Home » Peristiwa
Ini Kesaksian Ahmad Heryawan di Tragedi Mina 2015 Sonny Budhi Ramdhani - 24 September 2015 18:47 WIB


Ribuan calon haji bersiap melempar jumrah di Mina, Arab Saudi, 4 Oktober 2014 (Foto: AFP/MOHAMMED AL-SHAIKH) Ribuan calon haji bersiap melempar jumrah di Mina, Arab Saudi, 4 Oktober 2014 (Foto: AFP/MOHAMMED AL-SHAIKH)

Metrotvnews.com, Bandung: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan selamat dari tragedi Mina 2015 yang menewaskan ratusan jemaah haji dari sejumlah negara.

"Alhamdulillah kami bersama rombongan selamat dari kejadian tersebut," kata Ahmad Heryawan Aher, kepada Media Indonesia melalui BlackBerry Messenger (BBM), Kamis (24/9/2015).

Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan, mengatakan, saat tragedi memang cuaca di lokasi sangat panas mencapai 43 derajat celcius. Dari maktab 69 atau perkemahan Indonesia, lanjut Aher, dirinya melihat di Jalan 204 ada desak-desakan jemaah yang sangat luar biasa saat akan menuju tempat melempar jumrah.

"Kami pun kaget luar biasa ketika mendengar di Jalan 204 terjadi korban yang mencapai ratusan. Kemungkinan mereka kelelahan karena kekurangan air sehingga banyak yang jatuh dan terinjak-injak," ujar Aher.

Sementara itu, Aher mengatakan, rombongannya telah melaksanakan lempar Jumroh sekitar pukul 5.30 waktu Arab Saudi. Kegiatan dalam rangkaian ibadah haji itu ia lakukan usai salat Subuh.

"Kami subuh sudah ke sana atau sebelum kejadian. Alhamdulillah kami selamat," ujar dia.

Aher bersama istri Netty Heryawan, melaksanakan ibadah haji sejak 14 September. Orang nomor satu di Jawa Barat ini rencananya akan kembali ke Tanah Air pada 5 Oktober 2015. (SB)

"Alhamdulillah kami bersama rombongan selamat dari kejadian tersebut," kata Ahmad Heryawan Aher, kepada Media Indonesia melalui BlackBerry Messenger (BBM), Kamis

..:: PenyuXP Dot Com ::.. Agama Kelebihan Agung Umat Islam Jika Meninggal Dunia Di Mekah Dan Madinah
KELEBIHAN AGUNG UMAT ISLAM JIKA MENINGGAL DUNIA DI MEKAH DAN MADINAH
PENYUXP · SEP 15TH, 2015 · 0 COMMENT



mekahBagi seorang tetamu Allah yang hadir ke Tanah Suci Mekah biarpun untuk tujuan menunaikan umrah atau pun haji biasanya pasti tersemat impian untuk menemui ajal dan meninggal dunia di sana.
Biasanya jika meninggal dunia di Mekah atau Madinah, jenazah umat Islam berkenaan tidak akan dihantar pulang ke negara masing-masing dan akan dikebumikan di bumi suci berkenaan.


Ia dianggap oleh umat Islam sebagai peluang suci untuk hambaNya disemadikan di Mekah.
Jika jenazah meninggal dunia di sana, jasad akan dikebumikan tanpa sebarang tanda seperti di Malaysia atau batu nisan.
Ahli keluarga tidak akan dapat menziarahi kubur jeneazah berkenaan kerana tidak diketahui di mana lokasi kuburnya.


Dalam Islam ada hadis Nabi Muhammad Rasulullah SAW yang menyebut mereka yang meninggal di Madinah akan diberikan syafaat oleh baginda pada hari kiamat.
“Barangsiapa yang mampu untuk mati di Madinah maka lakukanlah, Sesungguhnya aku akan memberi syafaat kepada sesiapa yang mati di sana,” maksud sabda Nabi.
(Hadis riwayat Ahmad dan At-Tirmizi)


Menurut riwayat al-Tabarani pula, baginda bersabda :
“Sesiapa antara kamu yang mungkin mampu untuk meninggal dunia di Madinah, meninggallah di sana.
“Sesungguhnya sesiapa yang meninggal dunia di sana, aku menjadi saksi atau pemberi syafaah kepadanya pada hari kiamat.”
(Sabiq, 2000: I: 522-24)


Ini menunjukkan satu perkara yang diharuskan oleh Islam, di mana ulama telah meng-istinbat (mengeluarkan) hukum dari hadith tersebut seperti yang dijelaskan oleh Al-Imam An-Nawawi, Ibnu Hajar dan lain-lain bahawasanya HARUS untuk berniat untuk mati di tempat yang baik dan dalam keadaan yang baik.


Apatah lagi di Madinatul Munawwarah, ganjarannya sangat jelas iaitu Nabi akan memberi syafaat.
Jadi kita berdoa kepada ALLAH SWT agar kita mati di dalam keadaan yang baik dan di tempat (Makkah,Madinah) yang baik.


Gambar-gambar berikut menunjukkan antara proses yang dilakukan jika terdapat jenazah yang meninggal dunia di Mekah.
Semoga kita termasuk di kalangan yang bernasib baik di beri peluang untuk disemadikan di tanah suci Makkah atau Madinah.