Ada sebuah teknik khusus untuk merebahkan sapi kurban tanpa harus menggunakan kekerasan. Anda bisa menyembelih hewan besar tersebut dengan cara lebih hewani. Bagaimana tekniknya?
Dr drh Chusnul Choliq, pengajar di Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) memberikan tips dan trik untuk membuat sapi jatuh ke tanah hanya dengan simpul tali. Tak butuh banyak orang untuk melakukan ini dan tentunya tidak harus menyakiti.
Ada dua metode yang bisa digunakan untuk menjatuhkan sapi kurban agar siap disembelih. Metode pertama disebut burley dan kedua disebut rope squeeze. Begini caranya seperti dijelaskan oleh Chusnul:
Burley
Ditemukan oleh Dr. D. R. Burley dari Georgia
• Kelebihannya :
1. Tidak perlu mengikat tali sekitar tanduk atau leher
2. Tidak menekan thorak, sehingga tidak mengganggu kerja jantung atau paru-paru
3. Tidak membahayakan alat kelamin (jantan) atau buluh darah ambing (betina)
4. Dengan cara ini kedua kaki belakang dapat diikat dengan ujung tali
Bahan: Tali sepanjang 40 kaki ( 15 m)
1. Sapi dipegang dengan tali leher yang kuat
2. Letakan tali di atas punggung dengan bagian tengah tepat di atas pundak
3. Kedua ujung tali dilewatkan di antara kaki depan dan disilangkan disternum
4. Masing-masing ujung tali diangkat pada kedua sisi badan dan disilangkan di punggung
5. Kemudian tali diturunkan kembali dan dimasukkan pada sisi dalam dari kaki belakang dan sternum atau ambing
6. Jika kedua ujung tali ditarik, sapi akan roboh
7. Arah robohnya disesuaikan dengan keinginan operator
2. Rope squeeze
Cara 1
1. Buatlah lingkaran seputar leher sapi dengan menggunakan simpul kupu-kupu di tempat seperti pada gambar
2. Pindahkan ujung tali ke sisi lain yang berlawanan melalui punggung sapi
3. Melewati bagian bawah sapi, peganglah ujung itu dan lingkarkan pada tubuhnya
4. Buatlah ikatan mati tepat di belakang pundak
5. Buatlah tali seperti diatas tepat di depan ambing
6. Tariklah tali tersebut, maka sapi akan roboh
Cara 2
Mirip dengan cara 1
Perbedaannya: Lingkar pertama dengan menempatkan tali di atas leher sapi serta melewatkan di antara kaki depan
Keuntungannya: Jika sapi ditarik, tekanan berada di belakang pundak dan tidak di atas trachea.
Cara 3
Mirip dengan cara 1
Perbedaannya: Simpul kupu-kupu, dilingkarkan sekitar tanduk lihat gambar.
Menurut Chusnul, dibutuhkan peralatan seperti tali goni berdiameter 1,5 cm untuk merobohkan sap. Lalu tali utama 15 meter untuk merobohkan, serta tali 2,5-3 meter dari tubuh depan hingga ke belakang.
"Harus difiksasi agar tak mudah terurai. Setelah persiapan tali selesai, siapkan petugasnya dan sapi dipegang dengan tali, lalu pegang juga bagian leher yang kuat," jelasnya saat ditemui di kampus IPB, Selasa (22/9/2015).
"Posisi penarikan harus berlawanan, tarik simpul di kepala ke kiri dan badan ke kanan atau sebaliknya. Jangan dari arah yang bersamaan atau mereka takkan roboh," paparnya.
Ditambahkan Chusnul, butuh sekitar 7 orang untuk melakukan teknik tersebut. Namun sapi yang dirobohkan tak akan merasa kesakitan.
"Kepala 1, narik bisa 3, 2 kaki, 1 lagi untuk mendudukkan tubuh sapi. Maksimal 10 menit selama menyimpul hingga jatuh. Teknik ini sangat efektif lebih cepat dan tidak cedera," paparnya.
https://m.detik.com/news/berita/3026...arus-menyakiti
Quote:
Original Posted By cautiontemplar►agan sekalian, hanya sekedar ingin berbagi pengetahuan..
berhubung sebentar lagi idul kurban, ane ingin berbagi teknik menjatuhkan sapi dengan tanpa membutuhkan banyak orang dan lebih sedikit tenaga (hanya 2 orang saja), juga bisa dibilang lebih "animal welfare". (Ingat kasus impor sapi indonesia distop dari Australia gara-gara rumah jagal kita kurang memperlakukan sapi-sapi potong dengan layak?)
ane kadang miris dengan teknik yang biasa dipake oleh masyarakat, kadang mereka menjatuhkan sapi dengan cara dijegal/dijerat kakinya, jadi si sapi jatuh terbanting. walopun pada akhirnya sapi tersebut akan dipotong, tapi sudah seharusnya kita tetap menunjukkan respek pada sesama mahluk Tuhan.
teknik ini tidak hanya dipake pada saat akan motong sapi, tapi bisa juga dipake buat tujuan lain seperti pengobatan pada sapi yg sakit...
teknik 1 disebut teknik Burley..kira2 gambarannya seperti dibawah *CapekNulisPakeKataKata
sumber:
http://research.vet.upenn.edu/fields...6/Default.aspx
teknik 2 disebut Rope squeeze, gambarannya:
![Penting! Begini Teknik Merobohkan Sapi Kurban Tanpa Harus Menyakiti](https://s.kaskus.id/images/2013/09/30/1481586_20130930041034.jpg)
![Penting! Begini Teknik Merobohkan Sapi Kurban Tanpa Harus Menyakiti](https://s.kaskus.id/images/2013/09/30/1481586_20130930041043.jpg)
![Penting! Begini Teknik Merobohkan Sapi Kurban Tanpa Harus Menyakiti](https://s.kaskus.id/images/2013/09/30/1481586_20130930041052.jpg)
![Penting! Begini Teknik Merobohkan Sapi Kurban Tanpa Harus Menyakiti](https://s.kaskus.id/images/2013/09/30/1481586_20130930041101.jpg)
sumber:
http://research.vet.upenn.edu/fields...7/Default.aspx
inti dari kedua metode ini adalah menekan titik-titik keseimbangan sapi di daerah punggung...CMIIW
demikian gan, semoga bermanfaat. buat agan yang pernah baca/tau metode ini, semoga bisa mengingatkan kembali atau semakin melengkapi pengetahuannya. harapan ane, teknik ini bisa menyebar dan semakin banyak digunakan, jadi kesadaran masyarakat indonesia tentang "Animal Welfare" semakin meningkat.
Selamat mencoba...
Quote:
Original Posted By InRealLife►Mengenal Ras-ras Sapi di Indonesia
Berhubung sebentar lagi Idul Adha, mari kita membahas sapi. Sapi ternak sebenarnya terdiri atas dua atau tiga spesies hewan jinak.
1. Sapi Barat ("Bos taurus")
Spesies ini adalah spesies sapi ternak yang paling umum, dijinakkan pertama kali di Timur Tengah dan kemudian diternakkan di Timur Tengah, Eropa, dan Afrika, lalu dibawa ke benua-benua lain seperti Amerika dan Australia. Yang umum ada di Indonesia ada 3 rasnya: Limousin, Simmental, dan Holstein.
- Limousin
Ras Limousin berasal dari Prancis, berwarna kuning sampai merah-coklat, bertanduk pendek, dan tidak berpunuk. Dibiakkan utamanya sebagai sapi pedaging. Limousin dikenal mudah beradaptasi dengan lingkungan baru sehingga banyak dibiakkan di luar negara asalnya.
![Penting! Begini Teknik Merobohkan Sapi Kurban Tanpa Harus Menyakiti](https://s.kaskus.id/images/2015/09/14/131567_20150914102335.jpg)
Limousin
- Simmental
Ras Simmental berasal dari Swiss, sebagai sapi pedaging atau sapi perah. Terkenal cepat tumbuh. Secara tradisional warnanya merah-putih atau kuning-putih, dengan wajah/kepala putih. Berpunuk kecil. Ukurannya besar, berat hidup bisa mencapai 1 ton.
![Penting! Begini Teknik Merobohkan Sapi Kurban Tanpa Harus Menyakiti](https://s.kaskus.id/images/2015/09/14/131567_20150914102356.jpg)
Simmental
- Holstein-Friesian
Ini ras sapi "hitam-putih" yang sering muncul sebagai penggambaran sapi yang umum. Berasal dari Belanda, dan utamanya adalah sapi perah; tapi hewan jantannya bisa dijadikan sapi pedaging. Konon kualitas dagingnya tidak sebagus ras sapi pedaging, sehingga di luar negeri daging sapi Holstein (jantan atau betina perah yang sudah tak produktif) lebih sering dijadikan daging giling.
![Penting! Begini Teknik Merobohkan Sapi Kurban Tanpa Harus Menyakiti](https://s.kaskus.id/images/2015/09/14/131567_20150914102419.gif)
Holstein
2. Sapi India ("Bos indicus")
Dikenal juga dengan nama zebu, sapi ini dijinakkan pertama kali di India. Perbedaannya dengan sapi Barat adalah punuk yang menonjol, gelambir leher, dan telinga panjang terkulai. Sapi India lebih tahan panas daripada sapi Barat. Yang umum ada di Indonesia adalah ras Ongole dan Peranakan Ongole.
- Ongole dan Peranakan Ongole (PO)
Ini ras sapi ternak yang paling umum di Indonesia, sapi putih kecil berpunuk dengan berat antara 200 sampai 500kg. Utamanya dipelihara sebagai sapi pedaging dan pekerja (menarik bajak atau pedati). Konon tahan penyakit mulut dan kuku. Di Indonesia, ras Ongole disilangkan dengan ras lokal dan hasilnya adalah Peranakan Ongole.
![Penting! Begini Teknik Merobohkan Sapi Kurban Tanpa Harus Menyakiti](https://s.kaskus.id/images/2015/09/14/131567_20150914102450.jpg)
Ongole
3. Banteng ("Bos javanicus")
Sapi asli Indonesia yang bentuk liarnya masih ada dalam jumlah kecil di Jawa dan Kalimantan. Bentuk jinaknya dikenal sebagai sapi Bali.
-Sapi Bali
Banteng jinak, sapi kecil berwarna coklat dengan perut, pantat, dan kaki putih. Tak seperti banteng liar yang pejantannya berwarna hitam, sapi Bali jantan juga berwarna coklat-putih, sama dengan betinanya. Rata-rata ukurannya lebih kecil daripada banteng liar maupun sapi ternak lain (200-400kg). Namun tulangnya lebih kecil dibanding sapi lain sehingga persentase dagingnya cukup banyak. Di pasaran harganya relatif lebih murah.
![Penting! Begini Teknik Merobohkan Sapi Kurban Tanpa Harus Menyakiti](https://s.kaskus.id/images/2015/09/14/131567_20150914102523.jpg)
Sapi Bali
Sebenarnya tiga "spesies" sapi tersebut mungkin tidak pantas disebut spesies tersendiri karena ketiganya bisa kimpoi silang; ada ras-ras campuran seperti Brahmousin (silangan ras indicus Brahma dan ras taurus Limousin); sapi Madura (silangan Ongole dan sapi bali); Simpo (silangan Simmental dan Peranakan Ongole); dan Limpo (silangan Limousin dan Peranakan Ongole). Namun sapi hasil silangan kadang kemampuan reproduksinya lebih rendah ketimbang ras murni, sehingga tidak dijadikan indukan.
Selain sapi Bali yang "murni pribumi" karena keturunan banteng yang endemik Indonesia, semua sapi ternak Indonesia asalnya adalah "sapi impor". Ongole didatangkan oleh Belanda dari India pada awal abad ke-20, awalnya di P. Sumba, lalu menyebar dan jadi sapi PO di seluruh Indonesia. Limousin dan Simmental didatangkan dari Australia dan dibudidayakan di Indonesia; kebanyakan sapi impor untuk indukan atau penggemukan dari Australia adalah dua ras ini, tapi juga ada ras-ras lain seperti Brahman Cross.
Selamat Hari Raya Idul Adha Bagi Yang Merayakan