Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tahun ini menaikkan tunjangan pegawai Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, demi mengejar target tinggi hingga Rp 1.294 triliun. Pihak Ditjen Pajak ingin agar Pegawai Negeri Sipil (PNS) lain juga bisa digaji tinggi.

Dirjen Pajak, Sigit Priadi Pramudito mengatakan, pihaknya bertekad untuk meningkatkan penerimaan pajak sehingga bisa untuk meningkatkan kinerja PNS di kementerian lain.

"Dengan bayar pajak buat gaji PNS kita, kita ingin jangan (PNS) pajak sendiri yang gajinya bagus. Kalau (penerimaan) pajak ini banyak, kami mau tularkan gaji tinggi ini ke PNS lain," jelas Sigit, dalam acara Gathering Pajak Kanwil Jakarta Selatan, di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (12/10/2015).

Bahkan Sigit mengatakan, dalam 4 tahun dari sekarang, dia ingin gaji PNS bisa di tingkatan sejahtera dan dibiayai lewat hasil pajak.

"Kalau saya alhamdulillah Pak, gaji kemarin sisa yah. Boleh cicil yang lain dong. Kalau PNS gaji tinggi kan bersih, tidak macam-macam. Makanya biar PNS kerja bagus dan bersih yah dari pajak. Kita harus sadar bayar pajak dulu," jelas Sigit di depan 131 wajib pajak yang hadir di acara tersebut.

Sebelumnya Sigit mengatakan, tahun ini pihaknya tidak akan mencapai target pajak Rp 1.294 triliun. Untuk itu, Ditjen Pajak siap dengan konsekuensi penurunan tunjangan.

Berikut ketentuan lengkapnya pemberian tunjangan tahun depan yang didasarkan atas realisasi penerimaan pajak 2015:

Realisasi penerimaan pajak 95% atau lebih, remunerasi tetap 100%
Realisasi penerimaan pajak 90-95%, remunerasi 90%
Realisasi penerimaan pajak 80-90%, remunerasi 80%
Realisasi penerimaan pajak 70-80%, remunerasi 70%
Realisasi penerimaan pajak kurang dari 70%, remunerasi 50%



sumur


Ga ada jaminan pak gaji tinggi terus bersih