Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yonkzestAvatar border
TS
yonkzest
"Jangan Salahin Tuhan"
"Jangan Salahin Tuhan"

Tentu saya tak punya kapasitas apapun untuk menjadi pembela Tuhan, saya bukan ketua front tertentu yang membela Tuhan, apa yang sepenuhnya saya tulis disini mustinya menjadi refleksi kita, diri kita, diri saya, tentang “ketidak sengajaan kita” atau “kesilapan kita berlaku” dalam tanda kutip “tidak seharusnya” kepada Tuhan.
Kita kan orang yang beriman…
Percaya sekali bahwa Tuhan itu Maha segala-galanya…artinya, Maha Berkuasa, Maha Baik, Maha Mengetahui, Maha Pengatur…dan Maha-Maha yang lain.
Jika kita percaya akan hal itu…juga sadarkah kita dan kesadaran kita mencerminkan kepercayaan kita.?

Kita ambil contoh yang simple-simple saja lah…

Coba renungkan proses ini…, yang seberapa sering kita alami, sering terjadi, sering saya temui…
Anggap saja seorang bernama Andi, suatu hari kenalan seorang gadis disebuah club malam…, gadis itu namanya Siti…si Siti ini manis, pinter, tinggi, modis dan pandai bergaul.
(maap ya yang namanya Andi dan Siti jangan tersingung, kalau tersingung urusan loe…).
“Cus koq si Siti lagi sih…demen banget sama Siti?”
“Duhhhh Siti itu kan nama populer di kampung, kalau di kota bisa laen lagi….Bisa Shandra, Bisa Susan…”
rolling on the floor rolling on the floor
“Cape dehhhh…”
*Rajanya ngeyel dilawan, ya capek lah* rolling on the floor

Ok lanjut…..
Maka, karena pertemuan itu jatuh hatilah si Andi pada Siti.
Karena jatuh hati pada pandangan pertama, maka berusahalah si Andi mendekati si Siti…hari itu juga…
Yah namanya juga jatuh hati pada pandangan pertama…jadi usaha digencarkan dong…
Lalu kenalanlah si Andi sama si Siti….
Entah kenalan
“My name…James, James Andi”…
Atau
“Minta Pin nya dong…”
Atau
“Minta No Hp nya dong…”
Atau
“Rumah dimana…, kalau gak kasi saya bisa nyari koq” *sedikit ngancem halus* rolling on the floor rolling on the floor
Karena si Siti juga jatuh hati karena si Andi itu keren, gagah, ganteng, pekerjaanya seorang Intel, kemana-mana bawa pistol, berduit…so dikasilah itu nomor HP atau Pin BB.
Kalau si Siti gak jatuh hati, atau respon nya datar-datar aja, atau respon nya dingin-dingin aja…maka bisa jadi ceritanya THE END saat itu juga….gak ada episode selanjutnya kan tongue

Tapi karena namanya juga cinta, dan cinta kan datangnya tak diduga….
Apa lagi kalau entah dalam pikiran si Andi atau si Siti…berfikir “Wah jodoh gw nih”…”wah Tuhan baik nih, abis putus gw diketemuin ma cowo/cewe ok nih”
Mau bilang apa lagi coba?
Jadi anggaplah akhirnya mereka berdua, kenalan dan tukeran PIN dan No HP. Singkat cerita terjadilah proses selanjutnya proses pendekatan-pendekatan, proses telp-telpan, proses ping-pingan, proses-proses pembelajaran, mungkin juga proses kenakalan-kenakalan…entah lah apa yang terjadi disana.
Karena proses-proses tadi kalau memang mereka ada hati tidak jadi ilfill maka mereka akhirnya benar-benar jatuh cinta…dan proses selanjutnya pasti tembak menembak dan resmilah mereka berpacaran…
Namanya jatuh cinta dimana, mana pasti membahagiakan….lagu yang didengar isinya cinta-cintaan…matahari, bulan dan bintang serasa bersinar setiap hari, perasaan bahagia seperti tinggal disurga, semua orang nampaknya berwarna pink, …dunia milik mereka yang lain cuma nyewa…pokoknya serba indah…saking indahnya…status facebook aja isinya cinta-cintaan…
“Wait wait cus…loe juga suka nulis cinta-cintaan di status…loe lagi jatuh cinta dong…”
“Hahhahahahahahahahahah, kan hatiku selalu di penuhi cinta baby….” rolling on the floor rolling on the floor
*Lebay mode on*

Ok lanjut…karena pacarannya sudah serius maka suatu hari si Siti bertanya pada si Andi.
“Kamu serius gak?”
“I do love you baby…”
“Bener”
“Yes…I do love you”.
“Hmmm”
“Let’s get Married…”
“Hahhh…you sure?”
“Ya…let’s get Married…would you be my wife…I love you so much” *pake acara berlutut segala*

Medengar itu, jantung si Siti berdebar kencang, kepala pusing sedikit, kaget mendengar itu…hatinya bahagia, pikirannya tak percaya, tapi karena kebahagiaan telah menutupi logika, maka kebahagiaan itu tiada tara……maka ia pun berfikir bahwa harapannya selama ini seperti dijawab TUHAN….
Singkat cerita (lagi), akhirnya mereka pun menyiapkan proses menuju tenda biru…berharap nanti hidupnya tidak berakhir di meja hijau…
Undangan, catring, perkenalan orang tua, wedding dress disiapkan semuanya…semuanya sudah siap…semuanya nampaknya baik-baik saja…nampaknya Tuhan benar-benar ada dalam hidup mereka…
Kata si Siti “Tuhan itu ada…Tuhan memberkati aku”.

Well namanya hidup…harapan bisa tinggi, harapan bisa besar…Tuhan bisa dianggap ada saat harapan itu baik baik baik saja…Tuhan bisa disebut Tuhan karena semuanya baik adanya…
Tiba-tiba…suatu hari…si Andi bertemu dengan si Amel cinta pertamanya…tiba-tiba benih-benih cinta yang dulu timbul lagi…*ceritanya CLBK nih*…entah gimana prosesnya…entah karena rok si Amel terlalu pendek atau gimana, entah di hotel, entah di kamar apartemen Andi, entah di mobil…sampai terjadilah hal yang tak diharapkan tetapi di inginkan…hal ini tak pernah diketahui si Siti.
Mendekati enam bulan pernikahan si Siti dan Andi, si mas Andi didatangi Amel di kantornya…
Dengan wajah serius dan ingin jawaban tegas Andi…si Amel berkata “Mas aku hamil…mengandung anakmu…”.
Karena cinta Andi dengan si Siti, si Andi berkelit … “Kapan?” atau “Ah yang Bener” “Ah ga mungkin, masa cuma sekali itu langsung jadi…”

Wait wait cut cut….mendengar itu saya nyeletuk “Mas mas lu bego amat sih…namanya sekali doang ya bisa aja jadi…makanya kalau pinter play safe dong….”

Karena bapaknya si Amel adalah pimpinan si Andi, Jendral bintang Empat, maka mau gak mau, Andi harus bertangung jawab…walau ga cinta nih.
Sampai akhirnya dengan sangat berat hati dan hancur hati, si Andi harus menyampaikan semua kebenaran itu ke Siti.
Suatu malam…
Malam yang suram…
Wajah Andi pun ikut suram…seperti hati dan malam yang suram..*nasib nasib* surprise surprise
“Yanggg…” kata Andi
“Kenapa sayang”
“Yanggg…” kata Andi lagi…
“Kenapa sih sayang…”
“Yanggg…” kata Andi lagi…sambil cemberut…
Karena cinta si Siti begitu dalam…ia ingin membagi beban si Andi dengan dirinya…
Siti berkata..
“Kenapa sih cintaku….what’s wrong my love”.
Karena Andi seorang yang tegas, dan sudah berfikir masak…mau gak mau si Andi harus mengungkapkan semua nya jujur.
“Kita harus mengakhiri hubungan kita…”
“Whattttttttttttttt…., kenapa????”
Akhirnya Andi pun menjelaskan panjang lebar alasannya…
Dengan hati hancur, kecewa, ingin mati rasanya…Siti berkata..
“Silannnnnnnnn kamu ya….semua cinta mu BULLSHIT….monyetttttttttt, jahattttttt kamuuuuuu” *tadi my love koq sekarang monyet, my monyet maksudnya jeng* rolling on the floor rolling on the floor

Malam itu benar-benar jadi surammmmmmmm banget….bintang padahal banyak dilangit, tetapi bagi Andi dan Siti, bintang sepertinya mati, bulan mati, bahkan Tuhan pun gak ada.. surprise surprise

OK….CUT…

"Jangan Salahin Tuhan"


Hidup dan harapan yang indah, dapat tiba-tiba jadi abu….lenyap…kayak angin kemana perginya ga jelas…
Dan saat itu manusia siapapun dapat hancur, kecewa, ingin mati rasanya…sebagian menghancurkan hidupnya dengan narkoba, minum atau apa saja yang merusak dirinya…dan bagi yang percaya pada Tuhan…mereka mengeluh pada Tuhan…sebagian menemukan jalan yang indah, sebagian kehilangan iman dan ragu kepadaNya.

Dan banyak yang sering diajukan kepada Tuhan diawali dengan kata “KENAPA”.

KENAPA TUHAN INI TERJADI PADAKU….
KENAPA TUHAN SEMUA YANG KAU BERIKAN KAU HANCURKAN….
KENAPA BEGINI KEHENDAKMU….
KENAPA dan KENAPA dan KENAPA….
Kenapa yang sering diikuti PROTEST keras, juga paksaan-paksaan..”AKU MAU TUHAN KAU KEMBALIKAN DIA PADAKU”.
AKU MAU…AKU INGIN…AKU MINTA….
Semuanya hanya karena keinginan kita dan harapan kita…lebih sering PROTEST+NEYEL+MAKSA daripada mencoba melihat kehendak Tuhan dibalik semua itu.

Kalau kita bisa liat awalnya……proses si Andi dan Siti …awalnya deketin ya deketin aja…kenalan ya kenalan aja…No GOD in that process….Tuhan ga pernah diajak-ajak dalam proses itu.
Well setelah itu, kita udah jatuh hati, kita udah memberikan segalanya, kita sudah cinta, sudah berharap akan hal-hal yang baik, tetapi nyatanya dalam perjalanan tidak semulus keinginan kita….taunya…berantakan semuanya…Tuhan yang awalanya tidak pernah disertakan dalam proses tadi tiba-tiba di jatuhi pertangung jawaban dengan tuntutan-tuntutan bahkan protest-protes yang menyalahkanNya “KENAPA BEGINI”.
Pernah kan dengar adekdot isinya begini “Tuhan kalau dia jodohku dekatkan, kalau tidak tolong dicek lagi” adekdot yang lucu menurut kebanyakan orang, sampai sering banget dipasang di Profile Picture BBM (bagi mereka yang sedang PDKT), tetapi jujur tidak lucu menurut saya, sebab, koq bisa-bisanya kita ngomong “tolong dicek lagi” (walau itu sekalipun dalam konteks Joke), artinya kan kita tanpa sadar mengatakan bahwa Tuhan dapat salah.
Sadar kalau Tuhan Maha benar tetapi masih bisa bilang “tolong dicek lagi” artinya kan secara gak langsung meragukan ke Maha BenaranNya….secara gak langsung juga kita menyalahkan Tuhan jika Tuhan tidak memberikan yang sesuai kita mau.
Lucu kan…
Kita tahu jelas bahwa Tuhan Maha benar, Maha kasih, dan segala Maha yang lain, tentu apapun yang terjadi dalam hidup kita “SEKALIPUN TIDAK ENAK” itu juga terjadi karena KasihNya…
Benar begitu?????
Kalau kita sadar bahwa Tuhan Maha atas segalanya…
Kenapa kita masih mempertanyakan…apa yang terjadi, bahakan seolah menyalahkan Tuhan kenapa terjadi, bahkan meragukan kuasa Tuhan kenapa itu harus terjadi…..kenapa gak introspeksi diri?…apa kita punya salah juga?
Bahkan yang terparah kita seolah membuat Tuhan itu nampak bodoh dengan berkata “KENAPA TUHAN KAU TIDAK CEGAH KALAU KAU TAHU AKAN TERJADI”.
Bahkan si Siti berkata “LOH TUHAN , kan KAU kabulkan harpanku selama ini, kenapa sekarang jadinya begini”.

Well kalau Tuhan bisa jawab (mungkin) IA akan berkata…”Loh kapan AKU bilang itu harapan yang KU kabulkan, AKU gak pernah bilang tuh…lu aja ga pernah nanya main jadian aja…Ya toh????”.
Atau
Kalau Tuhan bisa jawab lagiiii….”Giliran seneng aja loe gak inget AKU….”
Atau
Kalau Tuhan bisa jawab lagiiii….”Kenapa loe gak pelajari dulu secara mendalam….kan loe punya pikiran, punya perasaan….”.
Atau
Kalau Tuhan bisa jawab lagiiii….”Kau percaya bahwa AKU Maha Tahu hidup mu, darimana kamu tahu bahwa keputusanku ini salah?, bukankah AKU tahu apa yang akan terjadi padamu jika kamu menjalani itu”.
Dan kalau Tuhan adalah Tuhan yang menghukum…tentu mulut kita, karena keangkuhan kita menyalahkanNya dapat kena hukuman…untung Tuhan panjang sabar….

Maka,….seharusnya, kita tak berhak berkata “TUHAN kau tak adil”, kita tak berhak berkata “TUHAN KENAPA”.
Karena jelas semua hal yang baik atau buruk terjadi, pasti ada maksudNya, bukankah sejauh-jauhnya pikiran kita lebih jauh pikiranNya, sebaik-baiknya rencana kita lebih baik rencanaNya?.
GOD KNOW THE REASON, AND HIS REASON IS GREAT, THE BEST REASON FOR US, THIS BECAUSE GOD LOVE US….EVEN ITS HURT IN THE PROCESS.
Kita jelas tahu bahwa Tuhan tidak pernah menguji diri kita diluar kemampuan kita, jadi jika kita harus mengalami yang berat, IA juga tahu bahwa kita bisa menghadapinya…dan lebih cepat dan luar biasa jika itu kita hadapi BERSAMA NYA.

Tugas kita sekarang harusnya belajar memahami maksudNya, melihat cintaNya, behenti menyalahkanNya.
Tugas kita yang sedang terluka bukan bermusuhan padaNya, protest melulu kepadaNya, tetapi seharusnya rendah hati mencari kehendakNya, maksudNya, cintaNya dan perlindunganNya, karena jelas dan sangat jelas terbukti CINTANYA pada kita tidak pernah sedikitpun palsu. *Saya tak tahu kehendakNya apa, anda harus nyari sendiri, so don’t ask me*
Cinta manusia dapat menipu, tetapi cintaNya jelas tidak….
STOP menyalahkanNya…dan mereka yang hancur segala-galanya, hanya ada satu tempat yang dapat meringankan bahkan menyembuhkan kehancuran itu, ya itu berlutut dihadapanNya…mencari kehendakNya dan pertolonganNya…
Yakin lah pasti dijawab… Amin

SUMBER
0
2.7K
29
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.