Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ketua.komnashamAvatar border
TS
ketua.komnasham
Pagi Ini, Rupiah Melemah ke Level Rp 13.850
Pagi Ini, Rupiah Melemah ke Level Rp 13.850


Kamis, 8 Oktober 2015
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-‎ Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (8/10/2015) sedikit mengalami tekanan, namun masih di level sekitar Rp 13.800 per dollar AS.

Data Bloomberg pagi ini, rupiah dibuka melemah 29 poin ke level Rp 13.850 dari posisi penutupan perdagangan kemarin Rp 13.821 per dolar AS.

Pelemahan rupiah masih terjadi seiring berjalannya waktu perdagangan, pada pukul 09.23 WIB merosot ke level Rp 13.866 per dolar AS.

Sejak pembukaan hingga pukul tersebut, rupiah bergerak pada level Rp 13.714 hingga Rp 13.900 per dolar AS.
Kurs tengah Bank Indonesia (BI) kemarin menguat 317 poin ke level Rp 14.065 dari posisi hari kemarin Rp 14.382 per dolar AS

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan, ‎selama tiga hari kebelakang rupiah mengalami penguatan sekitar 5,6 persen, jauh lebih tajam dibanding penguatan mata uang lain di Asia terhadap dolar AS.
Menurut Rangga, dukungan faktor internal terhadap pelemahan dolar AS di pasar global masih menjadi alasan utama. Paket kebijakan ekonomi III yang diumumkan kemarin sore berpeluang menambah sentimen positif untuk laju rupiah.

"Walaupun sentimen negatif dipastikan datang dari penurunan drastis cadangan devisa serta rilis FOMc meeting dini hari besok," ucap Rangga.
Sumber

Rupiah melemah 61 poin


Kamis, 8 Oktober 2015
Jakarta (ANTARA News)- Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta turun 61 poin menjadi Rp13.882 per dolar AS pada Kamis pagi, setelah sempat melonjak sampai Rp13.821 per dolar AS kemarin.

"Meski cenderung melemah, namun paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan pemerintah cukup mampu menjaga mata uang domestik," kata analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya.

Menurut dia, rupiah masih berpotensi menguat karena aliran dana pemodal asing masih terus masuk ke aset-aset investasi di Indonesia, terutama ke pasar saham.

Di sisi lain, dia menjelaskan, suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (Fed fund rate) yang masih akan dipertahankan di level rendah hingga akhir tahun bisa menjadi salah satu faktor yang menopang nilai rupiah.

"Diperkirakan the Fed menaikkan suku bunga pada kuartal I 2016 mendatang, proyeksi itu yang membuat pelaku pasar asing kembali menempatkan dananya di pasar negara berkembang seperti Indonesia, apalagi Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi," katanya.

Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan sebagian investor sedang mencermati rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) di Amerika Serikat pekan ini untuk melihat prospek kenaikan suku bunga, apakah akan terjadi tahun ini atau kembali mundur tahun 2016.

Ia memperkirakan bank sentral Amerika Serikat menaikan suku bunga acuan tahun 2016 setelah beberapa data ekonomi Amerika Serikat yang mengecewakan, salah satunya data tenaga kerja yang di bawah ekspektasi.

"Data tenaga kerja merupakan salah satu acuan bagi the Fed untuk menaikan suku bunganya," katanya.
Sumber

========================================================================

Bloomberg mem-prediksi Dollar akan kembali menguat 10% pada akhir October 2015. Kemungkinan akhir Oktober 2015, nilai tukar rupiah thd dolar 14.900/USD

Data gagal dukung kenaikan FFR, notulensi FOMC meeting ditunggu. Dollar index gagal mempertahankan penguatan yang dimulai di awal minggu lalu setelah mayoritas data ekonomi AS gagal mengkonfirmasi harapan kenaikan Fed Funds Rate yang terus didengungkan oleh Janet Yellen serta beberapa anggota the Fed lainnya. Tetapi itu bukan berarti dollar index bisa turun tajam karena di sisi lain data ekonomi Zona Euro dan Jepang juga perlahan memburuk.

Kemungkinan besar setelah kepastian kenaikan suku bunga FED, Dollar akan terus menguat. karena investor Amerika di Indonesia akan menarik semua dananya ke Amerika.

Ini waktu yang tepat bagi anda untuk membeli dolar US (US Dollar), karena sebentar lagi Rupiah rontok pada akhir Oktober 2015


Tahukah Anda tentang FOMC? Pada dasarnya FOMC sangat dipercaya sebagai penghasil kebijakan. Namun kebijakan tersebut akan selalu di dahului oleh rumor yang sangat besar hingga market mampu terguncang padahal hasil pengumuman dari FOMC belum dipublikasi.

Berarti FOMC ini merupakan satu dari pengumuman penting yang wajib diikuti oleh trader, khususnya yang berdedikasi kepada fundamental. Lalu bagaimana ceritanya FOMC bisa menjadi pemicu market? Ikuti ulasannya berikut.

Apa sebenarnya FOMC itu?

FOMC adalah kependekan dari Federal Open Market Committee, keputusan yang dikeluarkan oleh FOMC adalah salah satu event besar dalam kalender ekonomi jika kita bertrading di Forex Exchange. Keputusan tingkat suku bunga ini akan membawa impact yang besar dalam pergerakan harga pasar.

Dari mana FOMC diciptakan? Sejarahnya begini The Fed atau Federal Reserve adalah bank central Amerika. Dimana Bank ini seperti halnya Bank Sentral di seluruh Negara di Dunia. Namun perbedaannya Federal Reserve lebih mengatur kepada keuangan Global, maka terciptalah keseimbangan ekonomi dunia. United States Federal Reserve Bank bertemu mengadakan sebuah rapat yang dinamakan “The Federal Open Market Committee” ( FOMC ).

Kapan FOMC dilakukan?

Biasanya FOMC diadakan delapan kali dalam setahun, dan pertemuan tersebut secara rutin membahas tentang kondisi ekonomi dan keuangan pada saat periode yang sedang berjalan, dan juga memutuskan untuk menaikan atau menurunkan tingkat suku bunga Amerika Serikat.

Keputusan yang dikeluarkan entah itu menaikan atau menurunkan tingkat suku bunga atau tidak merubah nilai tingkat suku bunga tetap akan memberi efek yang cukup besar pada dunia pasar mata uang. Untuk mendapatkan perkiraan tentang keputusan yang akan dikeluarkan oleh FOMC mungkin kita bisa memperkirakan atau menganalisa dari kebijakan kebijakan sebelumnya.

Selain itu pertemuan FOMC juga membahas tentang jumlah uang yang tersedia dan beredar di masyarakat (money supply), dan juga memutuskan untuk membeli atau menjual saham dan obligasi pemerintah.

Sebagai contoh, untuk menarik atau memperkecil uang yang beredar di masyarakat atau bank (tabungan), FED akan menjual saham pemerintah.


lanjut di bawah
Diubah oleh ketua.komnasham 08-10-2015 09:40
0
10.3K
101
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.