inisialeAvatar border
TS
inisiale
Sunyaruri (Bagian 1)
Hampir 5 jam sudah aku berada di tempat ini. Sejak baru dibuka tadi. Aku yang pertama. Selalu yang pertama sejak sebulanan terakhir. Aku suka tempat ini, selalu suka. Aku bisa sendirian, berjam-jam menatap kosong jauh keluar dari sudut kaca bening di sudut ruang. Bersama bau yang begitu khas, yang mungkin kalian orang-orang normal akan benci. Bau buku-buku tua yang bertakhta rapi di rak yang juga tak kalah tuanya. Tunggu, tadi aku berkata kalian adalah orang-orang normal, kan? Lalu, apa itu berarti aku tidak normal? Oh, tidak, tunggu, jangan gegabah berspekulasi. Aku sama seperti kalian. Manusia biasa, punya tubuh sempurna, lalu? Ya, hanya sedikit berbeda mungkin. Begini, biar kuberi contoh. Misalnya seseorang yang tidak kalian kenal tiba-tiba saja datang dan memukul wajah kalian. Mungkin saat itu juga amarah kalian akan meledak dan balik memukul. Tapi, aku tidak. Apa itu karena aku terlalu baik? Tunggu, kuberi contoh lagi. Suatu hari kalian berulang tahun, lalu orang tua kalian membuatkan suatu pesta yang meriah dan memberi kalian hadiah yang kalian inginkan misalnya. Mungkin kalian akan berteriak teriak bahagia bahkan mungkin sampai menangis. Tapi, aku tidak. Sudah mulai paham? Ah, mungkin aku terlalu bertele-tele. Begini saja, simpelnya. Aku tak bisa menunjukan emosi. Ya, tak bisa menunjukan bahwa aku marah, senang, bahagia, sedih atau sakit. Segalanya tampak datar. Biasa, tak ada perbedaan. Sakit? Tidak, aku tidak sakit. Aku bukan pengidap "Alexitimia". Mungkin saja disebabkan trauma masa lalu. Aku punya teman, punya orang tua, juga punya saudara. Hanya, aku tak pernah butuh mereka. Aku tak pernah menggangap mereka penting bahkan ada. Aku hidup di duniaku sendiri. Dunia yang membuatku merasa aman, nyaman, tak pernah takut seperti jika aku berada di dunia kalian. Hanya aku sendirian. Tidak ramai seperti dunia kalian. Yang membuatku menggigil ketakutan saat berada diantaranya. Sampai kamu datang dan memaksaku keluar. Setahun lalu, seperti biasa aku sedang berada di tempat ini. Menatap kosong jauh keluar dinding kaca. Sendirian, begitu khusyuk. "Brukk..." "auww". Ritualku buyar. Beberapa langkah dari tempatku berdiri seorang gadis tampak sedang kesulitan berdiri. Rupanya ia terpeleset dan jatuh. Ia tampak bersusah payah berdiri. Ia tak berusaha meminta pertolongan. Mungkin tahu, saat menginjakan kaki di tempat ini semua akan masuk ke dunianya masing-masing tak akan lagi perduli pada hal-hal disekitarnya. Pun aku hanya mengamati, ia masih sulit berdiri. Berusaha bertumpu pada tongkatnya. Sepertinya kakinya lumpuh...
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
1.3K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.