http://bareskrim.com/2015/10/07/mene...di-kota-medan/
MEDAN | Tempat lokalisasi prostitusi di Kota Medan kian menjamur. Untuk menutupi usaha haram itu, pihak pengelola/pengusaha menjalankan bisnis tersebut dengan kedok SPA atau panti pijat plus-plus. Setelah Mei Ching SPA yang berada di Jalan Negara Medan kena sorot publik karena keberadaannya yang diduga sebagai tempat mesum, kali ini panti pijat The Red SPA disinyalir melakukan praktek usaha yang sama.

The Red SPA buka di kawasan Kecamatan Helvetia, yang kabarnya menawarkan layanan ‘plus-plus’. Diduga tempat prostitusi ini hanya berkedok SPA ini yang lagi-lagi mendapat ‘kawalan’ dan telah terkondisikan oleh aparat hukum maupun dinas terkait.

The Red Spa beroperasi di Jalan Veteran Simpang Helvetia Brayan Trade Center No 99-100 Medan. Dari hasil penelusuran wartawan, pekan lalu, SPA tersebut diketahui menyediakan jasa layanan cewek pemuas syahwat untuk para pria hidung belang. Ironisnya, SPA tersebut diduga tidak memiki izin operasional dari Disbudpar Kota Medan.

Anehnya, di dinding atas ruko dua pintu itu jelas-jelas terpajang merek The Red SPA. Namun, pihak pengusaha hanya menyediakan lulur dan massage tidak menyediakan fasilitas SPA. “Mau apa pak, kami punya beberapa fasilitas. Mau lulur atau massage. Kalau SPA kita tidak ada,” ujar sang kasir kepada wartawan yang kala itu sedang melakukan penusuran praktik prostitusi di SPA tersebut.

Selang beberapa menit, praktik tawar-menawar harga pun terjadi. Kasir itupun menawarkan beberapa wanita yang bekerja sebagai terapis. “Kebetulan pak, si Micel dan Mita sedang kosong dan tidak ada job. Kalau harga yang kami tawarkan tarifnya Rp250 ribu tapi dipotong diskon 30% sekali lulur,” tutur wanita seksi itu.

Setelah tawar menawar harga pas langsung tancap gas dan para wanita seksi itu pun mengajak masuk pelanggannya ke dalam salah satu kamar. Sesampainya di dalam kamar itu, seorang wanita yang bertubuh agak tambun pun menyambangi kamar di mana tamunya yang sudah menunggu. “Ayok bang tidur di atas,” ajak Micel sembari mematikan lampu di dalam kamar.

Selanjutnya, wanita itu memerintahkan supaya tamunya untuk membuka seluruh pakaian yang dikenakannya. Di situ, Micel, sempat bertanya kembali. “Maaf bang, ini mau kusuk atas apa kusuk bawah juga?,” tanya Micel yang mengenakan baju seperti pakaian traning renang namun diberi gembok di kancingnya.