Jakarta - Partai Hanura sudah memecat Dewie Yasin Limpo yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Hanura menganggap Dewie sudah mencoreng nama partai. Mereka pun minta maaf ke publik.

"Partai Hanura menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas pengingkaran salah satu kadernya yang nyata-nyata menodai perjuangan hati nurani," kata Waketum Hanura Nurdin Tampubolon dalam jumpa pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (23/10/2015).

Nurdin membacakan pernyataan pers yang ditandatangani oleh Ketum Hanura Wiranto. Tindakan Dewie dianggap sudah tidak sesuai dengan prinsip partai.

Hanura juga menegaskan bahwa Dewie melakukan aksinya sendiri dan tidak melibatkan kader partai yang lain. Kesimpulan itu didapat dari penyelidikan yang dilakukan.

"Tindakan Dewie Yasin Limpo adalah perbuatan individual dan bukan merupakan misi fraksi maupun partai Hanura," ujar Nurdin.

Atas tindakannya tersebut, Dewie dipecat dari jabatan Ketua DPP, dari keanggotaan partai, serta sebagai anggota DPR. Hanura juga tidak akan memberikan bantuan hukum.

"Kalau partai menyediakan seolah-olah ada kaitannya korupsi itu dengan partai," ucap Ketua Fraksi Hanura di DPR ini.

Terakhir, Hanura mengatakan tidak akan ada upaya menghalangi penyelesaian kasus korupsi. Hanura menegaskan dukungannya ke KPK.

"Mendukung sepenuhnya segala upaya KPK untuk melanjutkan penuntasan penyelesaian kasus korupsi, termasuk yang melibatkan Dewie Yasin Limpo," ungkap Nurdin.

Dewie ditetapkan sebagai tersangka karena diduga menerima suap terkait pembahasan anggaran tahun 2016 untuk proyek pembangkit listrik di Kabupaten Deiyai, Papua. Dia ditangkap KPK pada Selasa (20/10) dan kini sudah ditahan.
(imk/tor)

SUMBER=

Wiranto nya kemana ??? kok diwakilkan.