Rabu, 14 Okt 2015 - 10:47 WIB
http://batampos.co.id/14-10-2015/fra...rendam-52-jam/
Salah seorang petugas gabungan TNI, Polri, dan Basarnas mengevakuasi korban kecelakaan helikopter dari perairan Danau Toba, Selasa (13/10). Foto: metro siantar/jpnn
batampos.co.id – Helikopter jenis EC 130 PK-BKA yang hilang kontak pada Minggu (11/10), ternyata benar-benar jatuh di Danau Toba. Namun, ada keajaiban, satu penumpanngnya berhasil selamat setelah terendam lebih dari 52 jam. Dia adalah Fransiskus Subihardayan.
Tim SAR gabungan dibantu warga mencari korban berhasil menyelamatkan Fransiskus. Saat ditemukan Fransiskus Tim SAR dalam kondisi hidup dengan hanya mengenakan jam tangan dan tanpa ada selehai kain di tubuhnya.
Baca Juga: Cerita Lengkap Korban Selamat yang Bertahan di Enceng Gondok
Penemuan ini membuat situasi pencarian tiba-tiba heboh. Pria dengan rambut panjang ini ditemukan tim yang dikomandoi Serma Marinir Toto S.
“Saya lihat ada sebuah benda timbul tenggelam. Kemudian saya mendekati dan kemudian menyuruh anggota turun ke danau dan memberikan pertolongan. Kondisinya sangat lemah dan tangan sudah putih. Lokasi penemuan sekitar 5 mil dari posko pencarian. Saya prediksi kondisi dengan tenaga terakhir,” ungkap Toto, Selasa (13/10).
Saat itu, ketika tim SAR yang sedang bekerja melambaikan tangan, situasi di posko yang terletak Onan Runggu, di bibir pantai Danau Toba, langsung heboh. Pasalnya, lambaian itu menandakan pencarian membuahkan hasil.
“Minggir-minggir, tolong-tolong, ini masih hidup,” ungkap salah seorang personel tim SAR dari perahu karet.
Serma Marinir Toto mengatakan, dirinya pertama melihat seperti ada benda yang timbul tenggelam di perairan. Setelah medekat, kemudian dipastikan itu merupakan salah satu penumpang helikopter yang jatuh di Danau Toba.
“Kondisinya sudah lemas saat ditemukan pertama. Dia ditemukan tanpa menggunakan pakaian. Di tubuhnya hanya ada jam tangan,” ungkapnya.
Para personel Tim SAR dengan petugas medis kemudian memberikan pertolongan dengan memberikan korban minum air putih. (jpnn)