Jakarta - Sudah lima bulan berlalu sejak Tim Transisi dibentuk oleh pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga. Apa yang sudah dihasilkan tim tersebut?

Tim Transisi dibentuk pada bulan Mei lalu, menyusul pembekuan PSSI oleh Menpora Imam Nahrawi pada 17 April. Empat tugas pokok yang diemban tim ini ketika anggota-anggota diumumkan adalah (1) menggantikan peran PSSI yang telah dibekukan, (2) memastikan pengiriman tim nasional Indonesia berjalan di sejumlah event, (3) memastikan kompetisi berjalan, dan (4) memfasilitasi pembentukan PSSI baru melalui mekanisme FIFA.

Pada prosesnya, kerja Tim Transisi banyak dipertanyakan. Yang paling kelihatan adalah penyelenggaraan Piala Kemeredekaan, yang itu pun dinilai banyak kalangan jauh dari kata "gemilang".

Dari target diikuti seluruh klub anggota PSSI, yang bisa digaet hanya 24 tim dari Divisi Utama. Pelaksanaannya pun banyak mengundang pertanyaan, mulai dari pemunduran jadwal kickoff (dan final) dari rencana awal, pengumuman operator dan sponsor yang mepet, sampai hal-hal yang sifatnya teknis.

Di lapangan, Piala Kemerdekaan dibumbui oleh beberapa insiden terkait buruknya performa wasit, pemukulan wasit oleh ofisial tim. Terakhir, dan yang paling ditunggu-tunggu adalah, hingga kini para pemenang turnamen belum mendapatkan hak hadiahnya.

Dibandingkan dengan turnamen lain yang digagas oleh pihak swasta, yaitu Piala Presiden, gaung Piala Kemerdekaan disebut-sebut kalah kencang. Piala Presiden mendatangkan banyak sponsor, diikuti tim-tim top, dan pertandingan finalnya mendapat rating begitu tinggi di stasiun televisi (Indosiar). Sedangkan Piala Kemerdekaan, untuk mendapatkan hak siar televisi saja susahnya minta ampun. Hanya pertandingan finalnya saja yang "laku dijual".

Setelah kedua turnamen tersebut berakhir, Imam belum menjelaskan detail langkah apa selanjutnya yang akan ditempuh. Kabarnya, akan ada turnamen Piala Panglima TNI yang akan diadakan pada November mendatang.

Soal kompetisi? Pria asal Madura itu mengatakan kompetisi bisa bergulir kembali setelah masalah FIFA selesai paling lambat Februari atau Maret 2016. Sambil menunggu rencana turnamen dan kompetisi, bagaimanakah performa Tim Transisi yang sesungguhnya dimaksudkan sebagai "federasi sementara?"

Menurut Sekjen BOPI, Heru Nugroho, Menpora tidak bisa terlalu lama menunda-nunda kejelasan masa depan Tim Transisi, apakah dibubarkan, diperpanjang atau diganti dengan orang-orang baru. Sebab, dalam Undang-undang SKN untuk memutar turnamen atau kompetisi harus mendapatkan rekomendasi dari induk cabang olahraga itu sendiri.

"Saya cuma mengingatkan Menpora, jangan sampai ada kevakuman seperti ini. Harus ada ketegasan soal Tim Transisi, apakah SK-nya diganti atau diperpanjang. Karena, menjalankan sebuah turnamen sekelas Piala Presiden atau Piala Kemerdekaan seperti harus mendapatkan rekomendasi induk cabang olahraga," tutur Heru.

Terlepas dari itu semua, sudah seharusnya Menpora Imam menentukan sikapnya, jangan sampai kevakuman sepakbola tanah air terlalu lama, karena imbasnya bahkan sudah dirasakan secara langsung terutama oleh pemain/pelatih, yang memang mengandalkan mata pencariannya dari pertandingan/kompetisi.

Anggota Tim Transisi, Zuhairi Misrawi mengatakan, hari ini rencananya akan ada pertemuan dengan Menpora soal kelanjutan masa kerja Tim Transisi. Seperti apa? Ya, ditunggu saja.

"Kami menyerahkan semua masalah ini kepada Pak Menteri. Hanya dia yang bisa memutuskan," kata Zuhairi.

sumur


tim transisi uang hadiah telat sampe minta maaf, mahaka (swasta) bisa tepat pembayaran uang hadiah
kenapa tim transisi bisa ga seprofesional yang swasta?
gimana pak menteri aja