Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kaskusavallanchAvatar border
TS
kaskusavallanch
[Ita vs Spain] Iannone : "Vale Adalah Raja dan Kami Prajuritnya"


Iannone :
"Sebelumnya saya minta maaf kepada vale, saya sungguh tak menduga marq melakukannya, saya tau kedekatan marq dan vale begitu intens jadi saya tak berfikir ada niatan marq untuk itu.

Setelah saya melihat video ulang race bahkan saya sempat melihat live karna motor saya terjadi masalah dan harus menyudahi balapan, awalnya saya melihat setengah bagian balapan itu seperti normal, tapi ketika saya menyimak dari awal race ini sungguh di luar pemikiran, marq menahan vale begitu jelas, dia seperti tak tau jika motogp sangat rinci dan penuh sistem elektronik yang mengamatinya, bahkan kecepatan pembalap bisa di liat di data elektronik, saya fikir dia tau, mungkin juga dia siap dengan semua resiko, munkin karna dia tidak sedang mengejar titel juara, ini sungguh di sesalkan, jika tau begini saya bisa melakukan hal yang sama dari awal dan menjaga poin rider senegara saya, bahkan di australia saya bermain bersih yang nyatanya menguntung kan pembalap spanyol, tau begini saya mengalah saja tak naik podium di australia dan di mugello saya mengalah dan menyerahkan posisi dua ke valentino, tapi kami masih punya 1 balapan penting.

Jika ini ceritanya, kami akan melakukan hal yang mesti kami lakukan untuk negara kami dan orang- orang di dalamnya, dan saya berharap vale 46 tetap berlaga di valencia sebagai raja dan kami prajuritnya".




Kasus Rossi Bangkitkan Nasionalisme di Italia



Roma - Bisa diduga bahwa semua kalangan di Italia kompak mendukung Valentino Rossi yang mendapat hukuman start paling belakang di seri penentuan, namun mereka meminta The Doctor membatalkan niatnya untuk memboikot balapan di Valencia itu.

Dari petinggi olahraga, mantan atlet papan atas hingga politisi di Italia, semua menganggap Rossi adalah korban konspirasi ketika dia dijatuhi hukuman karena insiden tabrakan dengan pembalap Spanyol Marc Marquez di Malaysia akhir pekan lalu.

"Saya bisa memahami kesedihan dan kemarahannya, namun menurut saya dia harus tetap berpartisipasi agar bisa memberi alibi dan memuaskan orang-orang yang menciptakan masalah ini," kata Giovanni Malagò, Ketua Komite Olimpiade Italia atau CONI, Senin (26/10) waktu setempat.

"Valentino sendiri sudah mengaku kalau dia membiarkan dirinya terbawa oleh provokasi. Sebagian memang salahnya, tapi saya nyatakan mendukung dia bukan atas nama lembaga saja. Menurut saya, dengan cara ini kejuaraan dunia telah diselewengkan," kata Malagò.

Menurut Kantor Berita Italia ANSA, publik Italia membuat banyak tagar untuk menghimpun dukungan atas Rossi, seperti #iostoconVale (#sayabersamaVale) dan #difendiamoVale46 (#maribelaVale46).

Media-media Italia juga berargumen bahwa pada saat tabrakan itu, justru Marquez yang membenturkan helmnya ke kaki Rossi yang menimbulkan reaksi seperti tendangan, dengan video rekaman saat peristiwa itu terjadi.

Menurut Malagò, bukti itu menunjukkan bahwa pernyataan Rossi sebelumnya kalau Marquez ingin membuyarkan peluangnya menjadi juara dunia "mutlak benar."

Paolo Rossi, legenda sepakbola yang membawa Italia juara Piala Dunia 1982 di Spanyol sekaligus menjadi top scorer, mengatakan Rossi harus bertindak seperti yang dilakukan tim Azzurri pada jamannya "untuk menunjukkan ke rakyat Spanyol siapa yang terbaik di negeri mereka sendiri."

"Sekarang Valentino harus menatap ke depan. Dia mungkin saja bisa tampil luar biasa dan membuktikan bahwa dialah yang terhebat dari semuanya," kata Rossi -- si legenda bola -- seperti dikutip ANSA.


Mantan pelatih tim nasional Italia Marcello Lippi pun ikut berdiri di belakang Rossi.

Lippi, juga pernah sukses membawa Italia juara dunia, mengatakan Rossi "telah jatuh ke dalam perangkap."

"Seperti biasa, seorang juara yang hebat selalu menciptakan rasa dengki yang hebat," kata Lippi.

Sementara itu media-media Spanyol menganalogikan benturan Rossi dan Marquez dengan kejadian di final Piala Dunia 2006 ketika pemain besar Prancis Zinedine Zidane menanduk dada pemain Italia Marco Materazzi. Sindirannya adalah pemain Italia juga pernah memprovokasi hingga lawan lepas kendali.
Yang menarik, Materazzi juga ikut berpendapat, tentu di pihak Rossi.

"Ada pria dewasa, ada juga anak kecil," tulis Materazzi di tagar #difendiamoVale46, disertai video yang menunjukkan helm Marquez membentur Rossi.

Dari kalangan politisi, anggota DPR Ernesto Carbone dan Stefano Esposito dari Partai Demokrat pimpinan Perdana Menteri Matteo Renzi juga mendukung Rossi lewat berbagai unggahan di Twitter.
Diubah oleh kaskusavallanch 28-10-2015 04:44
0
3.7K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.