TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Sekitar 20 guru SD di Pekanbaru berkumpul di ruang keberangkatan Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) pada Sabtu (26/9/2015).

Namun, saat ditanya ingin kemana, para guru ini enggan untuk menjawab akan pergi kemana.

"Tanya sama ketua rombongan saja, saya hanya ikut, nanti saya salah-salah ngomong, susah juga," kata salah satu guru.

Saat tiba di Bandara Pekanbaru, rombongan ini langsung melakukan check in sekitar pukul 09.00. Barang bawaan mereka pun cukup banyak, sehingga memakai jasa trolly boy.

Sementara itu, dari informasi yang berhasil dihimpun oleh Tribunpekanbaru.com (Tribunnews.com Network), dilapangan, rombongan ini akan berangkat ke Malaysia dengan menggunakan maskapai Air Asia pada pukul 11.05.

"Ini study tour ke Malaysia, membalas kunjungan dari pihak Malaysia beberapa hari yang lalu, Selasa kembali lagi," katanya singkat.

http://www.tribunnews.com/regional/2...ka-ke-malaysia

(Ya) ini sangat disesalkan..., disaat negara tengah berduka (akibat krisis asap di Pekanbaru), lalu ada juga WNI yang wafat sebagai syuhada (di Mina), belum lagi kurs nilai tukar bergejolak, ini malah (puluhan orang) pergi ke luar negeri dengan alasan yang tidak jelas!

Ini harus diperiksa (dengan tuntas)! Panggil Kadis (Kepala Dinas Pendidikan) tingkat provinsi (dan kota) nya! Ini kenapa kaya gini? Pendidik adalah suri tauladan, tapi kok malah kaya gitu?? (Puluhan guru ini) sudah kebanyakan uang atau gimana (pesiar ke luar negeri di saat kurs valuta bergejolak)?!?!? Coba dicek (juga) itu (biayanya) dari mana (dananya)? Pakai uang negara kah? Jika iya, KPK harus usut (kasus ini)! Inspektorat daerah juga harus periksa (in)! Jangan main main!