Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wellywinataAvatar border
TS
wellywinata
Si mas dan si koko , si cece dan si mbak
Salam damai agan agan sekalian...

Saya pengen cerita dikit soal hal hal yang mungkin lumayan sensitif dikalangan kita

BACA AMPE ABIS BIAR GA SALAH PAHAM
(Ini adalah trit pendapat ane... koreksi jika saya salah..)



Singkat cerita ane adalah seorang mahasiswa yang berkuliah di salah satu perguruan tinggi SWASTA di kota surabaya. Dan ya agan agan taulah universitas swasta identik dengan mahasiswa yang begimana,apalagi universitas yg berlatar belakang agama.
(Sekarang anda mungkin tau saya kuliah dimana)

Jadi gini gan...di kampus ane mayoritasnya ada orang WNI yang keturunan (bukan pribumi). Anak rantauan kaya ane ngerasain banget betapa ademnya interaksi antara orang keturunan dan orang pribumi nya. Dan setelah setaun ane disini... ane mulai ngerasain sesuatu gan... bahwa kebanyakan orang keturunan dilingkungan kampus ane ga suka kalo dipanggil "mas" atau "mbak".
Begitupula dengan yang orang jawa nya juga risih kalo dipanggil "koko" atau "cece".
Banyak cerita juga yang ane denger kalo pernah ada cewe keturunan protes karna dipanggil mbak sama waitress. Ada juga kasusnya cewe jawa yang marah marah karna dipanggil "cece" sama temennya.

Kalo biasanya dikampus ane gan... kalo ada senior gitu (yang kturunan) emang biasa dipanggil koko dan cece, sedangkan kalo yang pribumi dipanggil kakak (terkadang juga dipanggil koko sih)

Berdasarkan cerita temen ane gan (jawa asli tulen) , dia risih kalo dipanggil koko. Pada ogah banget..
Sama juga kayak temen ane yang keturunan, kalo dipanggil mas atau mbak suka risih.

Pernah lagi pas ane dulu jadi mc di acara kampus gan... ada senior ane yang jadi kontestan dan ane manggil dia dngan sebutan "mas". besoknya pada tau nggak? temen temen ane langsung pada ngomong "kok kon manggil sing wingi iku "mas" seh?" (kok kamu manggil yg kemarin itu "mas" sih?)
Apa yang ame simpulkan? Ane ngerasa bahwa panggilan "mas" itu jadi turun harganya gan... (mungkin sama kasus kaya yang dijakarta pada ga suka dipanggil "abang")

Coba deh kita berpikir terbuka.. menurut ane malah dengan memanggil seorang mas jawa dengan panggilan "koko" atau memanggil seorang koko keturunan dengan "mas" malah membuat kita ini semakin solid gan. Kenapa harus protes? Justru itu berarti bahwa kita menerima mereka dibudaya kita toh?
contohnya ada orang keturunan manggil mas mas dengan sebutan "koko"... itu kan artinya bahwa si orang keturunan TIDAK MEMBEDAKAN anda dari segi ras anda. Dan juga sebaliknya... kayak orang jawa manggil orang keturunan dengam sebutan "mas" atau "mbak", itu kan artinya bahwa dia tidak membedabedakan anda dari segi fisik ras si orang kturunan tsb. Justru pencampuran budaya gini yang malah enak dilihat gan... Ane seorang WNI keturunan yang sangat senang dipanggil mas, aa, abang maupun koko sekalipun.. ane sangat kagum sama budaya Indonesia yang kaya banget.... tapi sayangnya hal simpel kayak gini menurut ane bisa menimbulkan sebuah kontra dari interaksi antar masyarakat dalam segi ras..


Ane nulis ini ga bermaksud SARA gan... cuma pengen berbagi opini ane dan mengajak kita buat membuka pikiran kita sama sama. Dipanggil mas, abang, koko... its okay... justru itu penguat persatuan bangsa kita yang multikultural ini. Ane pengen Indonesia lebih maju dan harmonis gan! Dan langkah kecil yang bisa ane perbuat mungkin cuma berbagi opini ane tentang hal ini...

Contoh kasus:
Quote:





Sekian trit opini ane...
Matursuwun nggeh...
Diubah oleh wellywinata 02-10-2015 01:28
0
35.1K
57
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.