Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Dencis89Avatar border
TS
Dencis89
Singapura Menyulap Air Selokan Menjadi Air Minum
malam Agan Agan Semua....Share nich


emoticon-Blue Guy Peace
Bukti No trepost
Spoiler for "No repost":






Sebagai negara pulau yang ukurannya tidak lebih luas dari Jakarta, Singapura memiliki tantangan besar untuk menyediakan air bersih bagi 5,5 juta penduduknya. Karena itu, negeri mini ini harus memutar otak untuk menjawab tantangan itu. Maklum, Singapura tidak memiliki danau ataupun akuifer (lapisan bawah tanah yang mengandung air dan mampu mengalirkan air).
Jauh sebelum Singapura merdeka tahun 1965, negeri ini menggantungkan kebutuhan air bersih dari Malaysia. Sejak 1932, di era pendudukan Inggris, pipa-pipa air terpasang sepanjang 1 kilometer dari Johor, Malaysia, hingga ke Causeway, Singapura.

Tahun 1961, Singapura "dipaksa" menandatangani perjanjian penyediaan air. Malaysia menyewakan lahan di tiga kawasan tangkapan air di Johor, yaitu Gunung Polai, Sungai Tebrau, dan Sungai Skudai, untuk memasok air ke Singapura. Dalam perjanjian yang berlaku hingga 2011 itu, seperti dikutip dari Straits Times, Singapura membayar 3 sen ringgit Malaysia untuk setiap 1.000 galon (4.500 liter) air yang mengalir.

Pada perjanjian kedua tahun 1962, Malaysia sepakat memasok sumber air dari Sungai Johor ke Singapura dengan batas maksimal 250 juta galon liter per hari. Sebagai imbalannya, Johor mendapatkan 2 persen (dari 250 juta galon liter) air bersih olahan dari Singapura. Perjanjian baru ini berlaku hingga 2061.

Hingga empat dasawarsa kemudian, impor air dari Malaysia mencakup 66 persen dari total kebutuhan air bersih Singapura. Ini menandakan tingginya ketergantungan negara kecil itu terhadap Malaysia. Almarhum Lee Kuan Yew, yang saat itu menjabat Perdana Menteri Singapura, menyadari kondisi negerinya yang rapuh dalam memenuhi kebutuhan air.

Ia khawatir persoalan air dijadikan "alat" Pemerintah Malaysia untuk menekan, bahkan menggencet Singapura.

Benar saja, pada 2003 Malaysia meminta kenaikan tarif 20 kali lipat, menjadi 6,4 ringgit per 1.000 galon. Malaysia membandingkan Hongkong yang membayar uang setara 8 ringgit kepada Tiongkok untuk tiap kubik meter air.

Namun, hingga berakhirnya perjanjian pertama penyediaan air tahun 2011, Pemerintah Singapura enggan menyetujui pembaharuan perjanjian yang disertai kenaikan tarif itu. Saat ini hanya tersisa pasokan impor air 250 juta galon per hari dari Malaysia hasil perjanjian 1962.

Jauh sebelum tenggat perjanjian 1961 berakhir pada 2011, tim peneliti Singapura-atas instruksi pemerintah-diam-diam mengembangkan riset mendalam untuk mengolah air dari selokan seraya memperbanyak waduk buatan, salah satunya di kawasan Marina Bay yang beroperasi mulai 2010 (seluas 240 hektar are).

"Berkat kerja keras para peneliti, kami menemukan NEWater (air terbarukan hasil pengolahan dari air selokan). Dia (Mahathir Mohamad, mantan Perdana Menteri Malaysia) saat itu mengira kami hanya menggertak. Dengan NEWater, kami bisa mencukupi kebutuhan air sendiri," ujar Lee dalam buku biografinya, Lee Kuan Yew Hard Truths to Keep Singapore Going, yang diterbitkan Straits Times Press pada 2011.

"Itu mengecewakan Mahathir. Rencananya untuk menggencet dan mendapat uang berapa pun telah berakhir," tambah Lee.

Setelah melewati serangkaian studi panjang, Badan Fasilitas Publik (PUB) Singapura mulai meluncurkan NEWater pada 2001. Menggunakan teknologi membran reverse osmosis dan penyinaran ultraviolet, air buangan yang mengalir dari pipa-pipa selokan rumah tangga diolah menjadi air bersih, bahkan diklaim layak diminum.

Untuk produksi massal, dua pabrik NEWater didirikan di dua kawasan industri, yaitu Bedok dan Kranji, pada 2003. Dua buah pabrik baru dibangun pada 2007 dan 2009, masing-masing di Ulu Pandan dan Changi.

Saat ini semua pabrik itu mampu menghasilkan 117 juta galon liter atau mampu menopang hampir 30 persen total kebutuhan air bersih Singapura yang hampir mencapai 400 juta galon liter per hari.

Kampanye

Pada 2060, NEWater ditargetkan mampu mengisi 55 persen kebutuhan air negara ini. Saat ini NEWater masih lebih banyak digunakan untuk menyuplai kebutuhan air murni ke sektor industri. Hanya 2-3 persen sisanya yang disalurkan kembali ke waduk untuk diolah kembali menjadi air minum. Sebagian kecil dari air itu mengalir kembali ke rumah warga atau ke keran air di tempat umum.

"Produk NEWater belum banyak dijual dalam produk botol kemasan. Mungkin, orang masih khawatir akan kesehatannya mengingat itu air olahan dari limbah (selokan). Untuk mengampanyekan penggunaan air ini untuk diminum, pemerintah sering membagi-bagikan air botol NEWater di acara-acara khusus," ujar Abdul Malik, warga Singapura.

Diakui pimpinan PUB Singapura, Tan Gee Paw, pihaknya terus bergerilya di ruang publik untuk mempromosikan penggunaan NEWater sebagai air minum yang aman. Bagaimanapun air olahan ini akan menjamin masa depan Singapura yang mulai 2061 tak lagi menerima kucuran air setetes pun dari Malaysia.

"Sebetulnya survei Forbes pada 2002 mengindikasikan 82 persen warga Singapura mau meminum NEWater langsung. Sisanya, 16 persen, bersedia meminumnya sejauh itu dicampur air waduk dan diolah kembali," ujar Tan Gee optimistis.

NEWater adalah evolusi ketiga dalam upaya menyediakan air bersih di Singapura. Pada saat yang sama, Singapura tengah mematangkan riset pengolahan air laut menjadi air bersih yang disebut desalinasi air laut.

Tidak tanggung-tanggung, investasi 200 juta dollar Singapura atau setara Rp 2 triliun digelontorkan untuk membangun pabrik desalinasi air laut di Tuas, kawasan barat daya Singapura. Dari proyek itulah, masa depan Singapura mungkin akan ditentukan.

(YULVIANUS HARJONO DAN EMILIUS CAESAR ALEXEY DARI SINGAPURA)


Sumur


nona212
nona212 memberi reputasi
1
10.3K
86
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.