan disetubuhi,lalu diberi pil yang diaku sebagai kontrasepsi namun aslinya berisi racun cyanide (sianida).
Mohan dibekuk pada Oktober 2009,lalu menjalani serangkaian proses hukum.
Empat tahun kemudian,pria berjuluk 'Cyanide Mohan' itu divonis hukuman mati!
Penangkapan Rajendra di Bandara Ngurah Rai,Denpasar, Bali,oleh Polri pada Minggu (25/10),sempat diragukan publik India.
Media-media India menduga pria yang ditangkap di Bali bukan Rajendra si gangster Mumbai,tapi Mohan Kumar si Cyanide Mohan.Sebab di berkas keimigrasian,terutama di paspor, jelas-jelas tertulis nama Mohan Kumar.
Meski demikian,akhirnya Interpol memastikan pria tersebut adalah Rajendra Sadashiv Nikhalje.Alasannya, selain faktor sidik jari,Mohan saat ini menunggu hukuman mati di penjara Belgaum,India. Selain itu,berdasarkan foto, pria yang ditangkap di Bali memang lebih dekat ke sosok Rajendra.
Wajah Asli Mohan Kumar saat ditangkap polisi India
Tak ada keterangan resmi sejak kapan Rajendra menggunakan nama Mohan Kumar dan sejak kapan dia tinggal di Australia.
Spekulasi bermunculan: Rajendra disebut-sebut berada di Negeri Kanguru itu setahun terakhir,ada yang menyebut dia baru sebulan di sana.
Rajendra diburu selama 20 tahun atas kasus pembunuhan,perdagangan narkoba,dan kejahatan lain.
2. Mengawali Karier Kejahatannya Dengan Menjadi Penjual Tiket Gelap
Spoiler for Awal Karier:
Chhota Rajan 'Rajendra' yang dikenal sebagai salah satu buronan paling dicari di India,sudah lama melintang di dunia kriminal.Berbagai profesi yang bertentangan dengan hukum pernah dia jalani,yang diawali dengan menjadi penjual tiket bioskop secara ilegal di Mumbai.
Rajan disebut mengawali 'karier' kriminalnya dengan menjual tiket ilegal di Bioskop Sahakar di Tilak Nagar,pada tahun 1970-an hingga 1980-an silam.Dia dimentori oleh Rajan Mahadev Nair alias Bada Rajan yang saat itu memimpin geng kecil setempat.
Rajan lahir di Tilak Nagar,wilayah di mana hingga kini keluarganya masih tinggal,yang dikenal sebagai area miskin dan kondisi ini memaksa Rajan untuk menekuni dunia hitam.
Rajan yang ambisius berkembang dari pelaku kriminal remeh-temeh menjadi tangan kanan Bada Rajan.
Tahun 1983,Bada ditembak mati oleh dua anggota geng musuh dan pembunuhan ini membuat Rajan marah.Dia memberitahu polisi keberadaan dua anggota geng musuh yang menembak mentornya.Salah satu dari mereka pun ditembak mati polisi.
Kematian dua anggota geng musuh untuk mengangkat nama Rajan dalam dunia kriminal,hingga dia bertemu dengan Dawood,seorang penyelundup emas ternama, pada awal tahun 1980-an.
Rajan ditunjuk menjadi pengawas aktivitas geng kriminal di Mumbai.
Karena tekanan polisi dan operasi polisi,Dawood dan Rajan kabur keluar dari India pada akhir tahun 1980-an. Hingga tahun 1993,Rajan-Dawood menjadi kombinasi mematikan di dunia hitam Mumbai.
3. Berpisah Dengan Bosnya Dan Mendirikan Geng Kriminal Sendiri Sampai Membunuh Anggota Parlemen
Spoiler for Kejahatan 3:
Serangkaian ledakan bom pada 12 Maret 1993,yang didalangi Dawood,tidak hanya mengguncang Mumbai dan India,tapi juga mengubah posisi dalam dunia geng kriminal setempat.
Rajan berpisah dengan Dawood karena khawatir akan dihabisi oleh bosnya sendiri.
Perpisahan ini memicu perang antar geng karena Rajan mendirikan kelompok baru yang akhirnya malah menjadi musuh kelompok Dawood.
Rajan bersumpah akan menghabisi Dawood dan anggota gengnya.Dia pun mulai membunuh para pelaku ledakan bom tahun 1993,anak buah Dawood.
Momen terbesar dalam karier Rajan terjadi pada akhir tahun 1990-an,ketika kelompoknya menghabisi Dilshad Baig,anggota parlemen Nepal yang juga tokoh penting dalam kelompok Dawood.Kematian Baig dianggap sebagai kehilangan besar kelompok Dawood yang kini dilaporkan bermarkas di Pakistan.
Namun pembunuhan ini membuat Rajan terus dibuntuti dan diburu oleh anak buah Dawood ke mana pun dia pergi.
Pada September 2000,tangan kanan Dawood yang baru,Chhota Shakeel,mengejar Rajan yang tengah bersembunyi di Bangkok.Posisi Rajan terlacak di sebuah hotel dan baku tembak pun terjadi.
Rajan terkena tembakan,namun berhasil lolos dengan memanjat atap hotel dan lompat ke bawah.
Rajan sempat menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat,namun kemudian kabur dan sejak saat itu posisinya tidak terendus pihak berwenang maupun anggota geng musuh.
Rajan dikabarkan mulai beroperasi di negara-negara kawasan Asia Tenggara dan disebut mengalami masalah kesehatan.
Sementara itu,otoritas India mulai mengeksekusi anggota geng Rajan pada awal tahun 2000-an.Tahun 2005,istri Rajan,Sujata ditangkap di bawah hukum anti-mafia yang berlaku di India,MCOCA.
Rajan dilaporkan mulai fokus pada usaha real-estate dan bisnis lain untuk mendanai sindikat kriminalnya.
Pembunuhan seorang wartawan kriminal J Dey di Powai,India pada tahun 2011,memunculkan nama Rajan ke publik.
Polisi meyakini Rajan merupakan otak pembunuhan tersebut dan beberapa anggota gengnya ditangkap atas tudingan pembunuhan.
Rajan dicari polisi atas keterlibatannya dalam sedikitnya 68 kasus kriminal di wilayah Mumbai,termasuk 20 kasus pembunuhan dan sejumlah pelanggaran hukum serius lainnya di bawah MCOCA dan undang-undang lainnya.
Beberapa kasus kriminal lainnya yang menyeret Rajan terjadi di wilayah Tilak Nagar, kampung halamannya sendiri. Otoritas India berupaya untuk memulangkan Rajan dan menahannya di kantor Kepolisian Mumbai.
Rajendra Tertangkap di Bali : Geng Musuhnya Mengatakan Bahwa Mereka Ingin Membunuhnya Sendiri
Spoiler for Tanggapan Musuhnya:
New Delhi - Anggota geng musuh Rajendra Sadashiv,Nikhaljee alias Chhota Rajan merasa tidak senang dengan penangkapan buronan paling dicari di India itu.
Namun mereka mengklaim turut berperan dalam penangkapan Rajendra di Bali.
Shakeel Shaikh alias Chhota Shakeel dikenal sebagai tangan kanan Dawood Ibrahim,mantan bos Rajendra,yang kini menjadi musuhnya.
Berbicara kepada media setempat,The Times of India,Rabu (28/10/2015),Shakeel tidak senang Rajendra tertangkap karena dia ingin menghabisinya dengan tangannya sendiri.
Shakeel sempat mengejar Rajendra hingga ke Bangkok pada September 2000 lalu.Pengejaran ini berujung baku tembak di salah satu hotel di Bangkok saat itu.Rajendra terkena tembakan Shakeel dan anak buahnya,namun dia berhasil lolos.
"Anak buah saya bertugas di Fiji pekan lalu dan kami menyudutkan dia di tempat persembunyiannya (Rajendra-red).Dia terpaksa kabur ke Indonesia,yang berujung penangkapannya.D Company (merujuk pada geng Dawood)tidak senang dengan penangkapannya dan permusuhan kami tidak berakhir di sini.Saya ingin menghabisinya dan saya tidak akan berhenti.Bahkan setelah dia dideportasi,operasi saya terhadapnya akan berlanjut,"tutur Shakeel.
Saat ditanya The Times of India mengenai rencana pemulangan Rajendra ke India,Shakeel mengatakan: "Kami tidak percaya pemerintah India yang memanjakannya dan menerima bantuannya dalam melawan kami.
Apa jaminannya bahwa dia akan diadili dan divonis?Penahanan atau penangkapannya bukan fokus kami.Moto kami jelas: Dushman khatam ho (menghabisi musuh-red).
Saya tidak akan mengampuninya,di mana pun dia berada."
Rajendra diburu atas keterlibatannya dalam 68 kasus kriminal di Mumbai dan wilayah lain,termasuk 20 kasus pembunuhan dan sejumlah pelanggaran hukum serius lainnya.Menteri Dalam Negeri India,Rajnath Singh,berterima kasih pada Interpol dan pemerintah Indonesia atas penangkapan Rajendra.
Rajendra ditangkap di Bandara Ngurah Rai,Bali pada Minggu (25/10),usai mendarat dari Sydney,Australia.Penangkapan dilakukan setelah Polda Bali menerima notice(peringatan) dari Interpol yang menyebutkan buronan India masuk Indonesia lewat Denpasar.
UPDATE GAN
Bisik-bisik Intelijen dan Konspirasi di Balik Penangkapan Rajendra
Spoiler for Isu Konspirasi:
Quote:
Foto: Interpol
New Delhi - Gangster India Rajendra Sadashiv Nikhaljee diklaim merencanakan sendiri penangkapannya di Bali.Hal ini disebut-sebut demi menghindari musuhnya, Dawood Ibrahim,yang mengerahkan anak buah untuk membunuhnya.
Seperti dilansir media setempat,NDTV,Rabu(28/10/2015),selama dua dekade terakhir,Rajendra alias Chhota Rajan (55) melarikan diri dari otoritas berwenang dan juga musuhnya Dawood Ibrahim yang mengerahkan anak buah untuk membuntuti dan membunuhnya.Dawood awalnya merupakan bos Rajendra,namun mereka bertikai dan menjadi musuh abadi.
Dalam pernyataan resmi, Kementerian Dalam Negeri India menyebut Rajendra ditangkap di bandara Bali oleh Kepolisian Indonesia,setelah mendapat red notice dari Interpol.Disebut juga penangkapan ini dibantu Australia yang memberi informasi soal posisi Rajendra.
Namun seorang pejabat kepolisian divisi kriminal pada Kepolisian Mumbai menyatakan,Rajendra sendiri yang merencanakan penangkapannya dan dia dengan sadar meninggalkan jejak agar bisa dilacak pihak berwenang.Informasi senada juga disampaikan seorang sumber yang mengklaim dekat dengan Rajendra atau yang akrab dipanggil Seth ini.
"Seth (Rajendra-red) merencanakan penangkapannya.Dia menyebarkan jadwal perjalanannya kepada agen-agen (intelijen) India,yang kemudian menyerahkan informasi itu dengan Red Corner Notice pada intelijen Australia yang selanjutnya memperingatkan tim Interpol Indonesia,"tutur sumber yang enggan disebut namanya itu kepada NDTV.
Menurut sumber ini,Rajendra yang tinggal di Newcastle,New South Wales,Australia ini sebenarnya cukup rutin terbang ke Bali untuk mengunjungi hotel milik anak buah kepercayaannya,Anil Chandra.Tidak diketahui sudah berapa lama Rajendra tinggal di Australia.
Rajendra memiliki sejumlah alasan untuk merencanakan penangkapannya ini.Selain karena sudah memasuki usia paruh baya 55 tahun,Rajendra menderita gangguan ginjal dan juga masalah kesehatan lainnya sebagai dampak luka tembak yang dideritanya saat dikejar anak buah Dawood di Bangkok tahun 2000 lalu. Namun masalah lebih besarnya ialah Rajendra mulai ketakutan.
"Anak buah kepercayaan Rajan (Rajendra-red) seperti Santosh Shetty,Anil Chandra dan Bunty Pandey semuanya dideportasi dari negara lain.Rajan rentan menjadi target karena tinggal sendirian.Anak buah Dawood,Chhota Shakeel,bahkan berusaha membunuhnya di Australia pada Juli lalu,tapi agen intelijen India memberi isyarat padanya soal serangan itu setelah menyadap telepon Shakeel,"terang sumber kepolisian Mumbai yang enggan disebut namanya.
Saat menginterogasi anak buah Rajendra,polisi India menyadari betapa rapuhnya Rajendra yang selalu merasa terancam di mana pun dia berada."Rajan sungguh paranoid.Dia membunuh J Dey (wartawan kriminal) karena mencurigainya membantu Shakeel.Rajan membunuh Farid Tanasha,anak buahnya sendiri,atas kecurigaan yang sama," imbuh sumber itu.
"Hidup seperti ini membuatnya kesulitan,kami menyadari hal ini saat menginterogasi anak buahnya.Opsi terbaik untuknya adalah menyerahkan diri dan hidup di dalam penjara di India dan menjalankan aktivitasnya dari dalam," sebut sumber itu.(nvc/mad)
Gimana Gan menurut agan ..serem juga ye kalo sampai Indonesia jadi kebawa bawa urusan mereka
Nah Itu dia Gan sepenggal kisah perjalanan seorang Bos Gangster India yang nyasar ke Indonesia jujur aja ye Gan,awal baca cerita nya ane malah berasa sedang mbaca sinopsi sebuah adegan film,yang nyatanya itu adalah kisah nyata.
Akhir kata,mohon maaf jika ada salah ,dan untuk berita yang lebih lengkapnya silahkan klik SUMUR nya.
Jika sekira agan berkenan Sudilah kiranya di Dan siramin ke TS
Diubah oleh XArea 29-10-2015 13:14
0
101.3K
Kutip
423
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!