sambalnagoAvatar border
TS
sambalnago
Enak, Ga Enaknya Keluarga Beda Agama


Welcome to sambal nago's thread yang pedes2 gemes emoticon-Hammer (S)

Seperti yang kita tahu, Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke adalah negeri yang terdiri dari beragam suku, budaya dan agama.
Agama yang resmi diakui oleh negara kita saat ini adalah Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Ada pula agama yang diakui oleh negara, tetapi tidak resmi yaitu Yahudi dan Baha'i. sumber
Karena Kemajemukannya itu pula, tidak jarang kita temui keluarga (baik keluarga kecil ataupun keluarga besar) yang di dalamnya terdiri dari anggota keluarga yang berbeda-beda agama.



Sekedar info, TS sendiri seorang muslim yang merupakan anak dari Ayah yang beragama Katolik dan Ibu yang beragama Islam. Keluarga dari bokap ane juga ada beberapa yang lebih memilih agama Protestan dan bahkan ada beberapa juga yang menikah dengan orang Islam.
Karena itu sengaja TS coba share Enak Dan Ga Enaknya punya keluarga yang berbeda-beda agama.

Enaknya :

1. Bisa ngerasain hari raya dari agama lain.



Biarpun begitu ane pribadi tanamkan bukan untuk ikut merayakan, karena memang itu dilarang di agama ane, tapi lebih ke menjaga silaturahmi.

2. Lebih mengerti makna dari toleransi yang sebenarnya.



Ane pernah alamin numpang shalat di kamar Nenek ane yang di dalamnya ada lukisan Bunda Maria (Siti Mariam) dan Yesus Kristus (Isa Al Masih) serta hiasan salib. Dan yang menyediakan sajadah itu suami tante ane yang juga seorang Muslim.

3. Bisa lebih tahu tentang beragam suku dan budaya.



Seringkali agama yang kita anut didasari oleh tempat asal dan latar belakang suku kita. Seperti Kakek ane yang asli Flores beragama Katolik, suami tante ane yang dari suku Batak beragama Protestan, suami tante ane yang lain berasal dari Aceh beragama Islam, Nenek dari Ibu ane yang asli Betawi dan Kakek ane yang lahir di Madura beragama Islam.
Maka dari itu, sedikit banyak ane tahu tentang adat istiadat dari suku-suku tersebut.

Ga Enaknya :

1. Anak yang harus memilih salah satu agama dari orang tuanya.



Jujur ane sendiri waktu kecil (SD sampai SMP) masih mondar mandir pengajian (Masjid) - sekolah minggu (Gereja) dan jujur itu ga enak gan, karena yang ane rasain seperti alami penggemblengan akidah dan penggoncangan keyakinan yang intens dari dua doktrin yang berbeda.
Baru pas SMA kelas 1 ane bisa ambil keputusan sendiri dan yakin dengan agam Islam.

2. Stigma negatif masyarakat



Sebagian besar masyarakat pada umumnya memandang keluarga yang berbeda agama itu seperti mempermainkan agama, hidup dengan cara yang tidak jelas, dll.

Penutup :

Jujur, dengan keterbatasan ilmu yang TS punya TS sendiri ga bisa menjudge betul atau salah dengan keluarga yang berbeda-beda agama. Ane lahir dan besar di lingkungan keluarga yang majemuk, tapi lebih memilih untuk menikah dengan seorang wanita keturunan Palembang yang beragama Islam juga.
Tapi setidaknya jika kita bisa coba untuk menghargai orang lain atas keputusan yang mereka ambil untuk hidup mereka, maka orang lain juga pasti akan menghargai kita.

Salam "Bhinneka Tunggal Ika".



Sumur
Hasil pengalaman, pemikiran, perenungan ane sendiri.

Kalau berkenan mohon bantu Rate dan Cendolnya ya kawan2 emoticon-Smilie emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L)
Dan kalau ada yang mau share pengalaman pribadinya tentang tema ini dipersilahkan, nanti ane pajang di page one.
Tapi ditekankan emoticon-No Sara Please
Diubah oleh sambalnago 10-09-2015 14:34
0
21.7K
256
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.