- Beranda
- The Lounge
Barter ngeksis lagi mendampingi uang, Emang bisa? Masuk dulu gaan..
...
TS
usernamesebodo
Barter ngeksis lagi mendampingi uang, Emang bisa? Masuk dulu gaan..
Halo agan dan aganwati penghuni Lounge dan sekitarnya, nubie mau ngepost sekaligus ngajak diskusi semuanya dong..boleh yaa jangan dibata plis..bukan repost..murni bikinan dan pikiran sendiri..
Jadi mau langsung gamblang aja nih gan. Para anak finance, ekonomi dan orang-orang yang udah terlibat di perbankan dan ekonomi mestinya udah melek tentang sejarah uang. Bagi yang lainnya, ane mau dikit berbagi, dan mudah-mudahan kalo salah suhu2 dari finance dan ekon bisa nambahin kalo ada yang salah.
Kita mulai dari sejarah barter gan! 
Nah, barter sebenarnya bisa punya tempat di dunia modern kita ini kenalnya konsep pertukaran menggunakan uang. Apalagi di Indonesia, sebagai negara berkembang, dimana akses orang terhadap uang juga terbatas (alias banyak orang miskin). Beneran bisa? Asalkan kita mau, ya bisa dong, di luar negeri udah banyak banget yang mengaplikasikan, luar negeri yang maju kayak Eropa dan Amerika Serikat, maupun yang terkena krisis seperti Yunani, barter baru-baru ini ngetren lagi.
Mau liat contohnya di Yunani? Yok gan..
Barter ga cuma barang antar barang lho gan. Barter juga bisa antar jasa, dan juga jasa-barang. Katakanlah agan ingin jasa pijet satu jam, dan ternyata agan tukang kayu yang jago, maka agan bisa tuh bikinin si pemilik panti pijat perkakas kecil. Di luar bahkan ada yang lebih unik-unik lagi. Sebagaimana ane katain bahwa barter juga bisa barang-jasa dan jasa-jasa, maka mereka juga barter dengan "mata uang" yang unik yaitu waktu! Yuk simak..
Sebetulnya juga tanpa kita ketahui, bisnis-bisnis di luar negeri juga sudah melakukan barter yang cukup gede nilainya, kalau di total mencapai 16 triliun USD, dalam setahun. Nah, mengapa mereka barter? Sering kali terjadi ekses (kelebihan) dalam produksi sehingga kalau ga ada yang mau beli atau pake yaudah di barter aja dengan servis yang bisa disediain. Tapi gimana nemuin pedagang lain yang mau? Simak dulu..
Ane sebagai nubie juga ingin minta pendapat, realistis nggak kalau barter ini kita galakkan di Indonesia lagi, supaya kita bisa makin bertahan dari pengaruh luar terhadap Rupiah (misal, Fed rate, atau deflasi Yuan) dan juga inflasi dalam negeri sendiri. Dengan barter orang yang punya kelebihan barang/ salah beli bisa dapat barang yang mereka inginkan. Satu lagi, memang barter akan butuh kejujuran satu sama lain. Bagaimana menurut agan caranya?
Makasih gaan..
Jadi mau langsung gamblang aja nih gan. Para anak finance, ekonomi dan orang-orang yang udah terlibat di perbankan dan ekonomi mestinya udah melek tentang sejarah uang. Bagi yang lainnya, ane mau dikit berbagi, dan mudah-mudahan kalo salah suhu2 dari finance dan ekon bisa nambahin kalo ada yang salah.
Kita mulai dari sejarah barter gan!
Spoiler for dimulai dari sejarah barter:
. Nah, barter sebenarnya bisa punya tempat di dunia modern kita ini kenalnya konsep pertukaran menggunakan uang. Apalagi di Indonesia, sebagai negara berkembang, dimana akses orang terhadap uang juga terbatas (alias banyak orang miskin). Beneran bisa? Asalkan kita mau, ya bisa dong, di luar negeri udah banyak banget yang mengaplikasikan, luar negeri yang maju kayak Eropa dan Amerika Serikat, maupun yang terkena krisis seperti Yunani, barter baru-baru ini ngetren lagi.
Mau liat contohnya di Yunani? Yok gan..
Spoiler for contoh barter di Yunani:
http://www.merdeka.com/uang/hadapi-k...k-belanja.html
Sebagaimana di berita itu gan, orang-orang di luar negeri udah mulai balik ke sistem barter, sekalipun memang saat krisis. Di Indonesia alhamdulillah ga sampe krisis Yunani itu, tapi dengan Rupiah yang terperosok karena faktor eksternal seperti sekarang, maupun emang inflasi kita yang pada dasarnya di atas 7 persen year-on-year, alangkah baik kalau kita mau saling tolong menolong seperti masyarakat Yunani. Toh, kita juga dapet barang..ataupun jasa juga!
Sebagaimana di berita itu gan, orang-orang di luar negeri udah mulai balik ke sistem barter, sekalipun memang saat krisis. Di Indonesia alhamdulillah ga sampe krisis Yunani itu, tapi dengan Rupiah yang terperosok karena faktor eksternal seperti sekarang, maupun emang inflasi kita yang pada dasarnya di atas 7 persen year-on-year, alangkah baik kalau kita mau saling tolong menolong seperti masyarakat Yunani. Toh, kita juga dapet barang..ataupun jasa juga!
Barter ga cuma barang antar barang lho gan. Barter juga bisa antar jasa, dan juga jasa-barang. Katakanlah agan ingin jasa pijet satu jam, dan ternyata agan tukang kayu yang jago, maka agan bisa tuh bikinin si pemilik panti pijat perkakas kecil. Di luar bahkan ada yang lebih unik-unik lagi. Sebagaimana ane katain bahwa barter juga bisa barang-jasa dan jasa-jasa, maka mereka juga barter dengan "mata uang" yang unik yaitu waktu! Yuk simak..
Spoiler for waktu sebagai mata uang:
Sebetulnya juga tanpa kita ketahui, bisnis-bisnis di luar negeri juga sudah melakukan barter yang cukup gede nilainya, kalau di total mencapai 16 triliun USD, dalam setahun. Nah, mengapa mereka barter? Sering kali terjadi ekses (kelebihan) dalam produksi sehingga kalau ga ada yang mau beli atau pake yaudah di barter aja dengan servis yang bisa disediain. Tapi gimana nemuin pedagang lain yang mau? Simak dulu..
Spoiler for barter dalam bisnis:
Ane sebagai nubie juga ingin minta pendapat, realistis nggak kalau barter ini kita galakkan di Indonesia lagi, supaya kita bisa makin bertahan dari pengaruh luar terhadap Rupiah (misal, Fed rate, atau deflasi Yuan) dan juga inflasi dalam negeri sendiri. Dengan barter orang yang punya kelebihan barang/ salah beli bisa dapat barang yang mereka inginkan. Satu lagi, memang barter akan butuh kejujuran satu sama lain. Bagaimana menurut agan caranya?
Makasih gaan..
Diubah oleh usernamesebodo 17-09-2015 03:12
0
1.8K
22
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923KThread•83.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru