Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

infonitascomAvatar border
TS
infonitascom
Ini Baru Komunitas, Komunitas Saber Ranjau Paku


Ada pemandangan tak lazim di jalan kawasan Roxy, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Jalanan di lokasi itu sempat ditutup sekejap. Bukan karena ada perbaikan jalan. Justru yang tampak sekelompok orang sibuk memungut sejumlah paku dari jalanan dengan sarana magnet bergagang yang mereka genggam.

Ternyata mereka adalah Komunitas Saber Ranjau Paku. Para anggota sapu bersih ranjau paku itu sedang melakukan ‘bersih-bersih’ jalanan dari ranjau paku di kawasan Roxy pada malam itu. Para anggota komunitas ini disebut juga sebagai relawan, sebab dalam melakukan aksinya mereka tidak mengharapkan imbalan. Mereka pun selalu menggunakan rompi warna hijau mirip seperti rompi polisi lalu lintas ketika sedang bekerja menjaring ranjau paku di jalanan ibu kota.

Adalah Abdul Rohim (46) yang pertama kali membersihkan ranjau paku dari jalanan ibu kota seorang diri pada 2010. Lantas, Rohim mengajak teman-temannya, yaitu Siswanto dan Endang untuk sama-sama memberantas ranjau paku di jalan. “Saya mengajak mereka agar gerakan ini punya wadah dan lebih terorganisasi,” ungkap Rohim, pendiri Komunitas Saber Ranjau Paku, Rabu (23/9/2015).



Dalam komunitas ini, Rohim bertindak sebagai ketuanya, dan Siswanto (41) sebagai wakilnya. Mereka menyatakan secara resmi komunitas ini terbentuk pada 5 Agustus 2011. Siswanto menuturkan kemauanya untuk bergabung dalam komunitas ini lantaran dilatarbelakangi keprihatinan dan kepeduliannya sesama pengendara. Terutama pengendara sepeda motor yang kerap menjadi korban ranjau paku.

“Terbentuknya komunitas Saber ini karena kami enggak rela para pengendara motor menjadi korban ranjau paku. Sebab, pengendara sepeda motor kebanyakan menengah ke bawah. Lagi pula ranjau paku itu tidak habis-habis, padahal sudah kami bersihkan setiap hari. Kalau kami tidak peduli, terus bagaimana?” jelas Siswanto.

Sudah rahasia umum. Taburan ranjau paku di jalanan berbanding lurus dengan keberadaan tukang tambal ban di pinggir jalan dekat ranjau disebar. Siswanto mengisahkan sebagai relawan Saber memang kerap mendapat permusuhan dan perlawanan dari para tukang tambal ban.
“Kalau motor kami bannya bocor mereka tidak mau melayani. Oleh sebab itu, kami meminta kepada semua relawan Saber menggunakan ban tubeless untuk jaga-jaga,” kenang Siswanto.



Rohim menceritakan dalama menyisir ranjau paku dilakukan setiap pagi dan malam. Daerah yang menjadi target penyisiran adalah kawasan rawan ranjau paku. “Ranjau paku paling banyak di daerah Jakarta Pusat. Seperti di Roxy, Cideng, AM Sangaji, Veteran, Majapahit, Galur, underpass Senen, dan di depan Istana Negara,” jelas Rohim.

Ratusan paku ditebar dibeberapa kawasan di Jakarta, coba bayangkan jika terjadi saat malam hari. (Small)
Sejauh ini terdapat 40 relawan Saber Ranjau Paku, tetapi yang aktif hanya 25 orang. Harry (25) salah satu relawan Saber mengaku tertarik bergabung ke dalam komunitas ini karena pernah menjadi korban ranjau paku. “Kira-kira 80 persen anggota Saber itu korban ranjau paku. Saya sendiri pernah kena di daerah Daan Mogot (Jakarta Barat),” tutur Harry.

Relawan Saber ini berasal dari beragam profesi. Harry adalah karyawan swasta. Rohim berprofesi sopir pribadi, dan Siswanto adalah pemborong, dan sebagainya. Domisili mereka juga dari berbagai daerah. Ada relawan yang paling jauh tinggal di Bekasi.

Sampai detik ini komunitas Saber menerima relawan sebanyak-banyaknya. Siswanto mengatakan untuk bergabung menjadi relawan Saber dibutuhkan mental yang kuat.



“Biasanya sih kami uji coba dulu selama 3 bulan sebelum benar-benar menjadi anggota. Calon relawan juga mesti mendapat izin dari keluarganya, karena menjadi anggota Saber harus siap menerima berbagai ancaman dan bahaya,” tutur Siswanto.

Siswanto merinci bahaya yang mengancam para relawan ketika bertugas bisa tertabrak kendaraan. Oleh sebab itu, magnet yang menjadi sarana kerja dipasangi lampu. “Ancaman juga datang dari orang yang tidak suka dengan eksistensi kami lewat SMS atau telepon. Bahkan, hingga ancaman pembunuhan,” kata Siswanto.

Alat berupa magnet ini dibuat relawan dengan biaya pribadi masing-masing.

Untuk alat kerja, Siswanto mengungkapkan sejauh ini seluruh peralatan yang digunakan relawan Saber dari hasil kantong masing-masing alias swadaya. Sejauh ini bantuan dari Polda Metro Jaya baru sebatas rompi dan perlengkapan lainnya.

Siswanto justru menginginkan pemberantasan ranjau paku ini dapat bekerja sama dengan pemerintah provinsi DKI Jakarta. “Kami ingin pelaku penyebar ranjau paku dihukum seberat-beratnya. Selama ini para pelakunya hanya dipidana ringan,” pungkas Siswanto

Kerja keras relawan sapu bersih ranjau paku ini sudah sepatutnya mendapat apresiasi dari pengendara. Sebab, tanpa kehadiran mereka para pengendara bisa terus-terusan menjadi korban ranjau paku dan permainan culas tukang tambal ban. Atas kehadiran para relawan Saber, pengendara dapat melaju mulus kendaraannya tanpa khawatir ban kendaraannya sobek terkena ranjau paku.

Cek, Situs berita jabodetabek terupdate

Lanjutkan pak, sangat bermanfaat banget nih buat komunitasnya,,,,emoticon-I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S)
0
3.1K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.