Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

maiqueendaAvatar border
TS
maiqueenda
Menjaga Senyum Anak Karyawan Dengan Beasiswa KK-JIS


Berawal dari inspirasi sederhana dari seorang Basis Manager JIS, David Tony, yang ingin melihat anak-anak karyawan di JIS (Jakarta Intercultural School) tetap tersenyum menggapai cita-cita mereka. Ketika akan pergi untuk pindah tugas ke negara lain, David menitipkan cita-cita itu kepada Koperasi Karyawan JIS (KK-JIS), dengan memberikan uang sebesar Rp 5 juta.

Di tahun 1985-an, uang sejumlah itu tentu bukan sedikit. Namun David percaya, KK-JIS akan menunaikan amanahnya itu.

“Saya mau lihat anak-anak karyawan tetap tersenyum, gunakan uang itu untuk beasiswa anak-anak kalian,” ujar David sebelum meninggalkan JIS. Di Lembaga Koperasi yang berdiri sejak tahun 1984 ini, David percaya uang itu akan bermanfaat bagi sesama.

Meski sebelumnya sudah berjalan usaha simpan pinjam di KK-JIS, bermodalkan suntikan dana pinjaman dari JIS. Namun Noura dan kawan-kawannya berpikir keras, untuk mengembangkan kegiatan KK-JIS agar lebih dari itu.

Inspirasi David itulah, yang kemudian mendorong Ia dan teman-temannya membuat sebuah badan di bawah KK-JIS bernama Badan Kesejahteraan Sosial Anggota (BKSA) yang ditujukan sebagai kegiatan sosial bagi karyawan JIS yang membutuhkan bantuan secara sosial, termasuk di dalamnya adalah Scholarship atau beasiswa.

Sumber dana BKSA berasal dari dana abadi, sumbangan sukarela dari pejabat dan guru JIS yang akan pergi meninggalkan JIS. Kebiasaan itu sudah menjadi kultur otomatis, yang berkembang di lingkungan JIS dbawah kerja keras Noura, Sri dan Inggrid serta karyawan lainnya.

“Bentuknya sumbangan juga macam-macam, bahkan ada yang punya tabungan valas dengan selisih nilai tukar cukup tinggi, selisihnya itu diberikan kepada BKSA KK-JIS agar dimanfaatkan,” ujar Noura.

Mengembangkan penerima beasiswa

Mendapat respon luarbiasa, akhirnya KK-JIS berpikir lagi untuk membesarkan penerima beasiswa dengan membesarkan lembaga sosial itu. “Tentu dengan usaha keras, seperti membuat kegiatan dan acara semacam pentas seni. Tiketnya dijual, dan seluruh uang hasil kegiatan itu dikembalikan buat kepentingan beasiswa,” kata Noura.

Sejak itulah, seluruh karyawan JIS baik lokal maupun ekspatriat mengenal baik KK-JIS. Mereka tahu, bahwa JIS memiliki lembaga sosial penyalur beasiswa yang bernaung di bawah KK-JIS.

“Kami terus berusaha mengembangkan lagi lembaga sosial ini, dengan membuat toko kecil-kecilan yang menyuplai kebutuhan orang JIS. Meski kecil, tapi kami bisa penuhi permintaan barang dari mereka,” terang Noura.

Hingga sampailah suatu saat, di tahun 1998 terjadi demonstrasi dan kerusuhan besar. Mau tak mau, atas alasan keamanan maka acara kelulusan siswa diselenggarakan di Singapura. Di sanalah terjadi kecelakaan, seorang siswa JIS terjatuh dari sebuah apartemen dan meninggal.

“Atas permintaan orangtua almarhum, semua dana sumbangan yang diterima bagi keluarganya diarahkan ke akun rekening KK-JIS. Itu sebagai bentuk “Memorial” atau kenang-kenangan bagi anaknya,” jelas Noura.

Jumlah sumbangan itu menjadi yang terbesar dalam sejarah berdirinya program beasiswa itu, sehingga memungkinkan untuk menambahkan jumlah penerima beasiswa. “Yang semula cuma 1 orang dalam satu paket, bertambah menjadi 2 orang, dengan berbagai jenjang dari SD-SMA,” ujarnya.

Adapun syarat penerima beasiswa, adalah siswa yang nilai rata-rata raportnya di semester 1-2 minimum 7. “Kami persilahkan orangtua masukan data berupa copy raport anaknya,” kata Noura lagi.

Makin hari, sumber dana semakin berkembang dengan adanya program PAI Big Sale. “Caranya bagus, dimana siswa PAI menjual kue yang dibuat orangtua mereka kepada teman-temannya sendiri. Hasil penjualan itu, seluruhnya diserahkan kepada KK-JIS sebaga sumbangan,” ungkap Noura.

Wanita itu menjelaskan, hasil sumbangan siswa PAI itu lumayan untuk ukuran anak-anak PAI. “Mereka bisa memberikan sumbangan senilai 4-5 juta rupiah dari hasil jual kue itu.”

Selain itu, ada juga kegiatan semacam ‘Fun Game’ bagi anak-anak JIS dengan menjual pistol air yang labanya bisa mencapai Rp 15-25 juta. “Inilah yang banyak membantu mengembangkan jumlah penerima beasiswa, sebab mereka juga tahu bahwa penjualan itu profitnya akan digunakan untuk beasiswa bagi mereka yang membutuhkan.

“Jadi kita itu memang cari uang sendiri, dan sampai saat ini di JIS jika ada orang mau menyumbang akan selalu diarahkan kepada KK-JIS,” kata Noura.

Untuk diketahui, hingga saat ini dana abadi yang berhasil terkumpul mencapai lebih dari Rp 800 juta. “Dari dana itu, yang disalurkan buat beasiswa mencapai antara Rp 80-90 juta. Jadi yang digunakan adalah kelebihan bunganya, bukan modalnya,” kata Noura.

Hingga saat ini, bukan hanya anggota KK-JIS saja yang sudah menikmati beasiswa itu. “Karyawan perusahaan Security Wiragarda juga sudah pernah ada yang dapat, juga karyawan dari PT. ISS, bahkan teman-temannya juga ada yang sudah mendapatkan beasiswa itu,” kata Noura.

Namun diakui Noura, soal jumlah atau besaran beasiswa yang diterima bagi mereka belumlah seberapa karena memang dihitung berdasarkan kebutuhan siswa itu sendiri. “Tapi yang saya rasakan sebagai orangtua yang anaknya menerima beasiswa sejak SD hingga bangku kuliah, hal itu sangat membantu sekali. Yang terpenting, anak akan termotivasi untuk berprestasi karena ingin melihat orangtuanya bangga dengan kesuksesan yang dicapainya.”

Bantuan Personal JIS

Hingga saat ini, sudah ratusan penerima beasiswa JIS menikmati hasilnya. Ada diantara mereka yang sudah sukses dengan berbagai profesinya saat ini. “Ada yang jadi lawyer, pegawai bank, dokter, bahkan pilot juga ada,” jelas Noura.

Meski secara finansial kelembagaan JIS tidak menggelontorkan dana sepeserpun, namun justru sekolah internasional ini memberikan dukungan dengan mendorong karyawannya untuk lebih peduli pada sesama dengan menyalurkan beasiswa melalui KK-JIS.

“Semua anak-anak penerima beasiswa itu mengaku bangga, mereka senang menerima beasiswa dari KK-JIS. Bantuan memang bukan datang langsung dari Lembaga Pendidikan JIS karena mereka tak ada ruang untuk itu, namun atas dukungan JIS maka komunitas dan individu di JIS meras terdorong untuk ikut berpartisipasi secara finansial,” kata Noura panjang lebar.

Noura mengakui, sistem pendidikan di JIS memang bukan hanya mendidik secara intelektual namun juga mendidik agar kultur siswa JIS adalah orang yang peduli pada sesamanya. Menurutnya, JIS sangat mengapresiasi program-program KK JIS, karena memberdayakan sumber daya JIS untuk kesejahteraan dan kesuksesan karyawannya.

“KK-JIS dengan JIS adalah bagian yang tak terpisahkan satu sama lain, jadi semua keberhasilan dan banyaknya beasiswa yang disalurkan sesungguhnya adalah bagian dari besarnya dukungan JIS itu sendiri,” ujar Noura.

Quote:


Untuk yang belum mengetahui gambaran sekolah JIS, nih gan ane kasih gambarannya..



Quote:
Diubah oleh maiqueenda 29-10-2015 10:06
0
3.1K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.