Merdeka.com- Presiden Soekarno dikenal jago menaklukkan hati wanita. Tercatat dia menikahi sembilan wanita selama hidupnya. Ada nama Oetari Tjokroaminoto sebagai istri pertama Soekarno. Lalu Inggit Garnasih, yang lebih tua namun sangat menarik. Setelah itu Fatmawati, mantan murid Soekarno di Bengkulu.

Ada juga nama Hartini, seorang janda yang dikenalnya di Salatiga. Lalu Naoko Nemoto, gadis Jepang yang kemudian diberi nama Ratna Sari Dewi alias Dewi Soekarno.

Petualangan Soekarno berlanjut. Ada Haryati, lalu ada Yurike engasr yang masih siswa SMA. Kedelapan ada pramugari Garuda Kartini Mannopo dan terakhir Heldy Djafar.

Dari semua wanita cantik itu, siapa yang paling cantik?

Sulit untuk menjawab, namun Naoko Nemoto atau Dewi Soekarno agaknya yang paling menarik. Dia memang salah satu istri kesayangan Presiden Soekarno. Proklamator ini khusus memberikan Dewi sebuah rumah tinggal yang besar di Wisma Yasoo.



Dewi tak cuma cantik, dia juga cerdas. Dia mengerti benar soal politik. Dia tak segan-segan berdiskusi dengan Soekarno soal politik. Bahkan memberikan pendapatnya tentang langkah politik Soekarno. Ini yang tidak didapat Soekarno dari istri-istrinya yang lain.

Awalnya, perempuan asal Jepang dengan nama asli Naoko Nemoto itu sengaja dikenalkan dengan Bung Karno oleh sebuah perusahaan Jepang bernama Tonichi, untuk mendapat proyek di Indonesia pada 1958-1960-an.

Dikutip dari artikel 'Politik dan Aspek Budaya Kompensasi Perang Jepang ke Indonesia' karya Yoshimi Miyake, proyek-proyek tersebut berasal dari uang pampasan perang alias ganti rugi pendudukan Jepang di Indonesia. Namun, Bung Karno rupanya jatuh hati kepada Ratna Sari Dewi.



Singkat cerita, perempuan Jepang itu lantas dinikahi dan menjadi istri kelima Bung Karno. Hubungan emosional antara Ratna Sari Dewi dengan Soekarno rupanya semakin menguntungkan perusahaan asal Jepang. Melalui Ratna Sari Dewi, sejumlah perusahaan mendapat sejumlah mega proyek.

Selain dikenal sebagai pelobi perusahaan Jepang untuk mendapatkan proyek-proyek besar di Indonesia, Ratna Sari Dewi juga penuh dengan kontroversi lainnya. Di antaranya saat Dewi Soekarno berpose setengah telanjang dalam buku yang beredar di Jepang.

Dewi juga pernah berkelahi dengan sosialita saat berada dalam sebuah pesta.

Di akhir kekuasaannya, Soekarno meminta Dewi ke luar negeri. Bung Karno takut Orde Baru akan mencelakai Dewi dan anak yang dikandungnya.

Soekarno mengakhiri hidupnya sebagai tahanan rumah. Dia ditahan Orde Baru di Wisma Yasoo. Tempat dulu dia menikmati hari-hari indah bersama Naoko Nemoto.