Kaskus

News

ten18Avatar border
TS
ten18
10 thn di era SBY,mafia importir pesta pora.Di era jokowi,,pesta mafia importir bubar
10 tahun di era SBY, mafia importir pesta pora. Di era Jokowi,pesta mafia importir bubar.

Fadhel Muhammad pantas geram. Pada tahun 2011 saat dia masih menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan, dia heran, bagaimana bisa negara maritim ini impor garam? Ia pun menuding Mari Pangestu yang waktu itu menjabat Menteri Perdagangan, terlalu banyak membuka kuota impor garam sehingga petani garam hancur.

Mengapa Fadhel Muhammad direshuffle?
Perseteruan mereka menjadi makanan media. Dan klimaksnya saat SBY meresuffle Kabinet, Fadhel Muhammad ditendang. Dia sampai melongo, "apa salah saya?"


Fadhel Muhammad
Ditendangnya Fadhel dari kabinet ketika ia getol memperjuangkan hak petani garam, menunjukkan betapa kuatnya mafia pangan. Mereka mampu masuk ke birokrasi pemerintahan dengan kuatnya dana mereka menjatuhkan satu menteri, dan mereka bebas melenggang lagi. Tidak boleh ada yang menghalangi lahan mereka.

Para godfather mafia pangan
Para godfather mafia pangan ini disebut samurai, masing-masing samurai menguasai satu komoditas. Mereka sempat terkenal dengan 9 samurai, 7 samurai dan sekarang hanya bersisa 4 samurai. Mereka mengatur promosi pada pejabat di Kementrian perdagangan sehingga di isi orangnya mereka, mengatur kuota impor garam, menahan barang di pasar sampai pada mengatur kebijakan-kebijakan pemerintahan yg berhubungan dgn bisnis mereka termasuk pembebasan bea masuk impor.

Kuatnya jaringan mereka dan besarnya dana mereka tentu sulit dilawan seorang Fadhel Muhammad, apalagi ia berada di dalam jaringan kekuasaan mereka. Uang para samurai ini mengalir deras ke banyak kantong mulai politisi, ketua partai sampai pejabat rendahan. Mereka membangun negaranya sendiri di Kementrian Perdagangan.

Para mafia tidak pernah disentuh secara hukum
Anehnya, sejak dulu nama samurai ini disuarakan oleh para Menteri SBY, tapi sama sekali tidak disentuh. Menariknya, Bappenas membuka data bahwa sejak awal SBY memimpin, setiap tahun selalu ada kenaikan kuota impor pangan di setiap komoditas. Awalnya impor ratusan ribu ton dan naik terus sampai jutaan ton. Sepertinya rakyat Indonesia ini sangat krisis pangan dan potensi busung lapar.

Pejabat pemerintahan memanipulasi data kebutuhan pangan
Terbongkarnya salah satu anggota Kartel garam di Sidoarjo kemaren itu membuka bagaimana cara mereka bermain. Pertama, pejabat pemerintahan memanipulasi data kebutuhan pangan, yang harusnya sekian ribu ton menjadi puluhan ribu ton per bulan. Kemudian pengusaha menahan barangnya di pasar sehingga terciptalah kepastian bahwa memang kita butuh impor pangan. Kemudian dibukalah keran impor. Kuota impor ini dimanipulasi lagi oleh perusahaan importir, ditambahkan kuotanya. Begitu seterusnya.

Jadi wajar ketika Fadhel ditendang dari kabinet karena berisik menyinggung permainan mereka. Mari Pangestu sendiri tetap diamankan ke Kementrian kreatif. Tugasnya sudah selesai.
SBY sendiri bukan tidak memetakan program swasembada pangan, tapi dalam pemerintahannya peta tetaplah peta dengan rencana-rencana yang dihidangkan untuk konsumsi massa. Sedangkan di dapur, para tikus pesta pora dengan kenaikan impor setiap tahun yang menambah tebal kantung mereka. Kata orang Surabaya, bancakan.

Betul-betul kita disuguhi sinetron selama 10 tahun pemerintahan SBY.

Jokowi menjadi presiden, pesta bubar!
Masuknya Jokowi inilah yang membuat pesta bubar. Seandainya presiden terpilih adalah calon yang satu lagi, mereka bisa kembali berkibar. Perang yang dilakukan Jokowi dalam cuci piring kotor yang menjadi sarang tikus selama puluhan tahun, membuat mereka kelabakan. Apalagi Jokowi tidak sendirian, tetapi menggandeng TNI sebagai pengawal kebijaksanaanya.


Joko Widodo
Jadi kita harus paham, bahwa mereka (mafia pangan) sekarang melancarkan perang besar. Mereka memanfaatkan media-media mereka baik yang resmi maupun abal-abal untuk terus menyerang dan membunuh karakter pemerintah. Jika perlu, tanamkan kebencian sedemikian rupa sehingga satu waktu ledakkan dengan chaos, kalau bisa seperti 1998. Semua momen mereka manfaatkan, bahkan mereka sendiri turun ke lapangan. Mereka punya mesin penggerak untuk memberikan informasi-informasi bertentangan, menggiring opini dengan membayar para "pakar", dan terus memanas-manasi situasi.

Semoga kita semua sadar, dan tidak dijadikan alat untuk tujuan dan kepentingan mereka. Sudah saatnya kebodohan ditinggalkan dan jasad dikubur ke tanah. SUMUR
Diubah oleh ten18 09-09-2015 23:52
0
7.7K
76
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
677.9KThread47.2KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.