Setiap hari, kita terus-menerus diterpa berbagai pesan baik berupa iklan, spanduk, selebaran, info di sosial media dan lainnya mengenai bahaya merokok. Tak kurang pesan itu ditempelkan pada bungkus rokok. Keharusan bagi pengusaha rokok untuk memberikan foto mengenai akibat negatif yang ditimbulkan rokok. Berbagai gambar mengerikan terpampang. Gambar mengerikan yang membuat orang yang melihatnya menjadi tidak nyaman. Terutama membuat orang yang membeli rokok menjadi terganggu bahkan tersiksa oleh gambar-gambar yang dapat dianggap bernada ancaman.


Ancaman yang dimunculkan tidak main-main, seperti ancaman pembunuhan oleh rokok, kanker disertai gambar, anak-anak mendapatkan paparan asap rokok, impotensi dan lainnya. Sungguh rokok menjadi satu-satunya produk yang dicerca dan dihancurkan oleh berbagai pihak. Saya berkata satu-satunya karena sebenarnya ada produk-produk lain yang bahayanya tak kalah dengan rokok. Namun produk ini justru dipuja-puja dan menjadi tanda dari keberhasilan dan kesuksesan seseorang. Produk itu tak lain adalah kendaraan bermotor.

Kontradiksi

Ketika kita memaki rokok dan orang yang merokok karena racun yang disebarkan, di sisi lain kita memuja kendaraan bermotor dan melupakan racun berbahaya yang setiap detik disebarkan dan meracuni orang disekitarnya. Pengendara mobil bahkan lebih egois karena ia berada di dalam mobil dan tak ikut menghisap racun knalpot bersama pengguna jalan lainnya. Ia menghirup udara AC mobil yang paling tidak telah melewati penyaringan. Kita telah melakukan standar ganda dan bersikap tidak adil dalam masalah ini.


Bukankah seharusnyan knalpot mendapatkan gambar yang sama dengan bungkus rokok dan gambar diletakkan di body mobil karena bagaimanapun asap buangan yang dihasilkan, entah semewah apapun mobilnya, adalah racun yang mampu membunuh, menyebabkan kanker, merusak paru-paru. Semua pembeli kendaraan bermotor seharusnya mendapatkan ancaman yang sama, makian yang serupa dan pembatasan yang setara dengan pembeli rokok. Namun ketidak adilan ini justru berlangsung terus-menerus. Orang yang memaki rokok dengan senang hati menyebarkan racun knalpot mobil mewahnya pada masyarakat. Mereka bangga dengan dirinya yang tak merokok tapi lupa akan tindakannya membakar bensin /solar dalam kendaraan dan mengubahnya menjadi bahan perusak. Mungkin inilah makna yang tepat dari nasehat bijak orang tua kepada anaknya untuk tidak merendahkan orang lain karena belum tentu orang itu lebih rendah dari kita. Jangan – jangan ketidaktahuan kitalah yang membuat meresa lebih baik dan lebih hebat dari orang lain, padahal kenyataannya, kita tak jauh berbeda dengan mereka.

Epilog

Keadaan hari ini pun sama dengan kemaren. Berbagai pesan melontarkan makian dan ancaman terhadap rokok dan penghisapnya di saat yang sama berbagai pesan positif dilekatkan pada mobil dan motor yang menjadi bagian kehidupan masyarakat. Ketidak adilan pun terus berjalan. Dan dengan bahagianya, kita semua menghisap asap beracun dari knalpot seraya menjalani hidup sehari-hari.
sumber ndak waras