JAKARTA - Direktur Centre for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menyebutkan, lampu merah bagi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) adalah fenomena El Nino atau gejala penyimpangan kondisi laut yang ditandai dengan meningkatkan suhu udara di samudera pasifik.

Di Indonesia sendiri sudah mulai dirasakan dampaknya lewat kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan dan kebakaran hutan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dalam website resminya menyatakan bahwa dampak El Nino terparah terjadi tahun 1997 silam.

Saat itu, kasus kebakaran hutan di Indonesia menjadi perhatian internasional karena asapnya yang menyebar ke negara-negara tetangga. Sama seperti sekarang, kebakaran juga terjadi di Sumatera dan Kalimantan.

"Lampu merah, tanda-tanda Jokowi jatuh, memang selalu didahului fenomena El Nino," ungkap Uchok dalam diskusi DPD di Warung Dua Nyonya, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (27/9/2015).

Uchok berasumsi, bencana ini pulalah yang menjadi dalang kemunduran Presiden RI sebelumnya seperti Soeharto dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Hal itu tak lain dari semakin sulitnya masyarakat bertahan hidup di tengah kondisi ekonomi yang lemah dan diperburuk dengan kondisi alam yang tak bersahabat.

"Setiap kejatuhan Presiden ada El Nino meskipun tidak selalu, tapi tanda-tanda, lampu merah, tanda-tanda alam itu," sindirnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Paramadina, Firmanzah mengakui bahwa kebakaran hutan di wilayah Sumatera dan Kalimantan akan memperburuk kondisi ekonomi.

"Kalau tidak segera diselesaikan, saya khawatir kabut asap akan menambah angka kemiskinan," tegasnya.

Mantan Staf Khusus Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menambahkan, kekeringan akan mengganggu sistem pertanian dan perkebunan. Akhirnya bencana itu berperan dalam capaian ekonomi pada Semester I tahun 2015.
___________________________
http://m.okezone.com/read/2015/09/27/337/1221651/el-nino-lampu-merah-pertanda-jokowi-jatuh?utm_source=wp_bt