Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aghilfathAvatar border
TS
aghilfath
Simpan jasad pendeta, gereja ini bikin geger warga Yogyakarta

Merdeka.com -Diyakini bisa bangkit lagi, seorang pendeta Gereja Kristen Tabernakel Jemaat Mempelai Kristus di Yogyakarta, Paulus Tribata, yang sudah dinyatakan meninggal tidak langsung dimakamkan. Berdasarkan keyakinan para jemaat gereja, pendeta Paulus yang meninggal pada 11 September, tidak akan dimakamkan sebelum tiga puluh hari.

Humas Gereja Kristen Tabernakel, Pendeta Sondang Rajaguguk menjelaskan alasan belum dimakamkannya jenazah Pendeta Paulus karena mereka yakin Pendeta Paulus kemungkinan bisa bangkit.

"Itu keyakinan kami. Kita berkabung selama 30 hari. Setelah 30 hari kita akan makamkan," kata Sondang pada wartawan seusai bertemu dengan Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti di Balai Kota, Minggu (27/9).

Kabar meninggalnya pendeta Paulus dan kepercayaan jemaat Gereja Kristen Tabernakel pun menyebar ke masyarakat. Menyikapi hal tersebut sejumlah masyarakat merasa keberatan dengan jenazah yang sudah lebih dari dua minggu yang disemayamkan di gereja.

Menanggapi keberatan masyarakat tersebut Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti pun kemudian memanggil pihak gereja dan masyarakat.

"Kami tadi berembug dengan keluarga dan pihak gereja, semua demi kepentingan masyarakat, bahwa almarhum pendeta Paulus nanti akan kembali ke ruang jenazah rumah sakit Sarjito," ujar Haryadi.

Perwakilan masyarakat dan pihak keluarga Pendeta Paulus pun sepakat jika setelah tiga puluh hari, jenazah Pendeta Paulus akan dimakamkan.

"Kalau dipindahkannya itu nanti teknis. Yang jelas kita menghormati kepercayaan keluarga, pihak keluarga sepakat nanti setelah tiga puluh hari akan dimakamkan," tandasnya.

Dua Minggu Meninggal, Jenazah Pendeta Ini Belum Dikuburkan

TEMPO.CO,Yogyakarta -Forum Musyawarah Pimpinan Daerah Kota Yogyakarta akhirnya bersepakat dengan pihak keluarga dan Gereja Kristen Tabernakel Yogyakarta untuk mengembalikan jenazah Pendeta Paulus Tribrata ke Rumah Sakit dr. Sardjito, Minggu, 27 September 2015.

Pendeta Paulus, pimpinan Gereja Tabernakel Yogyakarta, meninggal sejak 11 September 2015, tetapi tak kunjung dikuburkan sampai 27 September 2015. Hal ini sempat menuai protes dari organisasi masyarakat keagamaan. Polisi dan pemerintah akhirnya turun tangan memediasi kasus tersebut.

"Sudah disepakati, jenazah akan dikembalikan ke Rumah Sakit Sardjito lagi demi keamanan," ujar Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti usai pertemuan. Haryadi mengatakan pemerintah dan kepolisian menyatakan menghargai keyakinan para warga dan tak akan memaksakan jenazah pendeta tersebut segera dikuburkan. "Kami tak bisa intervensi, itu keyakinan umat, harus dihormati," ujar Haryadi.

Terkait dengan adanya tudingan dari kelompok ormas bahwa masyarakat diresahkan karena jenazah itu bisa menimbulkan penyakit dan mengusik ajaran agama tertentu, Haryadi meminta masyarakat menghargai pihak keluarga dan menjaga kondusivitas keragaman beragama di Kota Yogya.

"Jalan terbaik, keluarga sudah mau jenazah dikembalikan rumah sakit, selesai," ujar Haryadi yang tak mengetahui sampai kapan jenazah akan berada di rumah sakit.

Meski menggelar pertemuan hampir tiga jam, Haryadi mengaku tak tahu menahu soal adanya kepercayaan jemaat yang meyakini jika penyemayaman jenazah guna menunggu kebangkitan sang pendeta setelah 30 hari wafat. "Itu keyakinan mereka. Kita mesti hargai dan tak persoalkan, asalkan semua tetap kondusif," ujar Haryadi.

Kepala Kepolisian Resor Kota Yogyakarta Ajun Komisaris Besar Polisi Pri Hartono Eling Lelakon, menyatakan polisi tetap akan berjaga di area kawasan gereja itu agar kegiatan umat tak terganggu.

"Kami sudah instruksikan kepolisian sektor terus meningkatkan keamanan, tetap menerjunkan personel berjaga," ujarnya.

Pihak gereja didampingi kerabat Pendeta Paulus menyatakan menerima dengan sukarela untuk mengembalikan jenazah pimpinan mereka ke rumah sakit. "Kami hanya meminta waktu berkabung 30 hari untuk pendeta," ujar Sondang Rajaguguk, juru bicara gereja.

Disinggung soal lamanya waktu penguburan terkait keyakinan kebangkitan seperti informasi yang beredar, Sondang enggan menjawab."Yang jelas kami menghormati keputusan forum itu dan melaksanakan," ujarnya tanpa memberi kepastian kapan jenazah dikuburkan.

Sumber : http://m.merdeka.com/peristiwa/diper...imakamkan.html & http://m.tempo.co/read/news/2015/09/...lum-dikuburkan

Ada-ada aja, nih yg takut malah petugas kamar mayat RS Sarjito klo bener2 bangkit emoticon-Matabelo
Diubah oleh aghilfath 27-09-2015 14:25
0
16.7K
155
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.6KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.