Pembuka :
Apa yang terlintas di pikiran teman-teman semua ketika mendengar nama Australia...
megahnya sydney, modernnya kota melbourne, atau indahnya kota Perth. Memang nama-nama kota tersebut familiar di telinga kita.
Namun kali ini TS ingin mengajak teman-teman semua melihat sisi lain dari Australia.

Saya tinggal di kota kecil bernama Alice Springs, terdengar asing bukan??? memang, kota ini terletak di Australia Tengah. Kota ini memang tidak semegah dan se modern kota2 besar pada umumnya. Namun, kualitas hidup dan sarana umum terbilang sangat mumpuni.

Salah Satu daya tarik kota ini terletak pada industri tourismnya. Maka tidak heran kalau di kota ini terlihat banyak sekali traveler dari mancanegara.

Kali ini TS ingin berbagi pengalaman mendaki salah satu atraksi pariwisata dari Kota Alice Springs, yaitu Mount Gillen.

Memang, ini bukan gunung besar yang tangguh untuk didaki, Mount Gillen hanyalah sebuah Batu yang berukuran besar.
Hanya dibutuhkan wktu 1 jam untuk mendaki dari dasar hingga puncak. Terdengar mudah bukan untuk teman-teman disini?
Namun jangan salah, medan yang dilalui akan cukup menguras tenaga

Musim dingin, Minggu, 19 april 2015 ;
Saya dan teman saya ber inisiatif untuk mendaki Mount Gillen pada pukul 4 sore. Kami memilih waktu ini karena dirasa tepat untuk melihat sunset dari puncak mount gillen. kami berangkat menggunakan Mobil, meninggalkan kota alice springs menuju lokasi pendakian.


Setelah sampai di lokasi pendakian, kami segera bersiap dan memastikan semua peralatan dan kebutuhan kami lengkap.

Kami mulai berjalan menyusuri padang rumput yang luas

meskipun terlihat gersang dan kering, tetapi pada kenyatannya suhu terasa sangat dingin dan menusuk tulang

Setelah berjalan sekitar 20 menit, Jalur yang kami lalui mulai menanjak


Perjalanan kami teruskan, medan pun semakin terasa semakin berat.



kami berhenti beberapa kali untuk istirahat dan meminum air persediaan kami. Namun rasa letih ini tidak mengurangi tekad kami untuk mencapai puncak

setelah berjalan kembali sekitar 30 menit, Medan yang kami lalui mulai semakin berat. Tanjakan batu yang tajam cukup menguras tenaga kami. Namun Kami semakin dekat dengan puncak



Setelah berhasil melalui tanjakan-tanjakan batu yang tajam, kami tiba di bahu Mount Gillen, Kami terpana sejenak oleh pemandangan yang menakjubkan




Kami pun beristirahat sejenak kembali, sambil melakukan sesi pemotretan
Setelah beristirahat sekitar 5 menit, kami melanjutkan perjalanan kami, lereng yang kami jalani terasa semakin curam dan terjal.

Sekitar berjalan kembali sekitar 20 menit,

Kami tiba di bagian tersulit dari perjalanan kami. Yaitu kami harus memanjat tebing batu setinggi 20 meter sebelum mencapai puncak


Kami pun berpikir sejenak, apakah bisa kami melalui ini??kami bukan pendaki dan pemanjat gunung profesional. Peralatan kami sama sekali tidak memadai. Kejadian ini di luar dugaan kami.

Namun, Kami pun akhirnya sepakat untuk tetap memanjat bukit batu ini. Terdengar bodoh memang, Tapi ini kesempatan sekali seumur hidup.

Setelah mendaki sekitar 10 meter tanpa peralatan, saya menyematkan diri untuk memotret pemdangan dari celah batu yang ada


saya melanjutkan kembali memanjat dinding batu ini.sedikit lagi saya sampai di puncak
2015421172134 by andreashalim855, on Flickr

Akhirnya saya pun tiba di puncak, Momen yang sangat melegakan. dan pemandangan yang ditawarkan dari atas puncak pun tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Sangat indah



Kami pun tidak melewatkan momen ini untuk narsis


ini foto TS


Sekian penghujung dari perjalanan kecil saya,
Terima kasih untuk teman-teman OANC yang memberi saya kesempatan untuk menulis pengalaman perjalanan ini.

Sampai Jumpa di Lain Waktu