Kebetulan Ane punya Laptop yang mereknya sering diplesetkan jadi singkatan "Agak Cepat Rusak" , dan yah benar saja sesuai dengan singkatan yg menyindir tersebut entah sudah berapa kali barang yg satu ini mengalami berbagai jenis kerusakan atau gangguan baik secara fisik (hardware) maupun daleman (software), mulai dari blue screen, sering hang, tiba2 matot, terserang virus, battery soak, dan sebagainya. Dan entah sudah berapa kali pula benda ini diinstall ulang dengan kata lain men-format berbagai data penting Ane dibagian C:\Download\Video, siapa yg tidak emosi Gan? Selain itu, karena panasnya yg selalu berlebih akhirnya ane memberi nama Laptop Ane ini Ace, terinspirasi dari karakter anime yg punya kekuatan Mera mera no Mi. Ane pribadi gak bakal heran kalo suatu hari Laptop ini tiba2 terbakar dengan sendirinya.

Meski Ace sering membuat Ane emosi karena sifatnya yg benar2 bandel dan sulit ditebak, tapi bagaimanapun ane tidak bisa meninggalkan Laptop kesayangan Ane ini begitu saja . Banyak kenangan yg telah ane lalui bersama Ace, apalagi hubungan kami berdua sudah berjalan kurang lebih 5 tahun dari semester 3 high school sampai sekarang menjelang akhir masa kuliah, selama itu banyak sekali momen naik pitam yg membuat Ane gerah dengan Ace dan ingin sekali membuangnya . Tapi bagaimanapun juga selama ini Ace lah yg selalu membantu ane mengerjakan banyak tugas dan laporan kuliah, termasuk menyimpan file2 Tugas Akhir ane. Jasanya yg besar tersebut membuat ane merasa harus untuk terus merawat performa dan kinerja Ace agar tetap baik dan selamat, setidaknya sampai ane punya Asuu atau Mushibah.

Berdasarkan sejarah keberadaan Ace tersebut, satu hal yg ane pahami dari Ace adalah kerusakan yg sering terjadi padanya disebabkan oleh panasnya yg sering berlebih, maka dari itu ane mencari cara bagaimana sih agar demam Ace ini bisa turun? Belum lagi meja belajar Ane alasnya dari kaca yg memang selalu menyimpan panas setiap bagian bawah Ace melakukan kontak fisik. Kekurangan dari Ace yg lain adalah dia tidak bisa dipreteli begitu saja untuk sampai pada bagian heatsink, meski ane tahu pasti di dalam sana sudah sangat berdebu . Maka dari itu ane cuma bisa membelikan Ace kipas lipat mini (sialnya waktu itu yg ane beli kipasnya cuma nyala satu gan, k*mpret!), sayangnya selama penggunaan kipas tersebut ane merasa kurang efisien, karena ane sering menggunakan Ace di medan yg tidak rata, misalnya di kasur, karpet, aspal, dll.

Akhirnya ketimbang membeli Cooling Pad Gaming yg segede gaban itu, ane pun berinisiatif merancang alias merakit sendiri sebuah Cooling Pad sederhana bermodal Cooling Fan mini dan sebuah kardus bekas kemudian membentuknya menjadi Cooling Pad dimana dengan itu Ace bisa selalu duduk manis, mantap, dan seimbang disegala jenis medan dan dimensi kehidupan . So, apakah ane akan berhasil? Hanya waktu yg mungkin bisa menjawabnya.