Bentrokan di Aceh Singkil, Masyarakat Harus Ingat Kita Ini “NKRI”
TS
panggalobomba
Bentrokan di Aceh Singkil, Masyarakat Harus Ingat Kita Ini “NKRI”
Quote:
Bentrokan antar warga pecah di Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil, Aceh. Akibatnya, satu tempat ibadah dibakar, dan satu orang tewas serta beberapa warga terluka. Bentrokan itu terjadi diduga terjadi saat sejumlah warga hendak membongkar rumah ibadah tanpa izin. Menurut Wakil Bupati, semua pihak di Aceh Singkil sudah sepakat untuk membongkar sejumlah rumah ibadah yang tidak memiliki izin. "Bentrok ini di luar dugaan ini. Semalam sampai jam 5 pagi kita sudah berkoordinasi dengan semua pihak," kata Wakil Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid, saat dihubungi dari Banda Aceh, Selasa (13/10/2015). Menurut Dulmusrid, dirinya belum mengetahui siapa pelaku pembakaran rumah ibadah tersebut. Saat insiden itu terjadi, sangat banyak warga di lokasi. "Yang bakar massa. Tapi kita belum tahu yang dibakar itu gereja atau undung-undung. Yang jelas tempat ibadah umat nasrani," ungkapnya.
Wakil Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid, mengatakan, di Aceh Singkil kini berdiri sekitar 20 rumah ibadah tanpa izin. Padahal berdasarkan kesepakatan tahun 2001, di sana hanya boleh berdiri 1 gereja dan empat undung-undung. "Sekarang ada sekitar 24 rumah ibadah tanpa izin di Aceh Singkil," kata Dulmusrid, Selasa (13/10/2015).Setelah dilakukan musyawarah dengan semua pihak, akhirnya diputuskan untuk membongkar beberapa rumah ibadah tanpa izin. Keputusan itu dicapai dalam rapat antara bupati, anggota dewan, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), ulama, ormas Islam serta tokoh masyarakat, pada Senin (12/10) di ruang pertemuan Setdakab di Pulau Sarok, Singkil. "Rumah ibadah tanpa izin memang sudah sepakat untuk dibongkar. Tapi bukan hari ini. Menurut kesepakatan akan dibongkar Senin 19 Oktober mendatang," jelasnya. Menurut Wabup, sebelum insiden itu terjadi pemerintah setempat sudah melakukan pembicaraan dengan semua pihak. Bahkan, tadi malam pihaknya berkoordinasi dengan semua pihak hingga pukul 05.00 WIB pagi. Tapi ada kelompok massa yang tidak puas sehingga menyebabkan terjadinya bentrok.
Hingga kini, kondisi di Aceh Singkil masih mencekam. Satu orang dikabarkan tewas dan beberapa lain mengalami luka-luka. Satu rumah ibadah juga ikut dibakar massa. Aparat keamanan kini telah melakukan pengamanan untuk mengantisipasi pecahnya bentrok ulang. "Pengaman sedang dilakukan, pengejaran (terhadap massa) sedang dilakukan," kata Kabag Penum Polri Kombes Suharsono di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (13/10/2015). Patroli dan pengamanan itu dilakukan di titik-titik yang dinilai ada kerawanan pecahnya bentrok susulan. "Sedang dilakukan oleh aparat TNI dan Polri, Brimob," ujarnya. Sementara itu, lanjut Suharsono, sedikitnya 20 orang telah dimintai keterangan oleh polisi terkait peristiwa bentrok tersebut. "Informasi yang sudah dimintai keterangan sudah ada 20 orang," tandasnya.
Menanggapi insiden di Aceh Singkil tersebut, Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan menegaskan nilai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus tetap dipegang. "Bagaimanapun kita NKRI. Tetap pegang aturan yang berlaku di Indonesia," ujar Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2015). Luhut mengaku belum mendapat laporan lengkap soal insiden yang mengakibatkan terbakarnya satu buah rumah ibadah itu. Untuk mencegah bentrokan terulang dan menyebar luas, maka masyarakat di Aceh Singkil mesti menjaga keamanan dan kondusifitas di tempatnya masing-masing. Kita tentunya tidak ingin, konflik dan perpecahan kembali terjadi apalagi menimbulkan korban jiwa. Masyarakat di Aceh Singkil diharapkan untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak jelas dan bahkan ikut bentrok yang dapat menimbulkan konflik baru karena negara kita ini adalah negara plural maka sensitifitas terhadap SARA akan mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Seharusnya masyarakat harus lebih mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam melakukan segala tindakannya dalam bermasyarakat. Oleh karena itu, insiden bentrok di Aceh Singkil tak semestinya terjadi.
Ingat kita ini NKRI, jangan bentrok karena SARA, bisa BAHAYA. Karena hal kecil dampaknya bisa BESAR. Kita tak ingin kan Gan, konflik gara2 SARA, negara kita HANCUR LEBUR sperti konflik di TIMUR TENGAH. Seharusnya kita BERSYUKUR, Negara kita aman dan damai meski beragam SUKU, AGAMA, RAS dan GOLONGAN. Emg TERKUTUK bagi mereka2 yg sengaja mencari GARA-GARA untuk memecah belah BANGSA ini