Merdeka.com - Pelaku penembakan dalam bentrokan pemuda di depan jalan Komplek Menzikon TNI AD Jalan Raya Bogor RT 001/10 Kelurahan Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Minggu (25/8) dini hari, hingga saat ini masih misterius. Polisi masih menyelidiki kasus yang menewaskan M Syafullah (16) ini. M Rizki (19), Korban lain yang menjadi sasaran tembak mengatakan peristiwa ini terjadi sekitar pukul 02.00 WIB.

Saat itu dia yang sedang melintas dengan sepeda motornya di Jalan Raya Bogor, terjebak macet akibat adanya bentrokan. "Saya awalnya mau pulang naik motor sama teman namanya Dwi. Saat sampai di Jalan Raya Bogor. Di situ kondisi macet karena banyak pemotor yang menonton keributan," ujarnya saat ditemui wartawan di kediamannya Jalan Cempaka RT 005/ 09, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas Jakarta Timur. Senin (15/8).

Rizki mengatakan, tidak lama kemudian terdengar suara letusan tembakan, yang disusul sekelompok orang berlarian dari sekitar Komplek Menzikon ke Jalan Raya Bogor. Dia yang persis berada di seberang jalan pun terkena peluru nyasar di bagian paha atas. "Saya lihat ada orang pakai baju bebas yang menembak ke atas. Tiba-tiba setelah nembak beberapa kali ke atas, orang itu mengarahkan tembakannya ke orang-orang yang lari. Saya lagi duduk di motor terserempet peluru di paha kanan," ungkap Rizky. Ia menjelaskan awalnya tidak mengetahui kalau dirinya terkena peluru nyasar. Namun setelah merasakan bagian pahanya mengeluarkan darah Rizki pun akhirnya dibawa oleh temannya Dwi ke Rumah Sakit Tugu Ibu. "Awalnya gak berasa, tapi kok paha saya ke luar darah. Akhirnya sama teman saya yang boncengin saya di bawa ke RS Tugu Ibu," ungkapnya. Akibat terserempet peluru nyasar itu, Rizky pun mengalami luka bengkak. Karena tidak terlalu parah, Rizky diperbolehkan pulang ke rumahnya. Sebelumnya, keributan antar pemuda kembali terjadi pada Minggu (25/8). Bentrok terjadi di Komplek Menzikon TNI AD Jalan Raya Bogor RT 001/10 Kelurahan Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Satu orang dilaporkan tewas dan dua mengalami luka tembak. (mdk/hhw)