TEMPO.CO, Mojokerto : Karena curiga bekas Bupati Mojokerto periode 2010-2015 Mustofa Kamal Pasa masih menempati rumah dinasnya, sejumlah orang memaksa masuk untuk mengecek rumah dinas yang berada di kawasan kantor Pemkab Mojokerto Jalan Ahmad Yani, Kota Mojokerto, Jawa Timur. Masa jabatan Mustofa bersama wakilnya, Choirun Nisa, telah berakhir pada 18 Oktober 2015 lalu. Mustofa dan Nisa pecah kongsi dan sama-sama maju dalam pilkada sebagai calon bupati.



Massa yang mengecek rumah dinas bupati itu merupakan massa pendukung Nisa. Mustofa yang dicari-cari ternyata tak ada di rumah dinas yang pernah ditempatinya selama lima tahun. Namun massa menemukan sebuah ruang karaoke berukuran cukup luas. Bahkan di dalam ruang tersebut terdapat kulkas berisi sejumlah botol bir beralkohol.



Salah satu perwakilan massa, Anton Fatkhurahman, menduga rumah dinas tersebut masih ditempati Mustofa. Dugaan itu berdasarkan bekas botol bir yang masih tersisa, puntung rokok, dan sound system karaoke yang masih menyala. Anton mengatakan ia bersama sejumlah orang sengaja datang ke rumah dinas tersebut karena mendengar informasi rumah aset daerah itu masih digunakan Mustofa meski sudah habis masa jabatannya.



Setelah mengecek isi rumah dinas, massa berdialog dengan petugas kepolisian dan pejabat Pemkab yang berwenang. Polisi meminta massa berkordinasi sebelum melakukan kegiatan sebab itu terkait pengamanan aset daerah atau negara. Setelah puas mengecek isi rumah dinas bupati, massa membubarkan diri dengan pengawalan ketat kepolisian.

sumber