Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hattori hanzoAvatar border
TS
hattori hanzo
Ojek Pangkalan Serbu Kantor Ridwan Kamil
VIVA.co.id - Ribuan ojek dari 54 pangkalan di Bandung mendatangi Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Senin, 26 Oktober 2015. Mereka nenuntut Wali Kota Ridwan Kamil menolak keberadaan Gojek yang dianggap memotong jalur rezeki mereka.

"Untuk dapat 50 ribu rupiah aja sekarang saya sulit," kata Dase, ojek dari pangkalan Santosa Jaya.

Padahal sebelum kehadiran gojek, lanjutnya, uang sebesar Rp70 ribu hingga Rp100 ribu bisa dia dapatkan setiap hari. "Apalagi kalau ada borongan, saya bisa dapat uang lebih. Sekarang, sepi," katanya.

Dase juga mengaku enggan bergabung dengan gojek. Alasannya, dia serta 71 anggota ojek pangkalan Santosa Jaya sudah mengantongi kartu anggota dan izin trayek.

"Untuk dapat izin trayek dan kartu anggota ini bayarnya tidak murah, Rp12 juta per orang. Tapi tergantung pangkalannya," ujar Dase.

Kartu anggota tersebut, berfungsi untuk mengorganisir ojek pangkalan. Agar jumlahnya tidak berubah. "Sementara kalau Gojek, mereka hanya modal KTP sudah bisa narik," cetusnya.

Kedatangan Dase dan ribuan rekan ojek lainnya ke Balai Kota untuk meminta kepada Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil untuk menghentikan izin operasi gojek. Menurutnya, Ridwan Kamil bertanggung jawab lantaran ojek pangkalan di Bandung merugi.
Harus Update
Sementara itu, Wali Kota Bandung, Ridwan Kami menyebutkan ojek pangkalan di seluruh Bandung tak boleh kalah canggih dengan Gojek. Mereka harus bisa menerima dan melayani pesanan via online.

"Ojek pangkalan juga harus update. Supaya mereka bisa menerima pesanan dari pelanggan via online. Pemkot sedang mengupayakannya," kata Ridwan Kamil saat ditemui di Gedung Indonesia Menggugat.

Terkait dengan kedatangan ribuan ojek dari 54 pangkalan se-Kota Bandung, pria yang akrab dipanggil Kang Emil tersebut mengatakan, akan berusaha mempertemukan kedua belah pihak untuk mendapatkan solusi.

"Tidak boleh ada yang dirugikan. Saya hanya sebagai wasit di sini, tapi kita harus mempertimbangkan pengguna juga. Serahkan masalah ini kepada kami," kata Kang Emil.

Meski begitu, dia mengaku belum mendapatkan waktu yang tepat untuk mempertemukan keduanya.

Lebih lanjut, Emil mengimbau kepada para ojek pangkalan untuk tidak menangkap pengendara Gojek sembarangan. Menurutnya, warga sipil bukan pihak yang memiliki wewenang untuk menangkap orang.

Imbauan tersebut keluar setelah Emil mendengar informasi terkait sweeping yang dilakukan oleh ojek pangkalan terhadap Gojek. Beberapa anggota ojek pangkalan mengaku sudah berkoodinasi dengan polsek setempat, untuk menangkap Gojek yang masuk ke wilayah mereka. (ase)

sumur

Spoiler for pantesan:
0
6.1K
81
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.