Merebaknya krikil-krikil yang menggelintirkan kunjungan pimpinan DPR RI ke Amerika Serikat tentunya mempunyai tujuan besar. Kenapa tidak ?? kan momentum ini kesempatan emas bagi mereka yang punya kepentingan. Yaa seperti PDI-P itu loh.

Bukannya saya sotoy ataupun menjelekkan PDI-P ya. Coba aja kita perhatikan dimana letak keluarnya asap dari isu-isu yang memojokkan pimpinan DPR RI ?? Semua keluar dari para politisi PDI-P loh, seperti Budiman Sudjatmiko, Rike Diah Pitaloka dan Adian Napitupulu.

Sebenarnya ada apa toh dibalik tindakan kotor para poilitisi PDI-P ini ?? Ooh ternyata mereka mempunyai kepentingan. Mau tau gak bro kepentingannya apa ?? Yok kita lanjut.

Usut demi usut ternyata untuk mengkudeta pimpinan DPR RI, weleeeeeh. Waktu pilpres tahun kemarin, PDI-P memang berkuasa karena telah memangkan kampanye, tapi mereka kalah dalam pertarungan di Senayan. Makanya sekarang mereka lagi menggoyang kursi pimpinan DPR RI.



Pantesan saja ya si Adian Napitupulukoar-koar dan ngotot banget minta Majelis Kehormatan Dewan (MKD) DPR untuk mencopotnya. Napitupulu ini kan terkenal dengan Mulut Besar sama Raja Bobonya loh. Masih ingatkan dengan kelakuannya yang tidur waktu sidang soal rakyat ?? Sungguh memalukan ya bro



Nah kalau usaha ini berhasil, mereka sudah menyiapkan penggantinya loh. Siapa lagi kalau bukan Putri sang Ratu PDIP, Puan Maharani. Yaa makin nambah lagi dong koleksi jabatannya si Puan, kan saat ini dia merangkap jabatan, padahal Undang-undang sangat jelas melarangnya. Hmmmm



Adalagi ini, pengalihan isu dilakukan juga untuk menutup aib Jokowi yang gagal memimpin Negara. Lihat saja noh ekonomi makin melemah, kemiskinan meningkat dan pengangguran merajalela dimana-mana. Kacau-kacau.

Seharusnya politisi PDI-P itu membantu Jokowi untuk menyelesaikan masalah ekonomi bukan malah memperebutkan kursi. Kalau hanya mengalihkan isu, gak bakalan kelar-kelar masalahnya broo.

Kita mah apa atuh hanya rakyat kecil yang bisa berpesan saja sama bapak Presiden. Tolong ambil kebijakan berdasarkan keadaan dan kebutuhan rakyat, jangan berdasarkan kepentingan golongan partai.


Ingat ya pak sama perkataanmu waktu kampanye. Anda katanya akan selalu pro rakyat, bilangnya anda Wong Cilik dan peduli sama Wong Cilik, tapi kok sekarang malah jadi Wong Licik.

Gunakan kepercayaan rakyat ya wahai bapak President.