Quote:
Jakarta -Jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2015 mencapai 11,22% dari total penduduk, atau mencapai 28,59 juta jiwa. Angka ini naik 310 ribu jiwa. Pemicu naiknya jumlah orang miskin adalah kenaikan harga beras dan rokok.
Demikian disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin saat memaparkan Data Kemiskinan Maret 2015 di kantor BPS, Jakarta, Selasa (15/9/2015).
"Paling besar yang memberikan pengaruh terhadap kemiskinan memang adalah komoditi makanan. Posisi pertama itu adalah beras. Jadi ketika memang harga beras naik, itu orang miskin langsung terpukul," kata Suryamin.
"Kemudian adalah rokok. Rokok memang tidak punya kalori, tapi dia ada pengaruh besar," imbuh Suryamin.
Dia mengatakan, setiap bulan harga rokok terus naik, meskipun kenaikannya tidak besar. Namun kenaikan harga rokok ini memiliki pengaruh terhadap angka kemiskinan.
Berikut daftar komoditi yang memberikan pengaruh besar terhadap kemiskinan:
Beras
Perkotaan 23,49%
Pedesaan 32,88%
Rokok kretek filter
Perkotaan 8,24%
Pedesaan 7,07%
Telur ayam ras
Perkotaan 3,59%
Pedesaan 2,91%
Daging ayam ras
Perkotaan 2,95%
Pedesaan 1,51%
Mi instan
Perkotaan 2,77%
Pedesaan 2,44%
Gula pasir
Perkotaan 2,04%
Pedesaan 2,96%
Roti manis/roti lainnya
Perkotaan 1,96%
Pedesaan 1,44%
Tempe
Perkotaan 1,89%
Pedesaan 1,68%
Tahu
Perkotaan 1,80%
Pedesaan 1,52%
Kopi
Perkotaan 1,74%
Pedesaan 1,82%
Komoditi Non Makanan:
Perumahan
Perkotaan 9,52%
Pedesaan 6,64%
Bensin
Perkotaan 3,15%
Pedesaan 2,38%
Listrik
Perkotaan 3,02%
Pedesaan 1,73%
Pendidikan
Perkotaan 2,46%
Pedesaan 1,39%
Perlengkapan mandi
Perkotaan 1,50%
Pedesaan 1,26%
merokett
Ane perokok tp ane merasa bukan salah satu pemicu naiknya jumlah orang miskin di Indonesia