Sebetulnya, sebutan Air Force One bukan merujuk pada spesifikasi pesawat. Sebutan itu dipakai untuk pesawat milik Angkatan Udara Amerika Serikat. Sebutan Air Force One disematkan untuk membedakan pesawat yang ditumpangi oleh Presiden AS dan bukan. Jika yang terbang adalah Wakil Presiden, pesawat itu disebut Air Force Two.

Sebutan itu juga berlaku jika Presiden AS melakukan perjalanan darat maupun dengan helikopter. Jika perjalanan darat, maka kendaraan itu disebut ‘Army One. Sementara jika menggunakan helikopter milik marinir AS, maka disebut ‘Marine One’.

Meski demikian, Presiden AS tetap punya pesawat kepresidenan. Negeri Paman Sam ini memiliki pesawat kepresidenan sejak 1910. Sejak 1990, AS punya 2 pesawat kepresidenan Boeing 747-200B.

Masing-masing pesawat memiliki 4 mesin jet elektrik CF6-80C2B1. Kecepatannya antara 630 dan 700 mil perjam dengan ketinggian terbang maksimal 45.100 kaki. Air Force One mampu membawa 53.611 galon bahan bakar. Dengan kapasitas ini, Air Force One disebut-sebut mampu mengelilingi sepertiga dunia tanpa mengisi bahan bakar dalam sekali terbang.

Jepang memiliki dua pesawat, yang masing-masing untuk Kaisar dan Perdana Menteri. Pesawat-pesawat itu berjenis Boeing 747-400. Masing-masing pesawat berkapasitas 140 orang. Pesawat ini juga bisa digunakan untuk proses evakuasi warga Jepang dan misi-misi lain ke luar negeri.

Pesawat ini menggunakan mesin jet elektrik CF6-80C2. Jepang akan mengganti pesawat ini dengan Boeing 777-300ER pada tahun 2019 mendatang.

Pesawat Air India One membawa sang Perdana Menteri, Narendra Modi. Air India One merupakan kode panggilan untuk setiap pesawat Air India yang mengangkut Perdana Menteri, Presiden, maupun Wakil Presiden India. Pesawat kepresidenan India menggunakan jenis Boeing 747-400. Boeing Business Jet (BBJ) ini memiliki kapasitas 46 tempat duduk. Pesawat itu dilengkapi sistem antiradar dan antimisil serta fasilitas pengisian bahan bakar di udara.

India berencana mengganti Pesawat BBJ ini dengan 777-300ER Boeing, 787-9, Airbus A380, A350- 1000, atau A340.

India juga punya pesawat kepresidenan bari, Embraer 135 dengan kapasitas 14 tempat duduk.

Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye tiba di Brisbane dengan pesawat 747-400. Sejak April 2010, Korea Selatan menggunakan 2 CASA CN-235s, satu Boeing 737-300, dan Boeing 747-400, sebagai pesawat kepresidenan. Pesawat itu disewa dari Korean Air selama 5 tahun.

Presiden Prancis, Francois Hollande, datang ke Brisbane dengan menumpang Airbus A340-200. Pesawat ini dioperasikan oleh Escadron de transport 3/60 Esterel. Selain 2 pesawat Airbus A340-200, ada pula 3 Airbus A310-304 yang siap mengangkut Presiden, Perdana Menteri, maupun pejabat Prancis.

Selain itu, pemerintah Prancis juga memakai pesawat yang dioperasikan The Escadron de transport, d'entraînement et de calibrage 00.065 (ETEC 65). Di bawah ETEC ada 4 Dassault Falcon 50, 2 Dassault Falcon 900, 2 Dassault Falcon 7X, dan sebuah Airbus A330-200, yang siap menjadi tunggangan para pejabat Prancis.

Presiden Meksiko, Enrique Pena, datang ke Brisbane dengan menumpang Boeing 757. Pesawat ini dilengkapi dengan sayap khusus untuk efisiensi bahan bakar yang lebih besar. Boeing 757 adalah jet berbadan langsing dan setidaknya ada 1.000 pesawat jenis ini yang telah beroperasi. Pesawat ini populer di Amerika Serikat.

Rusia mengoperasikan dua Ilyushin Il-96-300PU untuk Presiden Rusia. Dari gambar yang bocor ke dunia maya pada 2007, pesawat ini terlihat sangat mewah. Kamar mandinya digambarkan berlapis emas, lantai terbuat dari marmer, dinding berlapis sutera, dan fasilitas mahal lainnya.

Pesawat ini dilaporkan memiliki kapsul untuk melarikan diri, seperti salah satu yang ditampilkan dalam film Air Force One. Helikopter Mil Mi-8 VIP juga digunakan untuk transportasi udara domestik.

Sementara, yang sudah terlihat di Bandara Brisbane adalah Ilyushin Il-76 yang diyakini mengangkut kendaraan presiden Rusia.

Ada pula Ilyushin IL-96 yang mengangkut petugas keamanan yang menjaga Presiden Vladimir Putin selama pelaksanaan G20.

Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, tiba di Brisbane dengan Boeing 727. Pesawat ini pertama kali mengangkasa pada 1964 dan terakhir diproduksi pada 1984. Pesawat ini merupakan andalan maskapai penerbangan di seluruh dunia pada 1970-an dan 1980-an. Saat ini sekitar 200 pesawat jenis ini masih berperasi.

Presiden Indonesia, Joko Widodo, telah mendarat di Brisbane dengan pesawat Boeing Business Jet 2 Green. Pesawat ini dipesan dari pabrik Boeing di Seattle, Amerika Serikat, tahun 2012 lalu. Harganya US$ 91,2 juta atau sekitar Rp 820 miliar.

Kapasitas bahan bakar pesawat ini 39.539 liter. Mampu terbang hingga 10.334 kilometer. Kecepatan maksimal 0,85 mach di ketinggian 41.000 kaki.

Kelebihannya, pesawat ini mampu terbang 10-12 jam. Mampu mendarat di bandara yang kecil, memiliki peralatan navigasi, komunikasi dan security sistem. Pesawat ini memiliki kapasitas maksimal 70 orang.

Pesawat ini memiliki panjang 39,5 meter, rentang sayap 35,8 meter, tinggi ekor 12,5 meter, dan diameter 3,73 meter.

Interiornya mewah, dilengkapi dengan tempat tidur, fasilitas ruang rapat, dan kamar mandi dengan shower. Pesawat kepresidenan ini dioperasikan oleh Skuadron 17 Halim Perdanakusuma.

Pesawat putih bergaris biru jenis Boeing VC-25 yang merupakan modifikasi dari Boeing 747-200B itu acap disebut sebagai Air Force One, meski Air Force One sendiri sebenarnya callsign untuk pesawat yang ditumpangi Presiden AS, apa pun pesawatnya.

Diiringi atau didahului oleh C-17 Globemaster III atau C-5 Galaxy yang membawa semua perlengkapan sang presiden, seperti helikopter Marine One, limusin kepresidenan, dan para agen US Secret Service

Ketika Air Force One akan mendarat ruang udara di sekitar bandara harus dikosongkan. Penerbangan lain ditunda atau dibatalkan, dan area di sekitar tempat parkir AF I juga harus disterilkan dan bahkan dijaga oleh agen-agen US Secret Service. Terkesan boros, berlebihan, dan tidak menghargai yurisdiksi dan kedaulatan negara yang disinggahi

Presiden AS di dalam negeri saja menerima sampai 300 ancaman setiap harinya, sudah jelas jumlah ancamannya akan lebih besar bila ia mengadakan perjalanan ke luar negeri.

Air Force One, pada dasarnya adalah pesawat tiga tingkat B747-200B yang telah dimodifikasi dengan ruangan seluas total 4.000 kaki persegi. Ruang kerja presiden dan stafnya mendominasi dek tingkat dua. Dek tingkat pertama atau bagian bawah pesawat menjadi ruang kargo dan bagasi. Sementara dek tingkat ketiga atau paling atas, hanya dikhususkan untuk kokpit, lounge, dan ruang komunikasi. (Selengkapnya, lihat denah pesawat)


Air Force One dipasangi 19 televisi yang bisa menyiarkan hampir semua kanal televisi dunia. karena begitu komplitnya peralatan elektronik yang terpasang, sebagian dari berat pesawat adalah berupa kabel. Jeroan pesawat ini terlilit kabel sepanjang 238 mil, duakali lebih panjang dari kabel yang melilit B747-200 - anjungan standar Air Force One. Kabel ini telah diberi pelapis khusus sehingga aman dari serangan pulsa elektromagnet (EMP/Electro Magnet Pulse) dan gelombang kejut yang dipancarkan ledakan nuklir.

Tugas keseharian yang biasa dilakukan di Ruang Oval, Gedung Putih, dikerjakan di Ruang Utama Presidential Suite. Ruangan ini terletak di bagian depan pesawat. Di belakang ruangan ini, ada ruangan yang lebih besar dimana Presiden AS dan para stafnya bisa melakukan rapat. Yang mengagumkan, di pesawat ini, Gedung Putih juga memperkenankan setiap staf senior presiden memiliki ruang kerja sendiri-sendiri.



Anda mungkin akan bertanya, mengapa kantor kepresidenan AS tak memilih B747-400 yang sudah jauh lebih canggih? Sekadar catatan saja, B747-400 memiliki badan lebih panjang, kokpit serba digital (fully glass-cockpit), dan mampu menjangkau jarak 3.000 km lebih jauh dari B747-100 yang 'hanya' 10.500 km. Toh, B747-400 sudah terbang dua tahun sebelum B747-200B mulai bertugas (pada 1990). Bukankah masih ada cukup waktu untuk mengalihkannya ke seri yang terbaru itu?
tak ada jawaban memuaskan untuk pertanyaan tersebut Namun, dari buku Modern Military Aircraft (2004) dapat dirunut kisah bahwa pilihan itu boleh jadi terkait dengan proyek pembuatan pesawat komando terbang AS yang sudah terlanjur dikerjakan AU AS pada awal 1970-an. Kala itu mereka sudah kepalang membeli empat B747-200B untuk direkonstruksi ulang menjadi pesawat komando darurat yang telah dirancang khusus untuk kondisi dunia terlanda perang nuklir. Ujud akhir dari proyek ini adalah pesawat fully-electronic E-4A dan E-4B

Hanya ada satu Air Force One yang diperuntukkan bagi presiden; jika WaPres terbang pesawat ini disebut sebagai Air Force Two. Kalau tidak maka akan dipanggil dengan nomornya, seperti pesawat lain.
Fakta lain
Ada dua pesawat Boeing 747 Air Force One dengan sandi SAM 28000 dan SAM 29000.
Panjang pesawat dari hidung sampai ekor mencapai 70.4 meter Tinggi pesawat 19.4 meter. Luas ruang kabin dalam pesawat 371.6 meter persegi. Berat pesawat 400 ton.

Air Force One dapat terbang dengan kecepatan maksimal 1014 km/jam (mach 0.92) atau hampir mencapai satu kali kecepatan suara.

Harus memiliki lebih dari 2000 jam terbang, pengalaman terbang ke seluruh dunia dan catatan terbang tanpa cela, itulah syarat kalau mau jadi pilot Air Force One.

Air Force One dianggap sebagai pesawat paling aman sedunia.

Untuk pengaturan tempat duduk, wartawan duduk di bagian belakang, sedangkan pejabat dan VIP duduk di barisan depan. Semakin penting posisi seseorang maka semakin dekat dia duduk dengan presiden.

Air Force One berpangkalan di lapangan angkatan udara ke 89 Airlift Wing, pangkalan udara Andrews, Maryland, hanggar ke 19. Berjarak 16 km dari gedung putih.

Karena Air Force One milik angkatan udara maka setiap kali pesawat ini terbang akan dianggap sebagai misi militer.

Air Force One adalah pesawat yang dibuat khusus dengan kemampuan pertahanan diantaranya peralatan anti rudal.

Untuk telekomunikasi Air Force One memiliki 87 sambungan telepon yang berbeda, 28 diantaranya memiliki sambungan aman dan terenkripsi dengan jangkauan yang tak terbatas.