Quote:
Bank Mandiri Uji Ketahanan Kurs Pada Rp18.000/US$. Ini Hasilnya?
Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengklaim perseroan masih dalam posisi aman meskipun posisi nilai tukar terus terkoreksi.
Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan perseroan telah telah melakukan stress test hingga ke skenario terburuk. Dalam tes tersebut, perseroan memasang skenario untuk nilai tukar rupiah di posisi Rp14.000, Rp16.000, dan Rp18.000 terhadap dolar AS.
Pada skenario terburuk, kata Budi, perseroan bakal mencatatkan kenaikan non-performing loan (NPL) di bawah threshold atau di posisi 3,5%-3,6%. Di posisi tersebut pun, emiten berkode saham BMRI ini masih mencatatkan permodalan yang kuat.
“Sementara CAR kami masih akan di atas 15%, jadi jika dibandingkan kondisi 2008, kondisi kami lebih kuat,” jelas Budi di Jakarta, Senin (14/9/2015).
Sebelumnya, Direktur Keuangan Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan dengan menerapkan syarat Basel 3 pun, Kartika menilai posisi CAR Bank Mandiri tersebut masih di atas batas yang ditetapkan.
“CAR kami masih 17,7% dan kalau estimasi kami masih di kisaran 16%-16,5%, jadi masih ada room,” ujar Kartika.
Adapun, dari laporan keuangan publikasinya, hingga Juni 2015, CAR bank pelat merah ini naik 159 basis poin (bps) dari 16,04% pada bulan yang sama tahun lalu.
Sementara itu, dari data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dipublikasikan OJK menunjukkan rasio kecukupan modal kalangan bank umum mencapai 20,28% per Juni 2015 atau naik 83 basis poin secara tahunan (y-o-y) dari 19,45% di bulan yang sama tahun sebelumnya.
http://finansial.bisnis.com/read/20150914/90/472277/bank-mandiri-uji-ketahanan-kurs-pada-rp18.000us.-ini-hasilnya