Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

skylizardAvatar border
TS
skylizard
Di Pulau Ini Anjing Dilarang Hidup
Senin, 21 September 2015 | 09:07 WIB


Kompas.com/Ronny Adolof Buol Susana yang nyaman, asri dan bersih di Kampung Matutuang, Kepulauan Marore, Kabupaten Kepulauan Sangihe


SANGIHE, KOMPAS.com— Berbeda dengan suasana kampung lainnya di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, di Desa Matutuang yang ada di Pulau Matutuang, Kecamatan Kepulauan Marore, anjing tidak terlihat sama sekali.

Begitu pun di Desa Kawaluso di Pulau Kawaluso yang merupakan salah satu pulau terluar Indonesia.

Kepala Desa Matutuang Hery Sumolang mengatakan, dulu warganya memang suka memelihara anjing, tetapi karena dianggap mengganggu dan sering mengotori kampung, warga lalu bersepakat untuk tidak lagi memelihara anjing.

"Jadi, waktu itu, ada kunjungan rombongan bupati, anjing di kampung ini cukup banyak. Waktu bupati sedang makan, anjing-anjing itu berkelahi di bawah meja makan dan hampir saja membalikkan meja itu. Sejak itu, kami bersepakat tidak akan lagi memelihara anjing," kata Sumolang, Senin (21/9/2015).

Warga desa pun kemudian menangkap anjing-anjing yang ada di desa dan memusnahkannya. Sejak itu, anjing tidak bisa dibiarkan hidup di Matutuang. Begitu pun di Pulau Kawaluso. Keberadaan anjing dianggap mengotori kampung.

"Kalau ada anjing, jalan-jalan desa kami tidak bersih karena hewan itu bisa buang kotoran di mana saja. Desa ini sudah terbebas dari anjing sejak lama sekali," kata Kepala Urusan Pemerintahan Desa Kawaluso Herry Totaeng.

Dengan tidak adanya anjing, warga juga terhindar dari ancaman penyakit rabies. Terlebih lagi, di dua pulau itu tidak ada petugas medis yang tinggal menetap, padahal tersedia bangunan puskesmas pembantu.

"Ya, di sini kami cuma punya bidan desa. Tidak ada perawat, apalagi dokter. Jadi, kalau sakit, kami harus berobat ke Tahuna," keluh Totaeng.

Akses transportasi ke kedua pulau tersebut bukanlah perkara mudah. Kapal perintis yang disediakan oleh pemerintah menyingahi kedua pelabuhan hanya dua minggu sekali. Sementara itu, semua keperluan bahan pokok harus disuplai dari Tahuna.

"Jadi, kalau ada yang sakit berat dan harus segera ditangani dokter, terpaksa kami harus membawanya dengan perahu ke Tahuna. Sangat berisiko jika cuaca lagi tidak bersahabat dan musim ombak," kata Sumolang.

Dengan perahu pumpboat, Tahuna dapat ditempuh dari Matutuang sekitar empat hingga lima jam perjalanan, dan dari Kawaluso sekitar tiga hingga empat jam perjalanan.

Walaupun hidup di pulau tersebut dengan segala keterbatasannya, warga di Kawaluso lebih mengutamakan kesehatan dan kebersihan bersama. Demikian pula dengan warga Matutuang yang bertekad untuk tidak memelihara anjing.

Wow mantap emoticon-Belo
Say no to emoticon-anjing buat menjaga kesehatan.

Selain itu jg bebas najis mugholadhoh emoticon-thumbsup asal gak ada emoticon-babi juga
0
2.3K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.