Jakarta - Langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghapuskan kewajiban berbahasa Indonesia bagi pekerja asing, dianggap bijak. Kebijakan ini justru bersahabat untuk investor asing.

Demikian disampaikan oleh Direktur PT Jababeka Tbk, Suteja Sidarta Darmono, saat gathering dengan pengusaha Korea Selatan, di Menara Batavia, Jakarta, Kamis (1/10/2015).

"Jadi kalau bicara regulasi menyulitkan sudah banyak yang ditangani, kayak tenaga kerja asing harus bisa bahasa Indonesia, itu sudah dihilangkan presiden langsung, dikarenakan sangat tidak manfaat, itu tidak apa yah. Diharuskan bisa bahasa Indonesia tidak investor friendly, karena itu aneh, itu pekerja asing harus belajar lagi," tutur Suteja.

Jababeka merupakan pengelola kawasan industri di Cikarang, yang dihuni oleh perusahaan dan tenaga kerja asing. Menurut Suteja, kemampuan bahasa Inggris sudah cukup.

Saat ini, ada sekitar 10.000 tenaga kerja asing atau ekspatriat di daerah Cikarang. Sebagai pengelola kawasan industri, Suteja meminta agar para penghuni kawasan ini memenuhi persyaratan yang diwajibkan.

Soal regulasi di masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), Suteja mengatakan, sudah ada perbaikan yang dilakukan. Karena sebelumnya banyak perizinan yang ribet.