Quote:
Jakarta – Transportasi berbasis online makin meramaikan ibu kota Jakarta. Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengimbau agar para ojek online tidak membuat pangkalan ojek.
Kepala Bidang Angkutan Jalan dan Perkeretaapian Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Emanuel Krisnanto mengatakan, pihaknya akan melakukan pengkajian untuk menertibkan ojek online yang semakin menjamur.
“Kami akan imbau para pengemudi ojek online agar tidak membuat pangkalan sendiri,” ujar Emanuel kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya Jakarta, Rabu (30/9).
Ia melanjutkan, pangkalan ojek online ini kerap kali nongkrong bersamaan di pinggir jalan tertentu.
“Selama ini kan katanya ojek online untuk efektivitas layanan, yaitu dengan sistem online yang artinya pengemudi tidak perlu menunggu lama dan terus bekerja,” imbuhnya.
Emanuel menambahkan, lantaran jumlah pengemudi ojek online terlalu banyak, maka perlu dilakukan penertiban agar tidak menggangu arus pengguna jalan.
“Walaupun dianggap sudah tidak tertib, kami belum bisa menindak secara tegas kecuali sudah terbukti ada pelanggaran yang dilakukan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, tercatat ada beberapa transportasi berbasis online seperti Gojek, Grabbike, Blu Jek dan pekan depan, Bajaj Online pun akan diluncurkan. Para pengemudi ojek itu banyak yang memakai fasilitas pedestrian untuk mangkal menunggu panggilan penumpang.
Sumber
Ya beginilah indonesia bermulai dari satu orang yang nongkrong di satu tempat akhirnya pada ikut-ikutan nongkrong, selanjutnya jadilah pangkalan ojek
"online"dengan kata lain ini sama aja kayak pangkalan ojek dan sebentar lagi mungkin tuh jaket cuma jadi pajangan doang tapi tarifnya pake tarif tradisional "asal nembak"