Kira-kira begitulah ucapan Ortu Ane kalo Ane udah mulai nyerocos ga karuan. Ataupun ketika Ane berkata-kata tak pantas.

Seketika itu juga, Ane yang masih kecil langsung mingkem dah kalo Ortu udah ngomong begitu. Ane langsung ngebayangin, amit-amit dah kalo sampe cabe merah yang hot itu "disumpelin" ke mulut Ane.

Waktu ane kecil, rumah yang Ane tempati bersama Ortu dan kakak-beradik, punya satu ruangan kosong yang tak terpakai.

Lama kelamaan ruangan kosong itu menjadi sebuah gudang tempat kami sekeluarga meletakkan segala macam barang yang kami anggap "mengganggu pemandangan" di dalam rumah.



Membayangkan gudang di rumah Ane, bikin Ane yang masih bocah ingusan ketar-ketir. Bagaimana tidak, ruangan itu pengap, bau dan juga gelap, karena tanpa lampu, dan letaknya di pojok belakang rumah.

Dengan dikeluarkannya kalimat sakti itu, ortu Ane sekali lagi sukses bikin Ane menjadi anak penurut.

Sebagai bocah ingusan asli Indonesia, pekerjaan paling menyenangkan adalah ketika bermain dengan teman-teman sepermainan.

Tak jarang, saking asyiknya bermain kita jadi tak sadar waktu. Sehingga sering sekali kita yang masih bocah baru pulang ke rumah ketika orang-orang di masjid sedang mengumandangkan adzan, tanda masuknya waktu shalat Maghrib.

Dan untuk kelakuan yang seperti ini ortu punya jurus tersendiri.



Anak-anak manakah yang tidak merasa takut akan hantu? Sejak kecil kita sudah sering disuguhi Cerita-cerita menakutkan tentang makhluk yang namanya Hantu ini.

Dan cerita-cerita legendaris tentang betapa mengerikannya si hantu itu jugalah yang menjadikan jurus andalan orang tua Ane ini selalu berhasil untuk membuat Ane menjadi seorang anak "baik-baik".

Waktu bokap masih dinas, kami sekeluarga punya dokter langganan, yang biasa kami panggil dengan sebutan Pak Gendut. (terima kasih pak Gendut )

Doi punya wajah khas seorang jawara yang sangar, walaupun wajahnya klimis. Tapi sikapnya sangat lemah lembut, khas seorang dokter.

Dan seorang dokter selalu identik dengan jarum suntik. Setidaknya itulah gambaran Ane tentang seorang dokter ketika Ane masih kecil.

Nah, Pak Gendut + jarum suntiknya inilah yang sering digunakan sebagai "senjata" oleh ortu Ane, ketika kami, anak-anaknya, membandel. Terutama jika Ane ingin melakukan suatu hal yang dapat mengganggu kesehatan, atau dapat mengakibatkan sakit.

Ide thread dari Memory ane masih kecil.
Gambar nyomot dari mbah google