Catatan misi Mars menunjukan penemuan air di masa lalu Mars gan. Di era tahun 1970-an, foto-foto Mars memperlihatkan permukaan Mars yang alirin sama sungai yang sayangnya sudah mengering dan dataran yang pernah tenggelam dalam danau kuno yang luas banget gan. Di awal tahun 2015, NASA juga mengungkap bukti keberadaan lautan yang menutupi sekitar 2/3 belahan utara Mars.
Ada lagi gan, penjelajah mars yang robot di Mars itu juga menemukan petunjuk kalau Mars masih basah. Sekitar satu dekade lalu, Mars Global Surveyor memotret kehadiran air yang mengalir di sekitar batu-batu dan puing-puing berbatu lainnya.
Tapiii, penemuan kali ini tidak berbicara tentang masa lalu Mars loh gaan. Air yang ditemukan oleh Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) tersebut ditemukan mengalir sesekali di Mars sekarang ini!! Dan air itu berwujud cair
Voilaaa! Apa ini artinya ada kehidupan di Mars? Bisa ya bisa tidak sih,
gimana menut agan?. Soalnya kan air adalah indikasi awal dimana sebuah planet Bisa dibilang layak huni. Akan tetapi seperti kata
Jim Green, Direktur Planetary Science,
“keberadaan kehidupan lain belum ada jawabannya. Yang dilakukan saat ini adalah mengikuti kehadiran air di planet lain sebagai petunjuk yang mengarah pada kemungkinan sebuah planet laik huni yang dapat memiliki kehidupan”.
Jadi seperti apa sih air di Mars sekarang itu?
Alur gelap di Kawah Hale. Kredit: NASA/JPL-Caltech/Universitas Arizona
Alur gelap di Kawah Garni. Kredit: NASA/JPL-Caltech/Universitas Arizona
Alur gelap di Kawah Horrowitz. Kredit: NASA/JPL-Caltech/Universitas Arizona
Foto-foto yang diambil MRO menunjukan tebing dan jurang dari lembah dan kawah di Mars yang memiliki tanda-tanda keberadaan mineral terhidrasi dengan pola garis-garis atau alur misterius gan. Uniknya, garis-garis ini tampak mengalir dan kemudian surut dari waktu ke waktu. Menariknya lagi nih, pada lokasi yang paling aktif, aliran ini seperti membentuk pola kipas yang rumit.
Penampakan Pertama
Penampakan Kedua
Penampakan Ketiga
Arus air yang mengalir menuruni lembah ini dikenal sebagai (RSL) atau kalau di bahasa Indonesiakan jadi
garis kemiringan berulangdi lereng yang memang diduga kuat sebagai air dalam bentuk cair gan. Tapi dalam kasus Mars sendiri, aliran air ini bukanlah air murni gan melainkan air dengan kadar larutan garam rendah yang mengalir turun menuruni jurang dan dinding kawah selama musim panas di Mars. Aliran air garam ini meninggalkan jejak garis-garis gelap di atas permukaan Mars selama musim panas, sebelum kemudian mengering dan hilang ketika temperatur turun drastis saat musim dingin datang gan. Pola tersebut muncul di beberapa lokasi di mars saat suhu planet
merah ini mencapai minus 23 derajat Celsius. Air garam memiliki lebih dari 5% garam terlarut sedangkan air tawar memiliki kandungan garam kurang dari 0,05%.
Garam terhidrasi yang ditemukan mengalir di Mars ini berperan untuk menurunkan titik beku air garam cair. Sama seperti kalo agan naroh garam yang ditabur di atas es dan maka es itu meleleh lebih cepat gan. Penemuan garam terhidrasi pada lereng – lereng Mars memperlihatkan kalau air memegang peranan penting dalam pembentukan alur gelap yang muncul di musim panas ituu
Air garam ini pertama kali diduga keberadaannya oleh
Lujendra Ojha dari Institut Teknologi Georgia di Atlanta, saat masih kuliah di Universitas Arizona pada tahun 2010. Kala itu, foto-foto yang
High Resolution Imaging Science Experiment (HiRISE) dari MRO memperlihatkan kehadiran RSL pada sejumlah lokasi di Mars. Aliran sungai yang dilihat MRO tersebut, mengalir menuruni dinding jurang dari akhir musim semi sampai awal musim gugur. tapi aayangnya para peneliti gak banyak berasumsi tentang RSL gan.
Meskipun sudah diduga keberadaannya, Lujendra Ojha dan para peneliti lainnya semakin yakin akan kehadiran air garam yang mengalir di Mars sekarang ini, setelah melakukan pemetaan mineral yang memadukan pengamatan HiRISE dan
Compact Reconnaissance Imaging Spectrometer for Mars (CRISM). Ojha dan temen-temennya mengamati cahaya inframerah yang dipantulkan oleh dinding berbatu yang curam saat alur gelap mulai muncul dan memanjang maksimum pada akhir musim panas di Mars.
Pengamatan inilah yang membawa Lujendra Ojha untuk menemukan kehadiran garam terhidrasi yang merupakan campuran
magnesium perklorat, magnesium klorat dan sodium perklorat. Perklorat pernah dideteksi keberadaannya di Mars oleh pendarat
Phoenix and rover Curiosity. Keduanya melihat perklorat di atas permukaan tanah Mars.
Perklorat diyakinin berguna untuk menjaga cairan agar tidak beku bahkan pada kondisi yang ekstrim yakni -70º Celsius. Di Bumi, perklorat diketahui terkonsentrasi di gurun dan sebagian tipe perklorat juga digunakan sebagai bahan bakar roket loh gan!
Jadi kalo agan nanti pergi jalan jalan ke kawah Hale, Garni, Palikir, dan Horowitz atau jalan-jalan ke lembah Coprates di Mars, jangan minum air garam yang agan lihat loh. Karena bisa jadi air tersebut mengandung bahan bakar roket.
Akan tetapi, penemuan ini bukan akhir dari segalanya gan. Justru ini adalah awal dari pertanyaan baru lainnya.
Darimana Asal Air Di Mars? Jawabannya masih harus diteliti lebih lanjut.
Gambaran artis mengenai proses terraform Mars dalam empat tahap.
Apakah mars sedang dalam proses Terraform, jawabannya menunggu waktu gan