Quote:
Pemerintah saat ini sedang menyiapkan jalur rel kereta api menuju ke dermaga Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Rel kereta api yang ada saat ini tersisa di Jalan Pasoso atau berjarak 2 km ke Dermaga Pelabuhan Tanjung Priok, kondisinya sudah 'mati'. Padahal pada Zaman Belanda banyak percabangan rel kereta di sekitar Priok.
Namun menurut data arsip sejarah perkeretaapian Indonesia, jalur rel kereta api menuju langsung ke dermaga pelabuhan Tanjung Priok sudah dibangun sejak zaman Belanda.
Staatspoorwegen (SS) atau perusahaan kereta api negara telah membangun rel kereta api dari Stasiun Tanjung Priok menuju dermaga Pelabuhan Tanjung Priok untuk mempermudah aktivitas bongkar muat barang.
Data Unit Heritage, Conservation & Architecture PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyebut jalur Batavia-Tanjung Priok sudah ada sejak tahun 1885.
Puncaknya terjadi pada tahun 1899-1900 dimana tidak hanya mempermudah akses bongkar muat barang tetapi pengangkutan penumpang. Penumpang dari kapal laut dapat dengan langsung menaiki kereta api dan diantarkan ke Kota Batavia juga Kemayoran.
Dari Batavia dan Kemayoran, para penumpang kapal tersebut akan diantarkan kembali menuju Bogor hingga Priangan hanya untuk sekedar wisata. Hal ini bertahan setidaknya hingga tahun 1945 atau pada saat Indonesia merdeka. Rute kereta api langsung menuju dermaga Tanjung Priok bahkan jumlahnya cukup banyak.
Rinciannya di wilayah dermaga Shipping Canal atau sebelah barat Pelabuhan Tanjung Priok terdapat 2 percabangan rel kereta api. Di Dermaga I juga terdapat 4 percabangan rel kereta api.
Sedangkan di dermaga II ada 3 percabangan rel, dermaga III terdapat 3 percabangan rel. Rel kereta api juga diteruskan menyusuri ke wilayah Lagoa sebagai jalur pengiriman minyak milik Batavia Petroleum Company. Sayangnya rel-rel kereta api telah menghilang dan hanya ada 1 ruas rel kereta yaitu yang menuju Stasiun Pasoso.
"Belanda selalu membuat jaringan rel kereta api masuk dan menuju dermaga pelabuhan untuk mempermudah bongkar muat barang," tukas Manager Program Non Building Unit Heritage, Conservation & Architecture PT KAI Wawan Hermawan kepada detikFinance, Kamis (10/9/2015).
Sumber
Yang jelas adalah para Insinyur Belanda lebih pintar daripada para pejabat yang mengubur rel di aspal supaya memperlancar usaha truck mereka