Jokowi Sebut Pernyataan “Ekonomi Meroket September” Pelintiran Media
TS
fenz2
Jokowi Sebut Pernyataan “Ekonomi Meroket September” Pelintiran Media
Fantastis ye bray kata nya rule is rule padahal trit donald udah ngerubah judul loh tapi gak kena bredel
malah jadi HT hebat kan kaskus
Pasal 1
THREAD
- Thread disarankan Tidak perlu ada TAG apapun, dan cukup sesuai judul dari sumber.
- DILARANG DENGAN KERAS berikan TAG mengandung unsur asumsi, penggiringan opini ataupunmenghasut, menghina juga menyindir.
- Dilarang mengubah judul yang tidak relevan dengan judul asli berita.
all hail mimin momod jongos nya jokowi
jokowi jongos nya mega momod dan mimin jongos nya jokowi berarti momod dan mimin jongos kuadrat
[/QUOTE]
whooppss... gw dan mod2 lainnya bukan pengangguran yg mantengin thread hari demi hari,, menit ke menit
tujuannya trit dibuat untuk ya untuk itu[/QUOTE]
Mantap lah bukan pengangguran ga bisa ngeliat satu persatu tridnya tapi trid ngerubah judul asal jelek2in DPR (koalisi sebelah) bisa HT? Tapi kalo trid ngejelek2in junjungannya bisa keliatan jelas sampe didelete & dibredel. Apalagi nih alesannya? Otomatis by system? Kapan trid ini HT ya?
Fastnews, Jakarta (17/9) – Masih segar dalam ingatan Rabu 5 Agustus di Istana Bogor, Presiden Joko Widodo mengatakan jika ekomoni mulai meroket bulan September.
Jokowi mengatakan pertumbuhan pada semester kedua mulai merangkak naik karena berhubungan dengan penyerapan anggaran, baik APBN, APBD Provinsi, dan APBD Kabupaten/Kota.
"Saya kan pernah memimpin di kota dan provinsi. Bergeraknya biasanya baru di Juni 2015 atau Juli 2015. Mulai agak meroket September-Oktober di 2015. Nah, pada November angkanya itu bisa begini," kata Jokowi seraya menjulurkan tangannya naik ke langit, dilansir Metrotvnews.
Namun dalam sebuah laman yang diberitakan Detikcom, Selasa (15/09), Jokowi membantah telah menyebutkan ekonomi meroket di bulan september. Jokowi mengklaim pemberitaan yang ada cuma mengedit dan memelintir pernyataannnya.
"Ada lagi yang lucu itu pernyataan saya ada yang edit-edit di internet. Dipotong pas kata-kata 'meroket-meroket' terus dibikin seolah-olah saya bilang ekonomi meroket. Padahal konteksnya saya bilang, kalau kondisi ini tidak diatasi, maka APBN akan terbebani karena harga-harga meroket," ungkap Jokowi saat berdialog dengan Diaspora Qatar di Wisma Duta, Doha, Qatar, (14/9) seperti dilansir Detikcom.
Padahal pernyataan ekonomi meroket September diekspos oleh media mainstream seperti Kompas, Metrotvnews dan Beritasatu dan masih banyak lagi yang bukan saja dalam bentuk berita tertulis, namun juga rekaman video.
Pernyataan Jokowi membantah pernyataannya sendiri menuai kritik dari para nettizen.
“JOKOWI benar benar sudah menganggap rakyatnya sendiri bodoh. Padahal dia sendiri yang ngomong meroket, lalu dia sendiri yang membantah. Padahal bukti sudah menunjukan kalau congor Jokowi ngomong meroket. Congor oh Congor. Congor Jokowi memang tak bertulang... ,” ujar tso-s4 di Detik Forum
"Kali ini kami harus jujur mengatakan anda berbohong bapak Presiden. Ada videonya, ada pula beritanya tertulisnya," pungkas akun @PartaiSocmed, Rabu (16/9/2015) sekaligus melampirkan kliping berita dari Kompas berikut ini.
"roket september berubah jadi roket pelintir.. kata orang yg lagi kumat ayan di Qatar tadi," tulis akun @raharjant.
"ngeless kek bajay, kelas presiden kok begono," sindir akun @dianamasayu3. (FN - 09)
----
WOO Videonya pasti editan, ini bukan jokowi yang ngomong. Yang ngomong kloningan jokowi... Pelintir ini..
Padahal sebelumnya:
Spoiler for Jokowi: Mulai September, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Akan Meroket:
BOGOR, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2015 akan berada di level 4,67 persen. Dia yakin angka itu akan melambung jauh pada semester kedua mulai bulan September.
"Mulai agak meroket September, Oktober. Nah, pas November itu bisa begini (tangan menunjuk ke atas)," kata Jokowi di Istana Bogor, Rabu (5/8/2015).
Dia menganggap lambatnya pertumbuhan ekonomi hingga kuartal kedua ini karena serapan anggaran baik di tingkat pusat maupun daerah yang belum tersalurkan. Selain itu, ada juga faktor eksternal yang membuat negara-negara lain termasuk Indonesia mengalami perlambatan.
Namun, memasuki semester kedua, Jokowi yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia akan membaik. Saat ditanyakan apakah pemerintah optimistis hingga akhir tahun ini pertumbuhan bisa mencapai lebih dari 5 persen, Jokowi belum bisa memastikan. Hal ini karena pertumbuhan ekonomi dipengaruhi banyak faktor.
"Banyak hal yang pengaruhi. Bukan hanya masalah serapan anggaran saja, tapi juga spending dari BUMN, belanja dari swasta. Itu pengaruh sekali. Jadi kalau bertanya seperti itu, jawabannya pada akhir Desember," kata Jokowi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi triwulan-II 2015 mencapai 4,67 persen secara tahunan. Angka itu lebih rendah jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi triwulan-I 2015, yakni 4,72 persen, dan triwulan II-2014, yakni 5,03 persen. (Baca: Kuartal II, Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,67 Persen)
BPS menyebutkan, pertumbuhan pada triwulan II melambat karena dipicu masih rendahnya harga berbagai komoditas, baik migas maupun nonmigas. Misalnya, harga gandum, harga beras, kedelai, kopi, ikan, dan gula cenderung menurun pada triwulan kedua. Harga batu bara, gas, biji besi, uranium, dan timah juga mengalami penurunan secara global.
Pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang Indonesia cenderung stagnan, bahkan melemah, seperti Amerika Serikat yang melemah dari 2,9 persen pada triwulan-I 2015 menjadi 2,3 persen pada triwulan-II 2015, serta Tiongkok yang stagnan pada posisi pertumbuhan 7 persen.
Selain itu, ketidakpastian kondisi pasar keuangan terkait dengan ketidakpastian kenaikan Fed Fund Rate juga menjadi penyebab lemahnya kondisi ekonomi.
Penulis : Sabrina Asril
Editor : Bayu Galih
Tuh judulnya masih sama ya mod. Mau lu bata, ban, kaga ngaruh buat gue. Bata atau ban juga gue kaga mati.
Biasakan SHARE Berita di media sosial. Momod kaga takut ente post dimari. Momod nastak takutnya sama SHARE.
Jadi seperti yang sudah saya perkirakan bahwa pertumbukan di semester 1 kira-kira 4.7. Ini kita harapkan mentok. Tek. Kemudian, semester kedua mulai merangkak naik. Karena memang berhubungan dengan serapan anggaran, baik di APBN, APBD Propinsi dan APBD Kabupaten kota. Biasanya memang bergeraknya, saya kan pernah di kota pernah di provinsi pernah, ya kan, bergeraknya memang biasanya baru di bulan Juni (ada yang bisik Juli), Juli itu baru mulai. Nanti mulai agak meroket itu mulai September, Oktober, wuaaa pas November nanti gini gini gini (ekspresi bisa dilihat di Profil picture ane). Itu ya itu yang harus dirubah cara-cara seperti itu. Sehingga antara januari dan sampai juni ada uang beredar yang sama. Mestinya seperti itu. Ya kejadiannya itu. Tetapi ini memang ada, sekarang ini ada pengaruh-pengaruh eksternal yang juga mempengaruhi ekonomi kita. Dan semua negara memang kondisinya mirip-mirip
Doha -Kondisi ekonomi Indonesia saat ini terus menjadi sorotan masyarakat karena, salah satu penyebabnya adalah merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun membandingkan kondisi ekonomi saat ini dengan masa krisis moneter (krismon) pada tahun 1998.
"Yang jelas bahwa ini jadi tantangan terberat negara kita saat ini sama seperti negara lain. Politik baik, keamanan baik, tapi ekonomi kita dapat tekanan. Kalau dibanding negara lain juga kita masih baik. Kalau perrtumbuhan ekonomi kita masih 4,7% yang lain bisa turun 1,5%," kata Jokowi saat berdialog dengan Diaspora Qatar di Wisma Duta, Doha, Qatar, tadi malam (14/9/2015).
Tentu saja masyarakat Indonesia di luar negeri, termasuk Qatar ikut khawatir dengan kondisi seperti ini. Tetapi Jokowi meminta masyarakat terus optimistis dan terus berkarya.
"Kemudian ada yang banding-bandingkan dengan kondisi tahun 1998 karena harga dolar AS sampai Rp 15.000-16.000. Ya beda lah. Kalau tahun 1998 itu kan berangkat dari angka Rp 1.800 jadi naiknya banyak. Tapi kalau sekarang kan saya berangkatnya dari angka Rp 12.500," kata Jokowi.
Menurut dia salah satu penyebab mengapa RI terdampak oleh harga penguatan dolar AS karena terlalu banyak impor dan tidak diimbangi ekspor. Ada pula oknum-oknum yang sengaja mendorong agar keran impor diperlebar.
Padahal kalau produk dalam negeri dikedepankan dan perputaran uang dalam negeri lancar, maka rupiah akan kuat. Mungkin memang terkesan terlambat, tetapi pembangunan infrastruktur bertujuan untuk memperlancar ekonomi masyarakat.
"Ada lagi yang lucu itu pernyataan saya ada yang edit-edit di internet. Dipotong pas kata-kata 'meroket-meroket' terus dibikin seolah-olah saya bilang ekonomi meroket. Padahal konteksnya saya bilang, kalau kondisi ini tidak diatasi, maka APBN akan terbebani karena harga-harga meroket," ungkap Jokowi..
================================
jadi yg bener siapa?
Original Posted By merokett ►Transkrip wawancara jokowi yang barusan ane buat..
Jadi seperti yang sudah saya perkirakan bahwa pertumbukan di semester 1 kira-kira 4.7. Ini kita harapkan mentok. Deek. Kemudian, semester kedua mulai merangkak naik. Karena memang berhubungan dengan serapan anggaran, baik di APBN, APBD Propinsi dan APBD Kabupaten kota. Biasanya memang bergeraknya, saya kan pernah di kota pernah di provinsi pernah, ya kan, bergeraknya memang biasanya baru di bulan Juni (ada yang bisik Juli), Juli itu baru mulai. Nanti mulai agak meroket itu mulai September, Oktober, wuaaa pas November nanti gini gini gini (ekspresi bisa dilihat di Profil picture ane). Itu ya itu yang harus dirubah cara-cara seperti itu. Sehingga antara januari dan sampai juni ada uang beredar yang sama. Mestinya seperti itu. Ya kejadiannya itu. Tetapi ini memang ada, sekarang ini ada pengaruh-pengaruh eksternal yang juga mempengaruhi ekonomi kita. Dan semua negara memang kondisinya mirip-mirip
==
[QUOTE=merokett;66fba46f902cfe296a8d7654]
Cb dibaca lagi.. Wartawannya aja nangkepnya ekonomi yang meroket.. Cb lihat lagi videonya, pembawa acaranya jg bilang kalau menurut jokowi ekonomi di semester kedua akan naik
fix ente tukang ngibul
mo membela junjungan dgn cara2 ngibul
ngaku2 tidak pro atau tidak haters, padahal pembela fanatik jokowow, buktinya gaya bahasa ente, jelas sekali sama dgn bahasa jokowow
1. mencari pembenaran melemahnya rupiah karna dolar menguat secara global (menyalahkan si dollar)
2. membandingkan pelemahan rupiah dgn negara yg lebih parah
3. saran ente sama dgn jokowow, nyuruh beli produk indonesia
rusia msh top ten kekuatan ekonomi dunia
cadangan emasnya aja pringkat 6 sedunia:
perbandingan kurs rupiah dan rusia terhadap dolar dgn periode yg sama:
kurs rupiah sejak jaman jokowi:
kurs rusia:
ente lihat perbedaan grafik kursnya,
rupiah melemah terus tanpa ada rebound, sedangkan rusia msh ada anomalinya
rusia down bukan karna ekonomi global, tapi karna sanksi internasional, blokade ekspor migas dan pembekuan aset
selain migas, kekuatan rusia itu pangan/pertanian
beda dgn indonesia, ekonomi down karna faktor internal/fundamental,
ditambah lg kebijakan pemerintah yg menurunkan ekonomi masyarakat, kayak kenaikan bbm dan kenaikan pajak.
jadi ane msh meragukan kebenaran cerita ente itu mengenai rusia,
seolah-olah keadaan rusia sudah sangat parah kondisinya
klo mo bandingkan keadaan ekonomi indonesia, bandingkan dgn pilipin
tanya kenapa, ya junjungannya, ya umatnya, sama2 tukang ngibul
Terima kasih kpd teman2 yang sudah membantu hijaukan maaf ga keliatan namanya. Tapi cendol saya sudah hijau kembali walaupun masih kurang dari yg semula. Terima kasih semuanya
Nih kasi tambahan referensi biar nastak makin kelejet kelejet:
Metrotvnews.com, Bogor: Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini pertumbuhan ekonomi akan meroket pada semester II-2015 ini, meski pada semester I-2015 ekonomi Indonesia terindikasi mengalami perlambatan pertumbuhan.
"Jadi seperti yang sudah kita perkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi pada semester I-2015 kira-kira 4,7 persen ini harapannya mentok," kata Presiden Jokowi, di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (5/8/2015).
Menurutnya, pada semester II-2015 angka pertumbuhan ekonomi akan merangkak naik disebabkan adanya penyerapan anggaran, baik Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi dan kabupaten/kota.
"Bergeraknya biasanya baru di Juni 2015 atau Juli 2015. Mulai agak meroket September-Oktober di 2015. Nah, pada November angkanya itu bisa begini," kata Jokowi seraya menjulurkan tangannya naik ke langit.
Selain serapan anggaran, lanjut Jokowi, sejumlah hal yang juga dinilai akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di antaranya adalah belanja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan belanja swasta. Namun ia tidak menampik bahwa ada pengaruh eksternal yang memengaruhi ekonomi Indonesia di mana di banyak negara lain pun terjadi kondisi yang serupa.
"Kalau kita lihat dari serapan anggaran yang jelas kita harapkan ini mentok dulu. Dasarnya sudah 4,7 persen, baru nanti naik," pungkasnya.
....
Perhatikan:
"Jadi seperti yang sudah kita perkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi pada semester I-2015 kira-kira 4,7 persen ini harapannya mentok," kata Presiden Jokowi, di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (5/8/2015).
"Bergeraknya biasanya baru di Juni 2015 atau Juli 2015. Mulai agak meroket September-Oktober di 2015. Nah, pada November angkanya itu bisa begini," kata Jokowi seraya menjulurkan tangannya naik ke langit.
Semester 1 pertumbuhan ekonomi mentok, juni juli baru bergerak apanya yg bergerak? Ya pertumbuhan ekonomi lah juni juli kan udah masuk semester 2. ..
Oh ya sumbernya sumber paling suci nastak lho ya
Diubah oleh fenz2 21-09-2015 03:37
tien212700 memberi reputasi
1
89.7K
Kutip
1.6K
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!