Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

act.idAvatar border
TS
act.id
Asap Pekat Meluas, Aktivitas Belajar Mengajar Sekolah Lumpuh

RIAU – Bencana asap berkepanjangan di Riau, menyebabkan berbagai macam dampak negatif. Dunia penerbangan lumpuh, sekolah-sekolah di wilayah terdampak asap parah diliburkan, ribuan orang dengan gangguan pernafasan (ISPA) pun mulai berjatuhan.

Di Riau, sampai Jumat (2/10), libur sekolah di Kota Pekanbaru telah memasuki hari ke-28. Kondisi itu sangat merugikan dunia pendidikan, sehingga otoritas pendidikan Riau segera mengambil terobosan membuka sekolah selama dua sampai tiga kali sepekan dengan berbagai penyesuaian atau modifikasi.

Murid-murid kelas I SD Negeri 6 Palangka, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, mengikuti kegiatan belajar-mengajar sambil menggunakan masker saat hari pertama masuk sekolah setelah diliburkan selama satu bulan akibat kabut asap, Jumat (2/10). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, jumlah penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) meningkat tajam. Pada Agustus 2015 penderita ISPA sebanyak 6.764 orang, sedangkan September 2015 mencapai 15.528 orang.

Ketua PGRI Pekanbaru Defi Warman mengungkapkan, hari efektif tatap muka pada semester ganjil 2015 tersisa 98 hari. Apabila kegiatan belajar sekolah terus dihentikan, jadwal libur dapat bertambah sampai 52 hari, mengingat sepanjang Oktober kondisi kemarau mencapai puncaknya.

Menurut Defi, kebijakan libur dengan memberikan tugas belajar kepada murid berjalan tidak optimal. Anak didik mengeluhkan tugas yang sangat banyak, sementara guru mengeluh materi yang diberikan tidak dikerjakan dengan alasan murid tidak mengerti persoalan yang ditugaskan.

Akibat kabut asap pula, murid taman kanak-kanak (TK) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, diliburkan karena kondisi udara di wilayah tersebut berada di level tidak sehat sejak Kamis kemarin.

"Pemerintah Kabupaten Agam mengambil keputusan untuk meliburkan murid TK karena kondisi udara yang semakin buruk," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Agam, Isra, saat dikonfirmasi dari Padang, Jumat.

Ia mengatakan, peliburan siswa TK ini sampai batas waktu yang belum ditetapkan pemerintah. "Kami akan menunggu hingga kondisi udara kembali stabil karena kesehatan anak-anak harus menjadi prioritas," katanya.

Ia mengatakan, apabila indeks standar pencemar udara (ISPU) di Agam tidak berubah pada hari berikutnya, maka peliburan siswa juga akan berlaku pada sekolah dasar dan menengah.

Pemerintah Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, juga meliburkan sekolah mulai 1 hingga 3 Oktober akibat kabut asap kian pekat mencemari udara.

Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh, Benni Warlis, di Payakumbuh, Rabu, mengatakan, pelajar yang diliburkan itu adalah murid TK hingga kelas III SD, sementara kelas IV sampai tingkat SMA sekolah seperti biasa.

"Kebijakan meliburkan pelajar untuk mengantisipasi terserang infeksi saluran pernapasan akut, terutama bagi anak-anak yang mudah terkena penyakit tersebut," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Hasan Basri mengintruksikan para guru untuk memberikan tugas kepada para pelajar selama mereka libur. Menurut dia, hal itu bertujuan agar tidak banyak tertinggal pelajaran mereka akibat diliburkan. (Ant)


0
2.1K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.