Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja
Purnama merespon tudingan memanfaatkan anak
magang untuk Pilkada Jakarta 2017.
"Ya enggak lucu. Ini kan sudah mulai dari dulu,
kecuali kalau dari dulu belum saya lakukan,"
kilahnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (30/9)
.
Justru, menurut dia, yang harus dicurigai adalah
pejabat dan politisi yang sering memanfaatkan
program kerja pemerintah untuk mendapat
simpati masyarakat. Misalnya dengan membagi-
bagikan Kartu Jakarta Pintar (JKP), Kartu Jakarta
Sehat (KJS) dan BPJS.
"Pernah enggak saya lakukan (bagi-bagikan
kartu)? enggak. dari menjabat Wagub (wakil
gubernur) sampai sekarang enggak pernah saya
lakukan," klaimnya.
Ia pun sesumbar tidak akan menarik simpati
masyarakat dengan cara-cara seperti itu.
"Pernah enggak saya datang bantu ke rusun kasih
kartu? enggak pernah. itu namanya konsisten,"
tukasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta
M.Taufik membeberkan kekhawatiran sejumlah
golongan masyarakat yang curiga dengan
kebijakan Ahok mempekerjakan ratusan anak
magang di ruangannya. Untuk menghindar hal
semacam itu, Taufik mengimbau agar Ahok
menggunakan PNS DKI yang jumlahnya ratusan
ribu di Pemprov DKI.
sumur
Pantesan makin banyak puja dan puji terhadap hoktos di sosmed. anak magang dan phl tukang ketik ternyata