Jakarta - Kepala BNN Komjen Budi Waseso
mengatakan, proses rehabilitasi pengguna
narkoba harus melalui proses penegakan
hukum. Dirinya tak mau rehabilitasi
dijadikan celah bagi oknum aparat dan
peradilan bermain mata dengan pengguna
dan bandar.
"Efek jera, itu sebagai bahan saya evaluasi
kalau setiap pengguna narkoba itu tidak
berarti bebas dari masalah
pertagungjawaban pidana, karena itu
supaya ada efek jera," papar Buwas dalam
sambutannya acara Advokasi P4GN dengan
media masa, di Epicentrum, Jakarta Selatan,
Selasa (13/10/2015).
"Kalau setiap korban langsung direhabilitasi
maka uang negara bisa habis untuk
rehabiltasi, karena tidak ada efek jera.
Sedangkan pengguna selanjutnya terus
bertambah, kami menghimpun demikian
bahwa setiap tahunnya pengguna
meningkat," sambung Buwas.
Buwas menelisik adanya celah di Undang-
undang Nomor 39 tahun 2009 tentang
Narkotika yang mengatur soal rehabilitasi
pengguna narkoba. Rehabilitasi ini
seringkali dimanfaatkan para bandar dan
pengguna untuk bermain mata dengan
aparat.
"Belum lagi mafia peradilan karena bisa saja
dimanfaatkan mereka mau memilih
direhabilitasi atau dipidana, nah nanti oleh
oknum aparat bisa jadi mainan lagi,
sehingga ada tawar menawar," paparnya.
Karena itu, dia mengaku akan terus
berupaya menutup celah di pasal
rehabilitasi.
"Jadi putusannya dari proses peradilan apa
jalan hukuman atau program rehabilitasi.
Kita lihat sesuai kriterianya kalau pemula
rehabilitasi berjalan tidak perlu menginap.
Tapi kalau rehabilitasi dengan hukuman dia
akan berada di lapas, lamanya tergantung
kriterianya. Saat ini tahanan narkoba tidak
dicampur kriminal umum ini sudah
dilakukan diskusi dengan Menkuham,"
tandasnya. (edo/hri)
m.detik.com/news/berita/3043192/buwas-kalau-tiap-ada-korban-narkoba-direhabilitasi-uang-negara-habis