Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wiwin.idtAvatar border
TS
wiwin.idt
Telkom Bukan Raksasa yang Tengah Tidur
Telkom Bukan Raksasa yang Tengah Tidur

JAKARTA (IndoTelko) – Kinerja dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) hingga semester I 2015 terus menunjukkan pertumbuhan di tengah industri Halo-halo yang meredup karena pelambatan ekonomi.

Telkom berhasil membukukan keuntungan sebesar Rp 7,447 triliun sepanjang semester pertama 2015 atau naik 2,2% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 7,286 triliun.

Penopang keuntungan dari Telkom hingga periode yang berakhir Juni 2015 adalah dari Pendapatan sebesar Rp 48,84 triliun atau naik 12,2% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 43,542 triliun.

Bisnis seluler melalui Telkomsel yang menguasai sekitar 45% pangsa pasar nasional menjadi pemasok dominan bagi cuan Telkom Grup. Hampir 70% pendapatan Telkom berasal dari Telkomsel. (Baca juga: Pangsa pasar Telkomsel)

Walau bisnis Teknologi Informasi (TI) di Telkom terus menunjukkan pertumbuhan, sebenarnya mesin uang dari operator pelat merah ini adalah layanan konektifitas.

Pendapatan dari segmen Data, Internet, dan IT Services untuk semester I 2015 sekitar Rp 14,909 triliun atau naik 28,3% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 11,621 triliun.

Basis pendapatan di segmen Data, Internet dan IT Services adalah 3,7 juta pengguna fixed broadband dan di segmen mobile broadband dengan 33,627 juta pelanggan. (Baca juga: Pelanggan broadband Telkom)

“Pameo yang berlaku di industri telekomunikasi adalah di era digital nantinya konektifitas ini ibarat nasi putih di retoran Padang. Nasi putih di restoran Padang menjadi keharusan disediakan bagi pelanggan dan gratis, yang dibayar kan lauk dan minumnya. Kami menyadari hal itu, karena itu kita transformasi menjadi Digital Company,” tegas Direktur Enterprise dan Business Services Telkom Muhammad Awaluddin kala menjadi salah satu pembicara di ajang Global Advanced Research Conference on Management and Business Studies (Garcombs) 2015 di Sanur, Bali, pekan lalu.

Ditegaskannya, Telkom tak mau terlena dengan posisi yang ada sekarang sebagai pemimpin pasar dan menjadi raksasa yang tertidur karena sedang ditampuk kekuasaan.

“Kami tidak seperti itu, Anda lihat belanja modal yang kita keluarkan untuk pembangunan infrasatruktur dan ekosistem, semua persiapan menuju Digital Company. Kami sadar kok harus turun ke arena agar menjadi King of Digital,” tegasnya.

Strategi
Ditambahkannya, untuk mengantisipasi era konektifitas menjadi gratis di masa mendatang, Telkom sudha menyiapkan lima strategi yakni menekan biaya operasional dan fokus kepada marjin.

Kedua, meningkatkan pendapatan, khususnya dari bisnis digital. Ketiga, mengoptimalkan belanja modal untuk membangun 100 kota broadband berbasis Fixed dan mobile. (Baca juga: Telkom Geber IndiHome)

Keempat, melakukan diversifikasi portofolio bisnis, termasuk melakukan ekspansi internasional. Terakhir, memfokuskan organisasi usaha kepada pelayanan konsumen.

“Dalam menjalankan lima strategi ini kami menghindari terjadinya dilema berinovasi. Maksudnya, kita harus melihat kompetisi di pasar dan menghindari terjadinya saling kanibal dari layanan yang dikembangkan,” tegasnya.(id)

sumber
0
7.8K
77
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.